BUTON – Aksi demonstrasi soal kinerja Bupati dan Wakil Bupati Buton Alvin – Syarif digelar dua kelompok massa yang pro dan kontra di Kantor Bupati Buton, Kamis (02/10/2025).
Aksi demontrasi Pro Kinerja Bupati dilakukan puluhan massa dari Gerakan Buton Mandiri, sedangkan puluhan massa yang kontra dengan kinerja bupati dari mahasiswa HMI dan IMM. massa menggelar aksi di lokasi yang sama.
Dalam aksi demonstrasi yang pertama pro Bupati Buton dan Wakilnya menilai kinerja Bupati selama tujuh bulan ini harus didukung dan meminta agar warga tidak terprovokasi dengan penyebar berita hoax.
Massa membawa banner bertuliskan tolak penyebar hoax!” Puluhan massa dari Gerakan Buton Mandiri yang mendukung kepemimpinan Alvin – Syarif yang berunjuk rasa memberikan dukungan kepada kepemimpinan Alvin Syarif.
Leo salah satu orator menyebutkan imbas kegaduhan berita hoax itu akan mengganggu kinerja Bupati dan wakilnya padahal baru tujuh bulan menjabat.
“Bupati dan wakil dipilih melalui proses demokrasi oleh masyarakat siapapun yang mengatasnamakan masyarakat dan penyebar fitnah harus diproses,”ujarnya.
Kepada seluruh OPD dan Pegawai dia meminta untuk melakukan pelayanan semaksimal mungkin, agar kinerja kalian tidak berdampak pada pemimpin di Buton.
Zikir menyampaikan masyarakat perwakilan dari tujuh kecamatan di Kabupaten Buton menanggapi pernyataan oknum – oknum yang menyampaikan berita hoax.
“Mereka sengaja melalukan propaganda di Buton, “ujarnya.
Dia berujar propaganda yang dilakukan melakukan fitnah dan menyampaikan berita hoax.
La Ovan menyatakan ada beberapa oknum yang menyatakan ujaran kebencian.
“Kami menolak berita hoaks kepada Bupati Buton, yang sedang melakukan perjalanan dinas dan dinyatakan hilang,”katanya.
Dia juga mengatakan barisan pemuda Gerakan Buton mandiri turun kejalan hanya untuk memberikan dukungan moril kepada Bupati Buton.
“Kami datang untuk memberikan dukungan, jangan menimbulkan narasi yang memprovokasi masyarakat,”ujarnya.
Asis Diy dari masyarakat Lasalimu Selatan mendukung kinerja kepemimpinan saat ini, dia berharap agar Buton bisa sama majunya dengan kabupaten lain yang ada di Jawa atau Sulawesi yang lebih maju.
“Ini ada oknum yang sengaja membuat gaduh,”ujarnya.
Korlap lainnya Suharmo menyampaikan dukungan penuh untuk pemerintahan bupati dan wakil bupati Buton agar fokus bekerja, fokus memberikan ide-ide, gagasan dalam hal membangun Kabupaten Buton.
“Kami memberikan dukungan penuh agar lebih baik membangun, merencanakan apa yang telah dipikirkan pada saat mencalonkan diri, merealisasikan satu demi satu program kerja,”pintanya.
“Ada opini yang tidak baik buat daerah ini oleh karena itu kami hadir di sini untuk menepis. Atas Nama Rakyat juga itu tidak benar!,”tandasnya.
Aksi puluhan warga itu kemudian disusul aksi puluhan massa yang kontra dengan kinerja bupati dan wakilnya. Massa terkonsentrasi di depan kantor Bupati Buton.

Puluhan pemuda dan mahasiswa yang mempertanyakan kinerja Bupati dan wakilnya.
Mereka menilai Bupati Buton dan wakilnya Alvin-Syarif tidak bisa merealisasikan janji politiknya salah satunya menciptakan 6000 lapangan kerja di Buton.
“Coba realisasikan 500 atau 200 saja lapangan kerja yang dimaksud,” kata Yulan Iskandar, Korlap Aksi massa yang memprotes Bupati.
Mereka menganggap Kinerja bupati dan wakilnya selama ini tidak bisa merealisasikan janji politiknya apalagi untuk mensejahterakan masyarakat Buton.
“Kita berharap Buton sebagai induk maju namun kenyataanya lebih maju daerah yang dimekarkan,” katanya.
Demo ini kata dia, murni untuk masyarakat.”Seharusnya lihat gerakan kami ini gerakan murni bukan untuk mengelolah proyek jangan menjadi penjilat di negeri kita ini. Kepada bupati buton, kami ingin bertemu bupati,”katanya
Kata dia pemimpin harus memikirkan daerah ini, adakan mobil pemadam jika belum ada di kecamatan. “Mosi tidak percaya kami kepada bupati karena pengecut tidak mau menemui massa aksi,”katanya.
korlap lainnya Rahmatul mengingatkan jika rakyat adalah penguasa, bupati dipilh rakyat, ini negara demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
“Uang kalian uang rakyat, negara kita negara demokrasi dan negara hukum. kami meminta hak kami. kami berdiri disini bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. kami meminta hak kami. dari aksi jilid satu sampe sekarang bupati tidak bisa ditemui,”protesnya.
“Kami kecewa dengan Pemda Buton, Pemerintah hadir untuk mensejahterakan rakyat, lihat daerah lain sudah berkembang Buton sebagai induk tidak berkembang,”katanya.

Wakil Bupati Buton Syarifudin Saafa ketika menemui massa menyampaikan Buton adalah milik kita bersama.
“Siapapun kita tidak akan membiarkan ada yang mengganggu, ada yang memecah belah. itu bukan bagian dari budaya kita, bukan bagian dari warisan kita dan tidak menjadi jalan untuk kita maju. Kalau mau maju harus bersatu,”ujar Syarifudin.
Ia menyampaikan hari senin ini (02/10) Bupati ada kegiatan di Jakarta yang dihadiri seluruh kepala daerah, tidak bisa diwakilkan karena ada penandatanganan mou.
“Bupati Buton tidak hilang itu hanya narasi. Bupati lagi berada di luar daerah menjalankan tugas,”tegasnya.
Pemerintah daerah menerima kritik dan akan menyampaikan penjelasan terbaik kepada masyarakat, memberikan fakta-fakta yang sesungguhnya bukan sekedar diam membisu.
“Kritik boleh!, tetapi tentu saja jangan melanggar hukum, jangan sebar berita hoax, jangan menyebar Informasi yang tidak benar karena itu berkonsekuensi,”sambungnya.
Apalagi lanjut dia jika ada aset yang dirusak.
“Saya tidak akan membiarkan satu jengkal pun aset dibakar. ini dibangun dengan uang rakyat. hindari memberikan berita yang tidak benar akan berhadapan dengan hukum,” katanya lagi.
Kata dia Hilirisasi aspal Buton sudah menjadi program strategis nasional, Pemda Buton punya peran yang dijabarkan dalam rpjmd yang baru.
“Pengangkutan Aspal yang menggunakan jalan negara, kedepan kita akan upayakan membangun kawasan industri,”jelasnya.
Dia juga berpesan agar siapapun yang demo, agar selalu damai, tidak boleh berkelahi sama-sama anak daerah.
Aksi massa dilerai aparat Kepolisian dan Satpol PP Pemda Buton.