BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pj Bupati Buton melounching pengumpulan zakat, infak dan sedekah ASN Lingkup Pemkab Buton, bertempat di Aula Kantor Bupati Buton, Jumat (27/01/2023).
Pj Bupati meminta kepada semua aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Buton agar tertib membayar zakat profesi untuk membantu masyarakat miskin.
“Jika Baznas berjalan dengan baik maka tidak akan ada yang menderita gizi buruk di Buton dan masyarakat miskin terbantu,”ujarnya.
Kepala BPKAD Pemprov Sultra menyambut baik dengan dilakukan sosialisasi membayar zakat, infak dan sedekah nepada para ASN apalagi ini untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Beberapa tahun terakhir lanjut dia Pemda Provinsi menghentikan penarikan zakat infak dan sedakah karena adanya surat dari KPK waktu itu, namun terjadi kesalah artian / salah paham terhadap surat KPK ternyata bukan begitu maksud KPK demi kebaikan uang umat.
Zakat membantu perekonomian umat sebagaimana yang diketahui zakat merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim, jika berjalan baik bangsa Indonesia tidak perlu pinjam uang di bank dunia pasalnya jika zakat, infak dan sedekah di kelola dengan sebaik-baiknya, terkoordinasi dengan baik maka akan sangat membantu.
“Hal ini telah ditetapkan dalam al-qur’an dengan jelas. zakat tidak hanya berdimensi pada ibadah saja, tetapi juga berdimensi pada sosial dan ekonomi umat,”tegasnya.
Bantu Warga, Basnas Berikan Bantuan kepada 30 Anak di Buton

Dari infak yang terkumpul di Basnas Kabupaten Buton disalurkan bantuan kepada 30 anak duafa di Buton, Pj Bupati Buton menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut disusul Kepala Basnas Provinsi, Basnas Kabupaten Buton, Ketua Pengadilan Agama, Kandepag dan yang mewakili Kapolres Buton.
Pj Bupati juga mengatakan dari dimensi sosial dan ekonomi umat inilah kajian penting yang harus dikembangkan secara luas, dimana zakat yang diharapkan mampu mengatasi problema kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Pemerintah Babupaten Buton dalam hal ini melakukan upaya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menggalakkan gemar berzakat di Kabupaten Buton.
“Pada hari ini kita akan mencanangkan zakat, infak dan sedekah yang dimulai pada aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Buton. Kita yang harus memulai baru orang lain,”katanya.
Namun demikian lanjut dia yang perlu diperhatikan bahwa upaya kearah itu tidak hanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, akan tetapi sangat diperlukan sekali partisipasi, dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat.
Sebagai umat islam kita diajarkan bahwa islam tidak hanya mengatur urusan urusan yang berkaitan dengan masalah ibadah formal semata, tetapi juga masalah sosial kemasyarakatan. mengatasi masalah masalah sosial adalah bagian yang tidak kalah pentingnya disamping pelaksanaan ibadah formal. bahkan dalam batas batas tertentu , keimanan atau keislaman seseorang bisa diukur dari sejauh mana tingkat kepedulian sosialnya terhadap sesama.
Oleh karena itu kata dia lagi, pengumpulan zakat, infak dan sedekah oleh badan amil zakat yang dibantu oleh unit unit pengumpul zakat Kabupaten Buton sangat menunjang program pemerintah Kabupaten Buton dalam mensejahterakan masyarat dinegeri aspal yang kita cintai ini.

“Saya berkeyakinan bila hal ini berjalan optimal insya allah dengan keberadaan umat islam yang besar potensi zakat dapat dijadikan basis kekuatan ekonomi umat dan meningkatkan kesejahteraan,”ucapnya.
Selanjutnya Pj Bupati memberikan apresiasi dan penghargaan kepada ketua dan segenap pengurus badan amil zakat nasional (bazna) Kabupaten Buton yang telah bekerja optimal untuk memulai mengumpulkan zakat, infak dan sedekan pada aparatur sipil negara (asn) kabupaten buton.
“Saya berharap pula dalam penyelenggaraan baik pengumpulan sampai pada penyaluran zakat, infak dan sedekah mampu bekerja secara optimal, bersih, amanah dan profesional serta dapat membuat program program unggulan sehingga menjadikan program program berkaualitas yang membawa manfaat bagi mustahiq (penerima)yang membutuhkan
Diapun berharap ASN Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton bisa memulai mengeluarkan zakat, infak dan sedekah.
“Kita mulai dari diri kita sebelum kita keluar, tidak usah banyak-banyak Rp5.000,”katanya.

Dia berharap kepada kepala opd dan kepala kantor vertikal lingkup kabupaten buton dapat menjadi muzakki yang selalu beriman kepada allah untuk dapat menyalurkan zakat, infaq dan sedekah serta dapat mengajak kepada seluruh asn di kantor masing masing untuk turut serta dalam giat berzakat, infaq dan sedekah yang natinya akan disalurkan kepada mustahiq yang membutuhkan.
“Kepada seluruh calon muzakki yang akan menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya kami ucapkan terima kasih, semoga niat ibadah kita dalam berzakat menjadi amal ibadah dan mendapat ganjaran pahala dari allah swt, serta rezeki kita dilipat gandakan oleh allah swt. aamin, aamiin ya robbal aalamiin,”ujarnya lagi.
Pemerintah kabupaten Buton dalam hal ini melakukan upaya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menggalakkan gemar berzakat di kabupaten buton, dan pada hari ini kita akan mencanangkan zakat, infak dan sedekah yang mulai pada aparatur sipil negara (asn) di kabupaten buton.
Namun demikian yang perlu diperhatikan bahwa upaya kearah itu tidak hanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, akan tetapi sangat diperlukan sekali partisipasi, dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat.
Sebagai umat islam kita diajarkan bahwa islam tidak hanya mengatur urusan urusan yang berkaitan dengan masalah ibadah formal semata, tetapi juga masalah sosial kemasyarakatan. mengatasi masalah masalah sosial adalah bagian yang tidak kalah pentingnya disamping pelaksanaan ibadah.
Dia juga mengatakan Islam itu sebagai rahmatan lil alamin bukan hanya untuk umat Islam tetapi untuk umat manusia bahkan binatang pun hewan dan tumbuhan juga mengakui bahwasanya ajaran Islam mereka sangat Harapan Kita
Pj Bupati Sebut Mengeluarkan Zakat Infak dan Sedekah Butuh Kepedulian

Pj Bupati Buton mengatakan untuk mengeluarkan zakat, infak dan sedekah butuh kepedulian dari seriap orang untuk membantu sesamanya.
“beberapa minggu yang lalu saya dari Eropa di Jerman dan Belanda nilai-nilai Islam itu diterapkan di sana mulai kedisiplinannya, ketepatan waktunya, menghargai orang lain dan lain sebagainya sehingga saat ini di Eropa tumbuh dan berkembang Islam padahal tadinya Islam dianggap sebagai agama teroris setelah mereka mempelajari nilai-nilai tentang islam dari terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris bahasa Belanda bahasa Jerman,”ujarnya.
Kata dia orang Eropa tahu bahwasanya Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin bukan hanya berurusan dengan Ibadah dalam arti salat, zakat dan sebagainya tetapi dalam kehidupan bermasyarakat. Bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam tidqk menerapkan itu, tokoh saja sudah dikunci rapi tapi dibongkar.
Kalau di Eropa membeli sesuatu tidak ada penjaganya, harga minuman tinggal membayar ke tempat scanner. Tidak ada penjaga mereka semata-mata bahwasanya semua manusia itu sudah baik kecuali kita tidak tahu carq membayar maka ada tombol untuk memanggil penjaganya.
Mengatasi masalah Sosial bagian yang tidak kalah pentingnya di samping pelaksanaan ibadah, keimanan atau keislaman seorang bisa dilihat dari sejauh mana tingkat kepedulian sosialnya terhadap sesamanya.
“Kepedulian ini penting ! jangan terlalu bangga jika saldo dibacakan di mesjid Rp 20 juta padahal di samping Masjid ada sekolah tidak mau untuk membeli buku dan seragam untuk siswanya,”kata dia lagi.
Saat Melouncing Pj Bupati Harap Contohi Mesjid Jogokarian Yogyakarya

Pj Bupati Buton menghimbau agar umat islam harus mencontoh masjid Jogokarian yang ada di Jogjakarta di Sleman yang selalu berupaya tiap minggu itu saldo nol.
“Saya sudah berkunjung di mesjid jogokarian yabg selalu berupaya tiap minggu saldo di mesjid nol,”katanya.
Mesjid Jogokarian Menerapkan Gerakan infak selalu tersisa nol rupiah
Berbeda dengan yang lain, Masjid Jogokariyan selalu berupaya keras agar di tiap pengumuman, saldo infak harus nol rupiah. Hal ini dilakukan lantaran pengumuman infak jutaan akan sangat menyakitkan ketika tetangga masjid ada yang tak bisa ke rumah sakit sebab tak punya biaya atau tengah terlilit kesulitan lain.
Hasil infak dinilai benar-benar harus dipergunakan, bukan ditimbun sampai jumlah sangat banyak. Dengan pengumuman saldo infak sama dengan nol, jamaah diharapkan lebih semangat mengamanahkan hartanya.
Melalui Gerakan jamaah mandiri ini sukses menaikkan infak di masjid sehingga tukang becak yang hari itu pendapatannya tidak bisa beli beras disediakan beras untuk di ambil agar kebutuhan anak istrinya dapat dipenuhi.
“Masyarakat yang kelebihan rezeki dengan sukarela menginfakkan rezekinya, dan tidak diketahui siapa dia yang datang mengambilnya untuk dia makan hari itu, kita yang kitabnya sama Alquran kepedulian kita yang masih kurang,”ujarnya lagi.
Sifat kegotongroyongan menjadi falsafah bangsa ini sudah hilang, adanya kegiatan padat karya sehingga sekarang kalau diajak gotong royong selalu mengutamakan uang.

“Para Camat,lurah dan kades perlu kembali sifat Gotong royong digemakan kembali, jikalau gotong royong kita sudah hilangkan kita ganti dengan materialistik menggunakan paham familiter maka kepedulian kita akan berkurang,”ujarnya.
“Harapan saya Ikuti apa yang disampaikan tidak ada yang meninggalkan tempat, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi salah satu bagian ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan mudah-mudahan mendapat menjadi pahala dalam kehidupan kita di dunia ini dan saya yakinkan percaya jika sifat kepedulian masih ada,”katanya
Intinya kepedulian ! kalau sudah peduli maka yakin dan percaya seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Buton ini menjadi yang namanya Keluarga sakinah mawadah dan warahmah. Tidak ada lagi Ibu meninggal karena melahirkan karena akibat anemia, tidak ada lagi anak-anak yang stunting.
Sasaran Basnas untuk Usaha dan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak

Ketua Basnas Provinsi Sultra Nurdin mengatakan di kelurahan Takimpo dan Awainulu Kab.Buton diberikan bantuan rehabilitasi rumah dari uang infak yang terkumpul.
Dijelaskannya di Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 17 kabupaten kota baru 13 yang aktif Basanasnya salah satunya Kabupaten Buton, 4 Kabupaten yaitu Konawe Utara, Kabupaten Muna, Konawe Selatan dan Kolaka Timur itu sedang dalam proses.
“Jadi yang ada itu baru 13 kabupaten kota dari 17 kabupaten kota. Pengumpulan zakatnya tertinggi Kolaka Timur per 31 Desember itu 4,75 miliar jumlah itu itu dari zakat ASN rp 3,5 miliar dan Rp 1,2 miliar itu berasal dari zakat mal ,”bebernya.
Kata dia pada tahun 2023 ini hasil rapat koordinasi nasional seluruh Indonesia penggunaan zakat itu harus berdasarkan keputusan pemerintah daerah kalau di provinsi harus berdasarkan keputusan pemerintah provinsi kabupaten/ kota harus merasakan keputusan pemerintah Kabupaten / Kota.
Zakat dari ASN yang terkumpul dalam rekening bank secara periodik per 3 bulan atau per 6 bulan atau per 1 tahun harus diadakan rapat dalam rangka pengalokasian dan dibicarakan zakat ini mau diapakan jadi keputusannya kolektif.
Penggunaan zakat tahun lalu untuk penyerahan santunan, pakaian, sembako dan lain sebagainya mulai tahun ini orientasi penggunaan dana zakat pada dua hal pertama pendayagunaan untuk usaha kedua rehabilitasi rumah tidak layak huni.
“Dua ini yang difokuskan, peningkatan kemampuan ekonomi dan rehab rumah yang kurang memenuhi syarat. jadi para Camat para kepala desa kepala OPD wajib terlibat dalam rangka menetapkan calon penerima,”tandasnya.
Sehingga lanjut dia penerima bukan karena kedekatan emosional, hubungan kerja atau keuntungan politik,itu tidak boleh tapi berdasarkan kondisi mustahiq.
Dia juga menyampaikan zakat profesi atau penghasilan adalah salah satu zakat yang wajib dibayar. Berdasarkan Keputusan Majelis Ulama dua setengah persen kalau misalnya masih gajinya Rp 6,3 juta per bulan, di bawah rp 6.300.000 itu hanya masuk kategori sedekah atau Infak.
Dia menambahkan Kabupaten Buton salah satu daerah yang sudah diusulkan pembangunan rumah tafis dan Kabupaten Kolaka Utara jika sudah berjalan akan ikut berkontribusi membantu anak-anak kita yang menumpuh pendidikan pascasarjana, .
Jika setiap OPD Rp 800.000 per bulan hitungannya setahun Tp 10 juta maka jika sebanyak 60 UPZ maka total Rp 600 juta. Buton dalam sejarah Kerajaan Islam kedua terbesar di Indonesia Timur setelah Bone.
“Saya berterima kasih karena antusias dalam rangka louncing ini luar biasa di Kabupaten Buton mudah-mudahan duz tahun ke depan Kabupaten Buton ini bisa masuk seperti Kab Baru, zakat terkumpul 31 Desember 2022 sebesar Rp 23 miliar,”harapnya.
Ketua Basnas Kab Buton H Rasyid Mangura mengztakan ada yang beranggapan bahwa menyangkut masalah zakat nanti pada bulan suci Ramadan. Padahal ini adalah satu bagian dari untuk mensucikan kita pembersihan harta.
“Perintah pengumpulan zakat itu dari al quran Ambillah itu perintah, ambillah dari kebahagiaan harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka,”tuturnya.
ini tujuannya bukan untuk siapa-siapa tapi untuk membersihkan baik itu kebersihan jiwa maupun kebersihan harta, dalam Alquran 26 kali diulang-ulang karena pentingnya zakat.
Bahkan dikatakan tidaklah sempurna salat seseorang yang tidak membayar zakat ini Mungkin kita sudah tahu semua. di Kabupaten Buton 96% umat Islam dengan berinfak di lembaga, penerima merasa terhormat dihormati.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan sosialisasi dengan pemateri Ketua Baznas Sultra, Punardin dan Ketua Baznas Buton Drs. H. Rasyid Mangura, M.H.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Asnawi Jamluddin, S.Pd., M.Pd., Para Kepala OPD, dan Camat





