Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Soal Mosi tidak Percaya, Ketua DPRD Buton : ” Saya Tidak Tahu! “

Soal Mosi tidak Percaya, Ketua DPRD Buton : " Saya Tidak Tahu! "
Ketua DPRD Buton Hariasi Salad SH

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Ketua DPRD Buton Hariasi Salad SH menyatakan tidak mengetahui soal adanya mosi tidak percaya anggota DPRD Buton dimasa kepemimpinannya di DPRD Buton saat ini.

“Saya tidak tahu!”ujarnya ketika di konfirmasi soal adanya mosi tidak percaya yang dilayangkan 22 anggota DPRD Buton, Senin (16/01/2023).

Kata dia hingga saat ini belum DPP Golkar belum memberikan informasi ataupun mengeluarkan rekomendasi apapun terkait adanya mosi tidak percaya kepada ketua DPRD Buton.

Ketika dikonfirmasi soal mosi yang dilayangkan anggota DPRD akibat tidak transparannya pengelolaan anggaran di DPRD, Dijelaskannya terkait adanya mosi yang dilayangkan soal tidak transparansinya anggaran DPRD Buton semuanya dinilai keliru pasalnya yang mengatur anggaran di DPRD Buton Sekretaris Dewan (Sekwan).

“Jadi yang punya kewenangan penuh mengatur anggaran sekwan! yang mengatur anggaran di DPRD Sekwan bukan Ketua DPRD, Keliru kalau mengatakan saya tidak transparan soal anggaran,” ujarnya.

Dia juga menyatakan belum melihat adanya mosi tidak percaya itu namun isu itu dinilai tidak rasional, pasalnya yang mengatur anggaran Sekwan bukan ketua DPRD.” Saya tidak pernah menggunakan anggaran DPRD, bisa dicek itu,”timpalnya.

Anggota DPRD Buton saat ini, lanjut dia ada yang senior sudah 2 sampai 3 periode dan pasti tahu yang bertanggubgjawab penuh soal anggaran adalah PA nya “Mungkin mereka lupa atau kelelahan saja,”katanya.

Ketika dikonfirmasi dilayangkannya mosi buntut dari banyaknya baleho Ketua DPRD Buton sebagai Calon Bupati Buton, menurut dia Itu hanyalah tafsiran.

” Ini menjelang tahun Politik, pasti ada yang terganggu, pasti ada yang merasa tersaingi tapi itu hak semua orang untuk mempromosikan dirinya, saya sebagai kader Golkar harus konsolidasi untuk membesarkan partai Golkar di kab.Buton,”tandasnya.

Kata dia yang menunjuknya sebagai Ketua DPRD adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar dan yang akan memberhentikannya sebagai ketua juga dari DPP Golkar, bukan dari partai lain.

Selaku Ketua DPRD Buton dari Partai Golkar akan tetap patuh dan taat membesarkan partai, maka langkah politik yang diambilnya hari ini dengan konsolidasi, memberikan program dari Golkar kepada masyarakat.

Dijelaskannya di dalam regulasi partai Golkar bahwa DPD II Golkar merekomendasikan minimal dua calon bupati dan dikirim ke DPD 1 dan dilanjutkan ke DPP Golkar yang akan mengeluarkan surat rekomendasi.

“Rekomendasi calon bupati pasti lebih dari satu dan kami kader Partai Golkar taat dan patuh pada keputusan DPP Golkar, harapan saya teman – teman didalam fraksi jangan menjadi lawan di internal dan saya yakin Golkar masih solid membesarkan partai,”tandasnya.

Diapun mengatakan agar konsolidasi yang dilakukan tidak saling menjatuhkan karena target partai Golkar menang Pileg, Pilbub dan pilgub, dan yang akan membesarkan partai Golkar semua kader, tidak mutlak satu orang merasa memiliki.

“Saya sebagai ketua kaderisasi membesarkan DPD II Golkar dan pilkada jelas juklaknya bahwa DPD Golkar Tingkat IIĀ  tidak boleh merekomendasika satu nama dan yang saya lakukan hari ini tanggung jawab saya sebagai kader,”tandasnya.

Dia juga menyampaikan bisa dilihat pada semua baleho yang dipasangnya ada lambang Golkar.

Diakhir wawancara ia menyatakan pesan tersirat jika lagu tina toon berjudul “Bolo-bolo ” maka menurut dia saat ini berganti “bili-bili”.

Tinggalkan Balasan