BUTON, FAKTASULTRA.ID – Sara adat Wabula atau yang dikenal Matana surumba Wabula dan sara adat Lapandewa mendukung lembaga adat persatuan hasil Islah yang telah diinisiasi Pj Walikota Baubau Rasman Manafi.
Hal ini diungkapkan ketika Lembaga adat Kesultanan Buton melakukan silaturahim dengan masyarakat hukum adat Wabula, di Baruga adat Wabula, Kecamatan Wabula Kabupaten Buton dan galampa adat Lapandewa, Rabu (18/09/2024).
Kapitalau Hasimin Ilimi menyampaikan sejak tiga hari lalu lembaga adat hasil islah sudah ingin bersilaturahim dengan lembaga adat Wabula dan Lapandewa yang merupakan bagian dari Kesultanan Buton.
“Sejak meninggalnya Sultan Budaya Buton Dr H LM Izat Manarfa, maka banyak lembaga adat yang ingin menunjuk Sultan buton baru maka Pj Walikota Baubau menginginkan adanya penyatuan lembaga adat,”ujarnya.
Kata dia Pj Walikota menyampaikan agar di kota Baubau tidak ada dua Sultan namun hanya ada satu sultan yang akan mendoakan negeri dan masyarakat.

Mediator LM Rafaat, Kerukunan Adat Hasil Islah saat melakukan kunjungan di Baruga Wabula menyampaikan setelah adanya mediasi oleh Pemkot Baubau, Pj baubau berharap Sultan Budaya Buton hanya ada satu saja melalui lembaga adat persatuan hasil islah yang berkantor di Kantor Walikota Baubau.
“Pj Walikota berharap hanya ada satu saja Sultan di Buton, tidak ada sultan lainnya, agar fokus mendoakan negeri dan masyarakat,”ujarnya.
Jika ada banyak kesultanan maka masyarakat akan bingung. Kalau zaman Kesultanan dahulu para pernagkat adat yang diangkat punya tugas secara umum mendoakan masyarakat rezekinya, negeri ini.
Bonto Ogena Abdul Wahid mengatakan penyatuan lembaga adat melalui proses panjang sejak Mei lalu, Pj Walikota melakukan rapat bersama dua lembaga adat Kesultanan Buton di varsi Badia juga lembaga adat versi rau, dan disepakati disatukan.

Saat pertemuan itu disepakati
1. Memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak pj Walikota bau-bau atas niat Walikota untuk menyatukan Lembaga ini karena sudah kurang lebih 15 tahun tak tercapai kesepahaman.
2. sepakat menjadi satu lembaga dengan nama lembaga adat Kesultanan Buton dengan alamat sekretariat kantor walikota Baubau sambil menunggu tempat tempat yang ditetapkan oleh pemerintah kota.
“jadi dengan adanya kesepakatan-kesepakatan ini maka jelas sampai hari ini kita tinggal mengenal satu lembaga adat Kesultanan Buton yang ada di sekretariat kantor walikota dan mungkin tidak menutup kemungkinan besok akan datang lagi atau muncul lembaga lain tapi kalaupun ke lembaga itu berarti bukan lembaga yang telah disepakati oleh pemerintah,”ujarnya.
Tujuan penyatuan tersebut supaya Sultan di Buton hanya ada satu karena kalau berversi – versi akan muncullah beberapa orang Sultan dan ini sangat memalukan kita sebagai seorang Buton dan ini perlu kita hindari secara bersama.
Setelah ada kesepakatan menyatu maka prosedur anggotanya diambil dari kedua versi, baik badia dan rau, rapat dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2024.
personilnya disepakati anggota Siolimbona 9 orang, 4 orang diambil dari badia, empat orang dari Rau, dan satu orang dari luar lengkap lah 9 orang anggota siolimbona lembaga adat yang bersekretariat di kantor walikota.
“Jadi silaturahim ini sekaligus sosialisasi mentampaikan bahwa Lembaga adat tinggal satu dalam waktu dekat akan mengadakan pemilihan Sultan Buton. untuk ituboerlu dukungan salah satunya adalah Matana Surumba Wabula. jika Matana Wasilomata sudah bergabung dengan lembaga adat hasil Islah,”bebernya.
“ini dilakukan demi kebaikan kita semua,”ujarnya.

Acara dihadiri amanto Parabela dan jajarannya, Bonto Ogena dan jajaran, Imam mesjid Wabula dan jajarannya, dihadiri bonto ogena Baubau Abdul Wahid.
Tokoh adat Wabula, Makmur mengatakan Sara adat Wabula sudah Menjalankan tugas dan kewajibannya untuk mengayomi dan menjaga masyarakat di manapun dalam lingkup Kadie atau lembaga kecil.
“Tugas lembaga adat masih tetap berjalan sampai dengan hari ini, masih tetap eksis namun dengan adanya lembaga adat persatuan diharapkan melahirkan satu Kesultanan Buton resmi yang dapat mengayomi dapat melindungi masyarakat,”harapnya.
“Walaupun untuk sementara ini kami hanya bisa menyampaikan dalam bentuk tulisan tetapi dukungan kami percayakan kepada keluarga yang sudah berusaha berjuang selama ini mudah-mudahan sampai pada titik puncaknya nanti tetap melahirkan satu Kesultanan Buton yang resmi,”lanjutnya.
Basarapu Parabela Wabula La Sero menyampaikan yang diketahuinya Sultan Buton hanya ada satu sejak dulu dengan dukungan empat matano Surumba yaitu Wasilomata, Wabula, Lapandewa dan Watumotobe.
Sebagai anggota lembaga adat berharap Sultan Buton itu hanya ada satu sesuai martaba tujuh itu satu sultan.
“Kepada keluarga Kesultanan Buton saya mendukung hanya ada satu Sultan,”tegasnya.
Isi kesepakatan menyatakan
1. Budaya adalah pemersatu ilmu pengetahuan, inspirasi dan jati diri di suatu negeri
2. bahwa kami sangat menyambut baik dan menghargai ketika dari pemerintah kota bau-bau di bawah kepemimpinan PJ Walikota baubau Doktor Haji Rasman Manafi yang menginisiasi adanya persatuan dari lembaga adat yang selala ini terdiri dari berbagai versi sehingga hal ini dapat mengakhiri Adanya versi-versi lembaga adat yang selama ini membingungkan Kesatuan masyarakat adat.
3. dengan lembaga adat yang dipersatukan tersebut maka kami mendukung sepenuhnya adalah lembaga adat dimaksud dapat memilih Sultan Buton sesuai dengan ketentuan adat yang dapat membanggakan Kesultanan baik di mata daerah nasional maupun di mata dunia
4. Bahwa Sultan Buton tidak boleh lebih dari satu orang.
,5. Kami menghimbau kepada semua pihak untuk senantiasa bersatu dalam kesatuan yang utuh di dalam melestarikan budaya Kesultanan Buton yang kita muliakan.
Parabela Lapandewa La Basee mengucapkan terimakasih kepada Pj Walikota Baubau yang sudah mempersatukan lembaga adat kesultanan Buton yang selama ini terbagi.
“Kami di Matana surumba Lapandewa Kaindea, apa yang diputuskan kami ikuti sesuai tatanan adat Kesultanan Buton,”ujarnya.
Parabela ini juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran perangkat lembaga kesultanan baru hasil islah,
dan kesepakatan ini akan disampaikan kepada masyarakat kesultananan Buton di Lapandewa Kaindea.
Kesultanan Buton yang di inisiasi Pj Walikota atas nama masyarakat dan pemangku adat lapandewa mengakui dan akan mengikuti tatanan adat Kesultanan Buton saat ini.