BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si. menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, di Hotel Claro Kendari, pada Kamis siang, 28 Desember 2023.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D. mewakili Pj. Gubernur Sultra, sekaligus memimpin pembacaan deklarasi Pemilu damai di Sulawesi Tenggara.
“Kondisi keamanan dan ekonomi global dunia saat ini masih mengalami ketidakpastian. Hal ini juga bisa berdampak pada proses pelaksanaan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan tahun 2024 di Indonesia. Penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan baik nasional maupun daerah harus berpihak pada upaya, yang menciptakan kondisi aman dan damai yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan skala prioritas,” ujar Sekda Prov. Sultra ketika mengutip sambutan Pj. Gubernur Sultra.
Sekda menjelaskan bahwa pemilu tahun 2024 akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024. Hal ini berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU Republik Indonesia, yang berarti bahwa sampai dengan hari ini tersisa 47 hari lagi.
“Untuk itu, perlu bagi kita semua untuk terus berkonsentrasi dalam mengawal pemilu tahun 2024. Sebagaimana arahan Bapak Presiden Republik Indonesia pada Rapat Konsolidasi Nasional kesiapan pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 pada tanggal 2 Desember tahun 2023 di Ancol Beach City, Jakarta,” jelasnya.
Selanjutnya Sekda menjelaskan bahwa data wajib pilih yang dirilis oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara tahun 2024 itu berjumlah 1.867.931 orang yang terdiri dari laki-laki 931.298 dan perempuan 936.633. Tempat pengumpulan suara yang tersebar di 2.285 desa dan kelurahan se-Provinsi Sulawesi Tenggara itu berjumlah 8.155.
“Jumlah pemilih tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua, ditambah dengan letak geografi Sulawesi Tenggara yang cukup luas, terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan. Kita tidak ingin ada polarisasi masyarakat yang berpotensi menimbulkan gejolak konflik di Provinsi Sulawesi Tenggara yang kita cintai. Jangan sampai masyarakat harus tercerai-berai hanya karena berbeda pilihan,”ungkapnya.
Terkahir, Sekda mengimbau untuk terus melakukan penetrasi pada daerah-daerah rawan konflik, melakukan komunikasi yang baik dan intens dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
“Mari bersama-sama menjaga menjalin keutuhan bernegara dan bermasyarakat. Sukseskan pemilu dan pemilihan tahun 2024 yang aman, damai, tanpa celah,” harapnya.
Hadir dalam Rakor tersebut Forkopimda Provinsi Sultra, bupati/walikota Se-Sultra, Forkopimda kabupaten/kota se-Sultra, Instansi Vertikal, dan para ketua partai politik.