BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pj. Bupati Buton yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Mulia, S.Pt., M.Si ketika membuka Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) III PGRI Masa Bakti XXII Kabupaten Buton bertempat di Aula SMKN 2 Pasarwajo, Dongkala, Minggu, 17 September 2023.
“Guru merupakan bagian besar yang sangat berpengaruh, hal inilah yang membuat manitoring setiap tahunnya diubah sesuai dengan undang-undang,” katanya.
Indikator rata-rata lama sekolah harus dikaji, termasuk factor penghambat Pendidikan. Olehnya itu perlu adanya inovasi yang dilakukan dan berinovasi membentuk pembelajaran yang lebih menyenangkan agar siswa semangat bersekolah.
Ia juga menyampaikan bahwa fakta kemarin melalui kerja sama dengan Prof. Yohanes yaitu salah satu program gasing dilatih untuk peningkatan menyenangkan dalam mengajar dan belajar. Dan juga dalam peningkatan pendidikan harus perlu adanya pemanfaatan fasilitas.
“Kepada kita semua agar bisa membawa daerah ini menjadi lebih baik lagi terutama di bidang Pendidikan, olehnya itu perlu adanya ide-ide cemerlang dalam peningkatan pendidikan di Kabupaten Buton,” pungkasnya.
Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Buton, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua PGRI Buton dan Pengurus PGRI Kabupaten Buton, dan Pc PGRI se-Kabupaten Buton.
Konferensi Kerja Kabupaten Buton adalah agenda organisasi PGRI Kabupaten yang dilaksanakan setiap tahun.
Ketua PGRI Kabupaten Buton, La Nesa, S.Pd, M.Si mengatakan bahwa Konferensi Kerja Kabupaten Buton adalah agenda organisasi PGRI Kabupaten yang dilaksanakan setiap tahun untuk mengevaluasi kegiatan PGRI selama setahun.
Ia melaporkan ada beberapa program PGRI yang tidak berjalan dan kami berharap ditahun 2023 dan 2024 ini bisa dibantu dari Pemerintah daerah. Program yang tidak berjalan antaranya lingkar belajar guru dan smart learning.
“Pengurus PGRI Kabupaten Buton akan bersinergi untuk membantu pendidikan di Kabupaten Buton,” katanya.