BUTON, FAKTASULTRA.ID – Rencana pemerintah mengoptimalkan perusahaan tambang aspal di pulau Buton dengan melakukan hilirisasi harus didukung oleh semua elemen masyarakat di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dukungan tersebut, merupakan tindak lanjut dari pernyataan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di lokasi pertambangan aspal Buton Kabungka, desa Wining kecamatan Pasarwajo belum lama ini.
“Soal tambang aspal Buton, kita harus mendukung presiden Jokowi untuk melakukan hilirisasi karena itu bentuk komitmen kepada rakyat sesuai amanah pasal 33 UUD 1945,” kata Koordinator Forum Komunikasi Pemuda (FKP) Buton di salah satu Warkop, Pasarwajo, Senin (7/11/2022).
Mantan ketua investigasi Konsorsium Anti Tambang (KATAM) Maluku Utara ini menyatakan dukungan pemerintah daerah untuk melakukan rencana hilirisasi tambang aspal Buton harus melihat ekosistem lingkungan sosial dan kultur budaya di sekitar perusahaan.
Menurut Risman, dari persoalan lingkungan sering ditemukan permasalahan meskipun kawasan investasi sudah masuk sebagai proyek strategis nasional.
“Kita sebut saja, di Sultra hari ini secara umum yang namanya pertambangan. Sudah punya izin namun akibat eksploitasi dari lingkungan kadang jebol, hutan rusak masyarakat kena dampak,” katanya.
Persoalan itu, Risman menyebut jika tidak diperhatikan sejak awal maka itulah yang menjadi hambatan dalam perkembangan investasi termasuk pengelolaan tambang aspal Buton.
“Jadi kita harapkan Pemda harus Oll out untuk sering melakukan kegiatan-kegiatan dukungan investasi tambang aspal Buton, apakah itu semacam FGD atau apa. Tujuannya agar semua satu hati,” harap Risman.
“Karna yang sering diminta pihak investor adalah dukungan data penataan ruangnya, itu jelas dari mantan menteri ATR/BPN (Sofyan Djalil) sudah menyatakan terhambatnya investasi karena ketiadaan RDTR di daerah,” sambungnya.
Risman menambahkan melalui peraturan bupati (Perbub) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Lasalimu sebagai kawasan tambang aspal dapat menjadi dukungan.
Seperti, ia sampaikan dalam diskusi Ngopi Wa Engran edisi ke-8 pada Jumat, di alun-alun tribun lapangan Pasarwajo, (4/11/2022).
“Tujuannya (Perbub RDTR) untuk mendukung investasi dan lagian sesuai aturan tapi seperti sulit itu dilakukan, entah apa?, Saya juga tidak tau,” ungkap Risman.
Kendati demikian, ia mengakui perjuangan untuk menghilirisasi tambang aspal Buton tidak terlepas dari peran Penjabat (Pj) Bupati Drs Basiran.
“Maka itu saya yakin dan percaya Pj Bupati sudah memikirkan hal-hal untuk mengatasi beberapa persoalan yang menjadi hambatan investasi di daerah, karena yang pasti sebagai masyarakat saya mendukung seribu persen tambang aspal Buton di kelola,” tutup Risman.q!