Memberitakan Dengan Fakta

Kelompok Wanita Transmigrasi Lapokamata Genjot Usaha “Mie Instan Lapokamata”

Kelompok Wanita Transmigrasi Lapokamata Genjot Usaha "Mie Instan Lapokamata"
Kabid Pembangunan Pemukiman dan Penempatan Dinas Transmigrasi Buton, Mahajani Ridwan S.Ip M.Ip

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Keberadaan Kelompok ibu-ibu trasnmigrasi Lapokamata cukup efektif mengurangi pengeluaran rumah tangga. Masyarakat tidak perlu repot-repot lagi membeli mie kering di pasar.

Kelompok Ibu-Ibu Transmigrasi di Dusun Lapokamata Desa Rejosari, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton mampu membuktikan hal tersebut. Kelompok ibu rumah tangga di wilayah tersebut mampu membuat mie kering berbahan dasar ubi jalar dan ubi kayu.

Kabid Pembangunan Pemukiman dan Penempatan Dinas Transmigrasi Buton, Mahajani Ridwan S.Ip M.Ip mengatakan jenis tanaman yang berhasil dikelola kelompok wanita tani di transmigrasi Lapokamata untuk membuat mie kering adalah ubi jalar dan ubi kayu.

“Kelompok ini mampu memproduksi mie kering secara mandiri dengan berbahan ubi jalar dan ubi kayu,”ujarnya ketika ditemui, Senin (18/07/2022).

Kata dia mie kering buatan kelompok wanita Dusun Lapokamata Desa Rejosari tidak berbeda dengan mie pada umumnya, namun mie keringnya dibuat bermacam-macam varian sesuai jenis ubi yang digunakan, ada mie kering kuning ataupun mie kering ungu.

Untuk membantu peningkatan produksi mie kering tersebut rencanaya Dinas Transmigrasi Buton akan mengadakan pelatihan mulai dari pengelolaan, proses kemasan hingga proses pengawetan agar bisa tahan lama.

“Kalau saat ini hasil pertanian khususnya ubi jalar dan ubi kayu sudah digunakan untuk membuat mie kering keunggulannya selain tahan lama disimpan juga bisa dikonsumsi sebagai pengganti mie yang selama ini dibeli di pasaran,”katanya.

Hanya saja lanjut dia untuk memproduksi dalam jumlah banyak butuh tempat produksi yang lebih besar sehingga pemerintah daerah baru akan melakukan pelatihannya telebih dahulu.

Kata dia paling tidak nantinya diharapkan masyarakat kelompok tani tersebut dapat memperoleh tambahan penghasilan dengan mengelola mie kering berbahan dasar ubi jalar dan ubi kayu.

“Kita harapkan warga dapat tambahan penghasilan dari usaha mie kering ini, apalagi bahan dasarnya di tanam di kebun sendiri,”katanya lagi.

Untuk pasarannya lanjut dia di daerah sekitar dahulu hingga nantinya diharapkan dapat keluar daerah.

Dia juga berharap dengan usaha tersebut kedepan trasnmigrasi Lapokamata dapat menghasilkan produk “Mie Instan Lapokamata” yang akan menjadi produk UMKM masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan