BUTON, FAKTASULTRA.ID – Peserta napak tilas Oputa Yi Koo kecewa pasalnya tiba di garis finis/tempat pemberhentian terakhir tidak diberikan air minum dan makanan oleh Event Organizer (EO), hingga Rabu malam. (25/02/2022).
Bahkan 50 peserta napak tilas yang belum mencapai garis finis hingga malam harus gigit jari, Panitia yang seharusnya berada di garis finis tidak kelihatan padahal masuk dalam poin nilai.
Peserta Napak Putra dari Mapala UMD 2 di Baubau mengatakan kecewa pasalnya time scedule yang dibuat IO tidak sesuai dengan praktek dilapangan,
“Tadi pagi kami sarapan jam 07.00 pagi, makan siang jam 5 sore, bahkan ada yang tidak dapat makanan,”ujarnya.
Dia mengatakan seharusnya panitia menyampaikan kepada peserta agar bawa makanan sendiri, tapi ini malah diumumkan jika panitia menyiapkan makan dan minum.
“Parahnya lagi saat tiba di garis finis di atas gunung tidak ada air sama sekali, harusnya panitia siapkan minum untuk peserta, kami capek jalan malah tidak ada aor lagi,”katanya.
Selain itu lamnut dia tidak ada pengawasan panitia bahkan ketika di komplain, panitia malah marah balik dan parahnya lagi saat pulang panitia tidak memverifikasi.
“Kalau sudah malam begini, panitia harusnya mendata peserta, apa mereka tahu jumlah yang sudah pulang dari atas gunung,”ujarnya.
Kata dia pukul 20.00 masih banyak peserta diatas gunung namum panitia malah tidak ada, hal ini mengakibatkan amarah para peserta.
Hal senada juga dikatakan Peserta Napak Tilas Kifli, ia menyampaikan saat pertama jalan IO menyampaikan akan diberi air minum dan makan nyatanya saat di puncak para peseta yang tidak membawa air minum dan makan harus merasa dahaga dan lapar.
“IO bilang peserta akan diberi air minum dan makan, nyatanya sampai dipuncak peserta kehausan tidak ada air minum,”kata Kifli.
Dia menyayangkan sikap IO yang tidak profesional dan bertanggungjawab atas keselamatan para peserta, padahal hingga malam pukul 08.30 Wita masih banyak peserta yang belum mencapai garis finis.
Camat Lasalimu Zahaba mengatakan sejak awal IO provinsi tidak melibatkan panitia lokal sehingga masyarakat tidak dapat berbuat banyak.
“Masyarakat setempat tidak dilibatkan, seharusnya IO juga menunjuk panitia lokal yang mengetahui situasi di puncak gunung Siotapina dan lokasi di daratan,”ujarnya.
Kalau sudah begini lanjut dia panitia provinsi juga kewalahan, masyarakat siap membantu jika sampaikan panitia dan acara tidak akan seperti saat ini.
Kapolsek Lasalimu Iptu Anwar juga menyayangkan sikap IO Provinsi yang tidak melibatkan panitia lokal dalam kegiatan napat tilas Oputa Yi Koo.
“Kalau sudah begini semua akan ikut bertanggung jawab,”ujarnya.
Walaupun semua aman dan terkendali, namun katanya seharusnya panitia lokal dilibatkan sehingga semua kegiatan berjalan lancar, peserta tidak ada yang mengeluh.
“Peserta yang berada di puncak mengeluhkan air minum, namun tidak disiapkan panitia,”tandasnya.
Hingga malam pukul 21.00 Wita ada 50 peserta ynag belum mencapai garis finis.
Pantauan kami hingga Pukul 21.00 WITA peserta napak tilas sebagian masih berada dikilometer 10 puncak gunung Siotapina, sehingga Aparat Kepolisian, masyarakat, Babinsa, Kades Wasuamba, Kades Wasambaa Musrudin, Kadis Pendidikan Buton, Kadis Kebudayaan bahkan Patwal Bupati Buton ikut melakukan evakuasi peserta yang tiba malam di atas gunung.
Pukul 23.00 Wita seluruh peserta napak tilas sudah dipulangkan dengan menggunakan mobil bus Pemda dan mobil dinas Pemda Buton.