BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Wakil Wali Kota (Wawali) Baubau La Ode Ahmad Monianse menegaskan pentingnya keseriusan semua pihak dalam menanggulangi kemiskinan di Baubau.
- Di antaranya ialah peran Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang ada di setiap kelurahan, agar serius dan jujur dalam melakukan pendataan.
Penegasan tersebut disampaikan La Ode Ahmad Monianse dalam sambutannya, saat menghadiri dan membuka dengan resmi Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan Masyarakat Kelurahan Se-Kota Baubau (Rukun Warga dan Rukun Tetangga) di ruang Auditorium Kantor Wali Kota Baubau, Senin (29/11/2021).
“Pertemuan hari ini dilaksanakan secara serentak 8 Kecamatan, agar kita semua bisa mendengarkan kira-kira apa yang perlu dilakukan untuk penguatan kelembagaan masyarakat kita. Visi Bapak Wali Kota kita jelas, yaitu ingin menjadikan Baubau ini sebagai Kota yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya,” tutur La Ode Ahmad Monianse.
Menurutnya, kata sejahtera tersebut merupakan sesuatu yang hampir tidak bisa digambarkan secara jelas dan tegas, bagaimana sebuah masyarakat bisa disebut sejahtera. Pasalnya, dari masing-masing pihak selaku pemangku kepentingan masih memiliki banyak kekurangan dalam memaknai kata sejahtera tersebut.
Wawali Baubau ini mengungkapkan, beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam kesejahteraan tersebut ialah Kesehatan dan Pendidikan. Di mana, kedua faktor tersebut sedikitnya sudah bisa membuat realisasi mengenai kesejahteraan di sebuah tempat atau sebuah daerah tersebut sudah bisa terukur.
“Namun yang tidak kalah penting untuk mengukur tentang kesejahteraan dalam kehidupan ialah tingkat pendapatan dari masyarakat itu sendiri. Karena dari tingkat pendapatan inilah yang akan menentukan tingkat kehidupan seseorang, dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemiskinannya,” ujarnya
La Ode Ahmad Monianse menjelaskan, tingkatan kemiskinan masing-masing orang berbeda-beda. Yaitu, ada yang berada di bawah garis kemiskinan, ada yang tepat di garis kemiskinan, dan ada yang sedikit di atas garis kemiskinan. Yang mana, dari masing-masing garis kemiskinan tersebut mempunyai pola pendekatan yang berbeda-beda.
Ditambahkan, untuk yang ada di bawah garis kemiskinan, Pemerintah harus mengupayakan agar kelompok tersebut bisa mendapat pengurangan beban hidup. Di antaranya ialah dengan cara menyediakan layanan BPJS kesehatan, beda rumah, serta bantuan-bantuan lain yang dapat meningkatkan taraf hidupnya agar bisa hidup layak.
“Untuk yang berada pas di garis kemiskinan dan di atas garis kemiskinan, strategi Pemerintah adalah penguatan pemberdayaan. Sehingga keluarga tersebut dengan kekuatannya sendiri, ditambah dengan sedikit stimulan dari Pemerintah diharapkan bisa bertahan dari posisi itu, bahkan diupayakan bisa keluar dari garis itu dan mempertahankannya,” imbuhnya.
La Ode Ahmad Monianse percaya, meski dengan dukungan dana yang terbatas, angka kemiskinan di Kota Baubau dapat ditekan jika dalam melakukan pendataan benar-benar obyektif dan tepat sasaran. Yaitu, orang yang akan diintervensi tersebut betul-betul mempunya alamat serta data diri yang jelas dan tidak didata karena adanya hubungan emosional dari yang mendata.
“Namun kalau tidak dengan data yang akurat, kemiskinan tidak akan pernah habis tapi biaya kita, dana kita untuk penanggulangan kemiskinan yang akan habis. Untuk itu Pemerintah akan membuat sebuah aplikasi yang nantinya dikelola Kelurahan untuk mendata kelompok-kelompok miskin di wilayahnya. Maka di sini peran RT dan RW sangat dibutuhkan untuk membantu melakukan pendataan,” pungkasnya.