Memberitakan Dengan Fakta

12 Korban Jenazah Pesawat TNI AD Mi-17 Dievakuasi, Lima dari Batalyon 725 Woroagi Kendari

12 Korban Jenazah Pesawat TNI AD Mi-17 Dievakuasi, Lima dari Batalyon 725 Woroagi Kendari
12 Korban Jenazah Pesawat TNI AD Mi-17 Dievakuasi, Lima dari Batalyon 725 Woroagi Kendari
TNI dan Polisi yang melakukan evakuasi 12 mayat korban pesawat Mi – 17 di Papua, sabtu 15 februari 2020.

JAYAPURA,FAKTASULTRA.ID – Delapan bulan hilang kontak akhirnya Helikopter milik TNI AD Mi-17 Berhasil Ditemukan, Helikopter yang jatuh pada 28 Juni tahun 2019 itu membawa rombongan yang terdiri dari 7 crew dan 5 anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas), berasal dari kesatuan Batalyon TNI 725 Woroagi Kendari Sulawesi Tenggara.

Sebanyak 12 jenazah berhasil dievakuasi dari Pegunungan Mandala Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi lokasi jatuhnya Adapun identitas tujuh crew helikopter yaitu Kapten CPN Haris Avik (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham.
Sedangkan lima anggota Satgas Pamtas Yonif 725/WRG Kendari, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Panglima Daerah Militer (Pangdam) Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka yang menemui keluarga korban meminta agar keluarga korban menerima dengan Ikhlas para Prajurit Kompi senapan 725 Waroagi yang saat ini sementara dievakuasi.

“Saat ini masih proses evakuasi,”ujar Pangdam ketika menemui keluarga korban di Baubau.

Pangdam memberikan bantuan kepada keluarga Pratu Risno satu dari lima prajurit TNI yang menjadi korban jatuhnya helli tersebut di Kompi senapan A Yonif 725 kota BAUBAU Sulawesi Tenggara Rabu (12/2).

Dikutip dari Cenderawasih Pos, proses evakuasi 12 jenazah ini dilakukan sebanyak 2 sortir. Sortir pertama menggunakan Helibel jenis 212 milik PT Intan Angkasa dengan mengangkut 4 kantung jenazah. Sedangkan sortir kedua menggunakan Helibel 412 TNI AD mengangkut 8 kantung jenazah

Danrem 172/PWY/ Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar menyampaikan, dari 12 jenazah yang dievakuasi 10 diantaranya sudah teridentivikasi dan kondisinya sebagian masih utuh. Sementara 2 jenazah lainnya tinggal kerangka atau tidak dikenali.

“Dua jenazah yang tidak dikenali ini akan diidentivikasi di Jayapura yakni Rumah Sakit Bhayangkara,” ucap Dandrem di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (15/2).

Lanjut Dandrem, selain mengevakuasi 12 jenazah, tim juga mengevakuasi Flight Data Record (FDR). Dengan dievakuasinya FDR tersebut diharapkan dalam waktu dekat bisa diketahui penyebab kecelakaan helikopter.

“Dengan dievakuasinya 12 jenazah secara otomatis kita akan hentikan proses evakuasi heli Mi-17. Karena tidak memungkinkan kita mengangkut sisa barang atau bodi pesawat dengan medan yang sulit,” jelasnya.

Sementara tim evakuasi yang berjumlah 30 orang direncanakan Minggu (15/2) akan dilakukan penarikan pasukan sebanyak 3 sortir dari kaki puncak mandala menuju Oksibil.

Terkait dengan evakuasi ini, Dandrem memberikan penghargaan untuk tim evakuasi yang berada di TKP, para pilot dari PT Intan dan PT Antam yang membantu selama proses evakuasi. Pihak Polri, Pemda, Basarnas dan pihak bandara.

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Michael Mumbunan menyampaikan hingga Sabtu (15/2) pihaknya mengkerahkan sebanyak 50 personel yang dipimpin langsung Kapolres.

“Yang dilakukan personel Polres membantu angkat kantung jenazah dari heli evakuasi menuju ke mobil jenazah, sekaligus pengamanan di area bandara,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan