BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Sekitar 31 penumpang kapal pelni KM Dobonsolo yang turun di pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara, ditemukan menggunakan surat vaksin dan antigen palsu, Kamis (29/7/2021) malam.
Walau pun mengaku surat tersebut diperoleh dari seorang calo dari daerah keberangkatannya, para penumpang ini tidak menyembunyikan kekecewaannya bila surat dokumen tersebut adalah palsu.
“Ini palsu pak, seandainya ini asli mungkin saya tidak mungkin ditahan disini. Kepada calo supaya mereka tahu bahwa mereka edarkan ini kepada penyebrang ini bukan yang asli,” kata seorang penumpang, La Ode Arjuna, kepada sejumlah media, Kamis (29/7/2021).
La Ode Arjuna mengaku ia mendapatkan surat tersebut dari seorang calo yang bekerja sebagai buruh di pelabuhan Jayapura, Papua.
“Saya dapat dari bapak Tarzan, dia buruh disana. Biayanya Rp 1,5 juta secara keseluruhan termasuk surat vaksin, swab anti gen dan tiket,” ujarnya.
Ia mengaku selama berada di Jayapura hingga pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Muna, belum pernah divaksin sama sekali oleh petugas medis.
Sebelumnya petugas gabungan melakukan pemeriksaan dokumen surat vaksin dan antigen terhadap seluruh penumpang yang turun di Pelabuhan Murhum Baubau.
Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan 31 penumpang menggunakan surat vaksin dan swab anti gen palsu.
Petugas gabungan kemudian mengumpulkan para penumpang dan diberikan pembinaan dan arahan.
Juru Bicara Satgas Covid Baubau, dokter Lukman, mengatakan, rata –rata penumpang tersebut menggunakan surat dokumen palsu tanpa di vaksin dan terdata.
“Itu akan didalami oleh petugas masing-masing wilayah, karena sudah diambil juga datanya oleh teman-teman KKP dan juga teman-teman kepolisian,” ucap Lukman.
Lukman mengatakan, para penumpang tersebut tidak akan dikembalikan ke daerah keberangkatan namun akan tetap dipulangkan kampung halamannya masing-masing disekitar pulau buton.
“Kita anjurkan juga tadi masing-masing penumpang dan sudah diberikan arahan langsung dari wakil ketua satgas, bila telah sampai di daerah tujuannya, masing-masing melakukan isolasi mandiri 2-3 hari,” kata Lukman.
Ia menambahkan, seluruh penumpang yang turun sekitar 148 penumpang yang turun, terdapat 31 penumpang yang diketahui menggunakan surat dokumen palsu.