
BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Satuan Reskrim Polres Baubau, Sulawesi Tenggara, mengamankan seorang calo surat vaksinasi dan swab antigen palsu berinisial AR (40) disekitar pelabuhan Murhum Baubau, Selasa (27/7/2021) malam.
Diduga AM membuat surat keterangan vaksin dan swab antigen palsu kepada 26 penumpang yang berangkat ke Kota Sorong Papua dengan menggunakan kapal Pelni sinabung.
“Kita mengambil langkah dengan mengamankan saudara A untuk dimintai keterangan dan saat ini sudah kita amankan di Satreskrim untuk kita gali lebih dalam dilakukan penyelidikan bagaimana ini terjadi dan rangkaian perbuatan yang melawan hukum,” kata Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Candra Tangkari, Rabu (28/7/2021).
Peristiwa ini bermula ketika 26 penumpang asal kota Baubau yang baru turun dari kapal Pelni Sinabung diamankan Satuan Tugas Covid Kota Sorong, Papua, Selasa (27/7/2021)sekitar pukul 04.00 wita.
Saat diperiksa petugas, 26 penumpang tersebut diduga menggunakan surat vaksinasi dan surat antigen covid 19 palsu agar bisa masuk di Kota Sorong.
Dihadapan para petugas, penumpang tersebut mengaku mendapatkan surat palsu tersebut dari seseorang yang bernama Arman.
Polres Baubau kemudian bergerak cepat dengan menghubungi Satgas Covid Sorong dan kemudian mengamankan seorang lelaki berinisial AR.
“Kami menjermput bola dengan menghubungi gugus tugas Sorong untuk berkoordinasi tentang dokumen-dokumen yang mereka amankan,” ujar Rio.
Menurut Rio, terduga AR sehari-harinya bekerja sebagai buruh di pelabuhan ini melakukan komunikasi dengan 26 penumpang tersebut dan membuatkan surat tersebut disalah satu rental pengetikan.
AR juga membuatkan seluruh surat perjalanan dari 26 penumpang tersebut dan mendapatkan uang sebesar Rp 1,2 juta per penumpang.
Rio menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut apakah ada oknum lain yang terlibat dalam membuat surat palsu vaksinasi dan swab antigen.
Sementara itu terduga AR masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidikan Satreskrim Polres Baubau.
AR mengaku, kalau 26 penumpang tersebut dibuatkan surat vaksinasi palsu dan swab antigen palsu karena takut akan jarum suntik.
“Mereka takut disuntik dan mereka katakan bisa uruskan satu kali, kalau bisa, nanti dibayarkan berapa. Saya bilang saya coba cari caranya dulu,” kata AR.





