BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Pemerintah Kota Baubau akan segera mengevaluasi dan membenahi metode pembinaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits Nabi (STQH).
Evaluasi ini dilakukan setelah peserta STQH Kota Baubau tak satupun mendapatkan medali dan berada di posisi buncit pada STQH ke XXVI Tahun 2021 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara belum lama ini.
“Apapun hasilnya kami syukuri, dan kami jadikan bahan evaluasi untuk membenahi metode pembinaan,” kata Wakil Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, melalui pesan pendeknya, Rabu (7/4/2021).
Monianse menambahkan, bahan evaluasi dilakukan termasuk didalamnya diatur jangka waktu pembinaan kepada para khafilah dan proses pendanaannya.
“Jangan berkecil hati, mari belajar dari kegagalan untuk menata prestasi di momen berikutnya,” ujarnya.
Untuk itu, Monianse menyatakan akan meningkatkan evaluasi apa saja kendala-kendala yang dialami oleh para peserta dalam menghadapi kompetisi.
“Yang pasti semua telah kerja maksimal tapi kami juga menyadari bahwa untuk mencapai prestasi dibutuhkan perhatian dan dukungan dari semua pihak,” ucap Monianse.
STQH ke XXVI Tahun 2021 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara resmi oleh ditutup oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H.Lukman Abunawas di Hotel Zahra, Selasa (6/4/2021) kemarin.
Pada kompetisi STQH XXVI tersebut diikuti 17 kota/kabupaten se Sulawesi tenggara selama empat hari di Kendari.
Hasil kompetisi tersebut, Kabupaten Kolaka menjadi peringkat pertama peraih nilai tertinggi, disusul kabuapten Muna diperingkat II, dan kabupaten Konawe Utara di Peringkat III.
Sementara Kota Baubau tidak mendapatkan medali satu pun dan berada di posisi paling bawah.