
WAKATOBI, FAKTASULTRA.ID – Keluarga korban sandera Abu Sayyaf yang berada di Kabupaten Wakatobi mencari bantuan dengan menemui Bupati Wakatobi, Arhawi, di kantornya, Senin (20/1/2020) siang.
Keluarga korban sandera ini berharap pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat membantu membebaskan anggota keluarganya yang disandera Abu Sayyaf pada Kamis (16/1/2020) kemarin.
“Kita datang mudah-mudahan pak bupati dan pemerintah Indonesia bisa mengusahakan anak ini bisa kembali dengan selamat. Karena selama masih disandera, anak itu pasti dalam hutan, kami keluarga sangat khawatir akan keselamatannya,” kata keluarga korban sandera, La Sambo, kepada sejumlah media.
La Sambo menambahkan, keponakannya, Mohamad Khairuddin kini sudah dilaporkan di konsulat RI di sadakan.
“Kemarin itu, nama keponakan saya tidak rilis dalam daftar yang disandera. Setelah di kroscek ternayta anak itu ditahan kelompok abu sayyaf,” ujarnya
Bupati Wakatobi, Arhawi, mengatakan, pemerintah wakatobi telah mengambil langkah dengan melakukan identifikasi terhadap warganya yang menjadi korban sandera Abu Sayyaf.
“kita sudah identifikasi ada tiga orang, kita akan segara laporkan ke Kementrian Luar Negeri untuk bisa mengambil langlah negosiasi terhadap kelompok Abu Sayyaf ini dan pemerintah mengkoordinasikan dengan pemerintah Filipina agarbisa membebaskan warga kami yang disandera,” tutur Arhawi.
Arhawi mengimbau kepada warganya yang berada di Malaysia, agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap wilayah yang rawan terhadap operasi Abu Sayyaf.
“Harus wasapada terhadap wilayah-wilayah yang rawan terhadap operasi Abu Sayyaf, sehingga bisa terhindar dari ancaman dan sergapan dari Abu Sayyaf,” ucapnya.
Penulis : Saiful