Memberitakan Dengan Fakta
BAUBAU  

Resmi Nahkodai IDI Baubau, dokter Harsida Hamid Siap Majukan IDI

Resmi Nahkodai IDI Baubau, dokter Harsida Hamid Siap Majukan IDI
Ketua IDI Kota Baubau Dokter Hasrida Hamid

BAUBAU – Dokter Hasrida Hamid resmi menahkodai Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kota Baubau masa bakti 2025-2028, terpilih secara sah melalui Musyawarah Cabang IDI Baubau, Sabtu (22/11/25).

Dengan Visi “Mewujudkan IDI Baubau yang solid dalam silaturahmi, tertib dalam administrasi, kuat dalam pengabdian, dan berdampak nyata bagi masyarakat”, dr Ida telah siap mewakafkan diri, merangkul semua pihak demi memajukan IDI Baubau.

Dokter Ida menyatakan komitmennya untuk menghidupkan kembali marwah organisasi IDI Baubau sebagai organisasi profesi kedokteran. Yang selaras dengan kebutuhan, tantangan zaman, dan keinginan para dokter yang bernaung di rumah besar IDI Baubau.

IDI adalah bagian dari profesi yang dipercaya banyak orang sebelum mereka mempercayai dirinya sendiri.

“Kita hadir pada saat-saat paling rapuh dari kehidupan seseorang. Dan di situlah letak kehormatan kita. Maka, ketika saya berdiri di hadapan sejawat semua, saya membawa niat yang sederhana namun bermakna,”ujarnya.

Ia akan menghadirkan IDI Kota Baubau sebagai organisasi yang tidak hanya terlihat bekerja, tetapi betul-betul menghadirkan manfaat. Yang tidak hanya ada dalam struktur, tetapi hadir dalam rasa; dirasakan oleh dokter, dan dirasakan oleh masyarakat.

“Saya selalu teringat satu kalimat penuntun: “Ilmu bukan tentang gelar yang meninggi, tetapi tentang manfaat yang meluas; dan bagaimana Allah meridhai setiap langkah kecil yang kita jalani.”lanjutnya.

Kalimat ini bukan sekadar pengingat, tetapi penanda arah. Penanda bahwa jabatan tidak pernah menjadi tujuan — ia adalah alat untuk menghadirkan kebaikan yang lebih besar.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan, keluarga besar IDI Baubau, yang sudah memberikan kepercayaan. InsyaAllah amanah ini akan saya jalankan dengan penuh rasa tanggung jawab dan totalitas. Mengedepankan kebersamaan, kesetaraan, dan kebaruan,” ungkap dr Ida.

Dokter Ida juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan rekan-rekan Pengurus IDI Baubau sebelumnya, yang telah meninggalkan legasi baik, untuk kemudian diteruskan serta dikembangkan kedepannya. Mewujudkan IDI Baubau yang mesti lebih dirasakan peran dan kehadirannya ditengah-tengah masyarakat.

dr Ida sudah tidak asing lagi dikalangan dokter, insan medis, juga stakeholders bidang kesehatan di Kota Baubau. Seorang yang dikenal sangat menjunjung tinggi integritas, serta penuh dedikasi dalam menjalankan profesi.

Dalam struktur kepengurusan IDI Baubau, sebelumnya dr Ida selama dua periode menjabat Sekretaris (2012-2015 dan 2015-2019). Ia juga pernah dipercaya sebagai Wakil Ketua sekaligus Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) ditahun 2019-2023.

Dengan pengalaman mengurus rumah tangga IDI Baubau dari zaman ke zaman, dr Ida kini mengemban amanah sebagai Ketua IDI Baubau. Membawa gagasan baru “IDI BERDAMPAK” (Bersinergi, Empatik, Responsif, Disiplin, Amanah, Profesional, Akuntabel, dan Kolaboratif..

Dokter Ida menekankan bahwa dirinya bersama Kepengurusan yang baru nantinya akan mengakomodir berbagai keinginan dan kebutuhan anggota IDI. Baik dalam keseharian internal organisasi, maupun dalam hal pelayanan kesehatan publik ditempat kerja masing-masing.

“Pun bila anggota IDI Baubau menghadapi suatu permasalahan, akan memastikan IDI Baubau akan hadir dan peduli. Memberikan dukungan, bantuan organisasi dan advokasi, untuk mengatasi keluh kesah dan hambatan internal,”ujarnya.

“Keluh kesah itu seharusnya diobati, bukan diacuhkan. IDI itu satu dan harus bersatu. Satu IDI terus maju,” tegas dr Ida.

lanjut dr Ida, akan berkomitmen meningkatkan harmonisasi dan sinergi dengan berbagai pihak yang merupakan mitra kerja strategis. Bersama Pemkot Baubau, BPJS, Kemenkes, organisasi profesi tenaga kesehatan lainnya. Juga PMI, HIPMI, KADIN, BUMN, Perguruan tinggi, NGO, organisasi sosial, serta stakeholders lainnya.

“Ibarat saudara ataupun kerabat yang tinggal serumah dengan kita, masa iya kita tidak ajak ngobrol dan sama-sama bicara. Untuk bersama-sama merawat rumah tempat kita tinggal dan bernaung,” ucapnya, lembut.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, diyakini sangat paham dan ulet dalam mengupayakan keberlangsungan dan keberlanjutan IDI Baubau. Mampu berkolaborasi dengan siapapun, serta terampil mengelola kegiatan pengembangan anggota IDI Baubau, baik internal maupun eksternal.

Visi:

“Mewujudkan IDI Kota Baubau yang solid dalam silaturahmi, tertib dalam administrasi, kuat dalam pengabdian, dan nyata berdampak positif bagi masyarakat.”

Visi ini kita jalankan dengan semangat yang kita sebut IDI BERDAMPAK:
(Bersinergi, Empatik, Responsif, Disiplin, Amanah, Profesional, Akuntabel, dan Kolaboratif.)

MISI & ARAH GERAK “IDI BERDAMPAK”

1.⁠ ⁠Mempererat silaturahmi dan kolaborasi antar dokter
Kita ingin IDI menjadi ruang yang merangkul, bukan ruang yang menjaga jarak. Menjadi rumah bagi semua: senior maupun junior, umum maupun spesialis, ASN maupun non-ASN.

Kita bangun jembatan antar generasi agar pengalaman tidak hilang, dan semangat baru tidak terhambat. Kita satukan ilmu, empati, dan niat baik.

2.⁠ ⁠Menjadikan IDI sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat
IDI harus hadir di setiap denyut kebijakan kesehatan. Bukan hanya datang ketika diminta, tetapi hadir karena merasa terpanggil. Kita ingin menjadi mitra yang kritis, solutif, dan tetap rendah hati; menghubungkan aspirasi dokter dengan kebutuhan masyarakat.

3.⁠ ⁠Memperkuat tradisi pengabdian
Pengabdian bukan seremonial, tetapi karakter. Di wilayah terpencil, di kampung nelayan, di pelosok kota ini—di situlah wajah sejati pelayanan kesehatan diuji. Kita ingin masyarakat Baubau merasakan bahwa IDI tidak hanya memberi layanan, tapi memberi kehadiran. Hadir dengan hati, dengan empati, dan dengan ketulusan.

4.⁠ ⁠Meningkatkan kapasitas profesional dan etika
Dalam profesi kita, ilmu berkembang cepat; tetapi nilai harus tetap teguh.
Kita perkuat seminar, pelatihan, dan forum ilmiah; kita bangun budaya belajar yang tidak mengenal usia.
Kode etik bukan pagar pembatas, tetapi cahaya pengarah. Kita tegakkan dengan pendekatan pembinaan, bukan penghukuman.

5.⁠ ⁠Menghadirkan organisasi yang profesional dan akuntabel
Kita ingin IDI yang ditata dengan baik, dikelola dengan jujur, dan dijalankan dengan keterbukaan dan kehangatan sebagai sesama keluarga besar.

Tinggalkan Balasan