Buton – Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Kabupaten Buton kembali menegaskan komitmennya dalam aksi kemanusiaan dengan menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak musibah kebakaran di Kelurahan Kamaru, Kecamatan Lasalimu.
Kegiatan penyaluran bantuan berlangsung pada Minggu, 23 November 2025 di Posko Bantuan Bencana Kebakaran Kamaru.
Bantuan yang diberikan merupakan titipan dari warga dan simpatisan Muhammadiyah Kabupaten Buton yang mempercayakan donasinya kepada LAZISMU untuk disalurkan kepada para korban.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Buton, La Ludi, S.Pd., M.Pd., yang hadir bersama dua relawan LAZISMU Buton: Dr. Edy Nurcahyo dan Buston Asaf, S.Pi. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Koordinator Posko sekaligus Lurah Kamaru, Ibu Marlina, disaksikan oleh warga yang terdampak kebakaran.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PD Muhammadiyah Buton, La Ludi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dalam pemulihan pascabencana.
“Muhammadiyah Buton berkomitmen hadir di tengah masyarakat. InsyaAllah kami siap bersinergi untuk membantu para korban dan mendukung proses pemulihan,” ujarnya.
Koordinator Posko Bencana, Marlina, turut memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan. “Terima kasih kepada para donatur serta LAZISMU Buton atas bantuan yang telah disalurkan. Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga kami yang terdampak kebakaran,” ungkapnya.
LAZISMU Kabupaten Buton berharap bantuan ini dapat memberikan dorongan awal bagi para penyintas untuk bangkit kembali, sekaligus membuka ruang bagi kerja sama lebih luas dalam mendukung masyarakat yang mengalami musibah.
Selama penyerahan bantuan, warga yang menjadi korban menyampaikan sejumlah kebutuhan mendesak.
Seorang mamalele mengutarakan harapannya untuk mendapatkan dua termos jumbo guna menunjang kembali aktivitas perdagangannya.
Seorang nenek yang sebelumnya mencari nafkah dari produksi kasoami juga menyampaikan ketiadaan peralatan, khususnya panci kukus kasoami agar ia dapat kembali bekerja.
Selain itu, warga juga memohon dukungan biaya pendidikan untuk seorang mahasiswa Politeknik Baubau serta bantuan susu dan popok untuk seorang bayi terdampak.
Lebih luas, para korban memerlukan dukungan lanjutan berupa perlengkapan sekolah (seperti pakaian seragam dan alat tulis), alat semprot pertanian (untuk mendukung usaha petani), kompor (untuk kebutuhan memasak), serta perlengkapan tidur (seperti bantal, kasur, dan kelambu).
Masyarakat juga menyampaikan kebutuhan akan mesin Alcon sebagai upaya mitigasi bencana di masa mendatang.





