BUTON – Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Buton menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) V IBI, Muscab dibuka Langsung Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra SH di Gedung Serba Guna Wakaka, Senin (03/11/2025).
Selain dihadiri Bupati Buton, turut hadir Forkopimda Buton, Kadis Kesehatan, Direktur RSUD Buton, Ketua IBI Provinsi Sultra, Ketua IBI Kabupaten Buton, Ketua TP PKK, DWP, Ketua KPU Buton, Anggota Bhayangkari, para ketua organisasi Profesi dan 415 anggota ikatan bidan di Kabupaten Buton.
Muscab yang mengusung tema, ” “Satukan Langkah Dengan Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan melalui asuhan kebidanan dan Berkesinambungan Berbasis Bukti”
Dalam kesempatan tersebut Bupati Buton mengatakan Pemerintah daerah akan terus mendukung dan mensuport IBI di Kabupaten Buton.
“Kadis Kesehatan dan Direktur RSUD Kerjasama yang baik untuk meningkatkan kemakmuran bidan di Buton,”Imbuh Bupati.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan anak juga pengendalian stunting.
“Bidan punya peran penting sekali. Saya acungkan jempol kepada bidan – bidan di Kabupaten Buton,”ujarnya.
Kata dia ditengah kondisi perekonomian daerah yang kurang bagus saat ini, ia meyakini bidan – bidan di Buton mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Saya yakin Bidan di Kabupaten Buton semuanya hebat dan tahan banting, saya harap sinergi antara bidan dan pemkab Buton terus terjaga,”tandasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya Bupati secara resmi membuka Muryawarah Cabang IBI ke V.

Ketua IBI Buton Endriaty S.Tr.Keb
menyatakan komitmen dan kesiapan IBI untuk mendukung Program pemerintah Kabupaten Buton.
IBI merupakan satu – satunya wadah Bidan di Buton. Saat ini pengurus IBI Buton berjumlah 525 namun masih banyak anggota IBI yang belum aktif di organisasi.
Kata dia IBI memiliki peran strategis dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak serta menurunkan prevalensi stunting.
“IBI berkomitmen meningkatkan keterampilan anggota dalam membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak serta menurunkan prevalensi stunting,” imbuh Ketua IBI Buton.
Tema yang diusung mencerminkan wujud komitmen para bidan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan yang profesional.
Sementara itu Ketua IBI Provinsi Sultra Hj Misnawati Tombili menyampaikan pengurus IBI Buton sudah cukup banyak namun banyak yang perlu diperbaiki utamanya SDM, skill dan ilmu pengetahuan.
“Semoga Bupati dapat melihat bidan di Buton sebagai garda terdepan pertolongan ibu dan anak, juga penurunan stunting,”tandasnya.
Judul tema “Satukan Langkah Dengan Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan melalui asuhan kebidanan dan Berkesinambungan Berbasis Bukti” ini menjukkan bidan adalah salah satu wadah memberikan bukti dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Bidan punya strategi dalam upaya menurunkan menurunkan angka kematian ibu dan anak namun diperlukan ilmu dan keterampilan yang kompetensi agar dapat memberikan layanan yang maksimal.
“Bidan harus melaksanakan tugas walalupun berada diwilayah terpencil. tugas dan wewenang seorang bidan dikerjakan yang berbasis fisiologi.
Bagi yang berada diwilayah terpencil jangan melakukan tugas diluar batas regulasi akan dikenakan sanksi dan denda,”tegasnya.
Kata dia lagi dalam melalukan tugasnya bidan tidak berdiri sendiri tapi didukung pemerintah dan organisasi lainnya di Buton.
Kepada bupati iapun berharap agar sebanyak 525 bidan difasilitasi menjadi P3K, ASN, Paruh waktu atau membuka praktek bidan mandiri.





