Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

13.46 Persen Warga Buton Masih Berkategori Miskin

13.46 Persen Warga Buton Masih Berkategori Miskin
Ketgam : Kepala BPS Buton Zablin S.St M.Si

BUTON – Presentasi penduduk miskin di Buton capai 13.46 persen menduduki peringkat ketiga di Sulawesi Tenggara. Pertama Konkep 14. 42 persen disusul Busel 13.74 persen data ini hasil survei maret 2025.

“Angka ini sebenarnya menurun, data tahun lalu 13,96 persen dan tahun ini 13.46 persen,”ini turun,”ujar Kepala Badan Pusat Statistik Buton Zablin S.St M.Si. Selasa (28/10/2025).

Penduduk miskin di Buton mengalami penurunan per Maret 2025. Saat ini tersisa 13.46 persen atau 13.890 warga Buton yang masuk kategori miskin.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin di Buton pada Maret 2025 berkurang dibanding Maret 2024.

Persentase penduduk miskin di Buton pada Maret 2025 tercatat sebesar 13,46 persen, menurun 0,08 persen poin terhadap Maret 2024 yang besarnya 13,96 persen.

Dijelaskannya banyak hal yang menyebabkan masih tingginya penduduk miskin di Buton.

Dia juga menyebut Pemkab dapat saja menyelaraskan program pemerintah pusat dengan daerah, salah satunya mengadakan Sekolah Rakyat atau pemantapan program MBG.

“Perlu diketahui 2/3 biaya MBG untuk kebutuhan bahan baku, jika daerah kita mensuplai dari daerah luar maka masyarakat yang rugi. 30 persen anggaran dari Pusat untuk MBG,”tandasnya.

Dia juga menyebut tahun 2025 capaian  pertumbuhan ekonomi Buton sebesar 2,56 persen, masih jauh dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5 persen. “Pada triwulan II 2025 pertumbuhan ekonomi capai 2,56 sementara  nasional pertumbuhan ekonominya  5,12 persen,”bebernya.

Tahun 2024 Buton pertumbuhan ekoniminya 3.2,  Mubar 3.07, Koltim 3.16, Buteng 3,32 Butur 3.6 paling tinggi Kabupaten Konawe capai 11,82.

Kata dia Potensi Buton banyak sekali yang perlu dikembangkan misalnya sektor pariwisata Buton terdata banyak kunjungan wisatawan, pengembangan Rumput laut di Desa Wakalambe, IKM Desa Holimombo dan sektor lainnya.

Tinggalkan Balasan