BAUBAU – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Tenggara menggelar program BPK Aleongi Sekolah atau BPK Goes to School di sejumlah lembaga pendidikan di Baubau, di antaranya SMA Negeri 1 Baubau, SMKN 1 Baubau, dan Perguruan Tinggi Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Kegiatan berlangsung selama empat hari sejak Selasa 5 s/d 8 Agustus 2025. Selain melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar dan mahasiswa, BPK RI Perwakilan Sultra juga ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman pohon mangrove di kawasan wisata Pantai Kasosona Desa Holimombo Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
Kepala Perwakilan BPK Sultra, Dr. Dadek Nandemar, SE, MIT, Ak, CSFA, CA, CFE, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi agenda rutin untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pengawasan keuangan negara sejak dini.
“Dalam APBD terdapat berbagai bantuan seperti bansos, beasiswa, hingga program bantuan lainnya. Jika tidak diperiksa, rawan disalurkan hanya kepada kerabat atau kelompok tertentu, padahal ada masyarakat lain yang lebih berhak,” ujarnya.
Ia menegaskan, BPK mengemban tugas mulia dan berat untuk memastikan pengelolaan keuangan negara berjalan sesuai aturan. Karena itu, siswa perlu memahami peran BPK sebagai bagian dari lembaga tinggi negara yang berfungsi melakukan pemeriksaan keuangan.
“Sejak usia sekolah, kita ingin menanamkan kesadaran bahwa uang negara menyentuh semua aspek kehidupan. Nanti, ketika mereka menjadi petani, pedagang, ASN, atau guru, mereka akan sadar pentingnya mengelola dana tersebut dengan baik dan memberi informasi jika ada penyimpangan,” tambah Dadek.
Menurutnya, edukasi ini juga bagian dari persiapan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030, di mana generasi emas diharapkan mampu memahami dan mendukung tata kelola negara yang baik.
Sementara itu, Plt Kepala SMAN 1 Baubau, LM. Syahrir, mengapresiasi kehadiran BPK di sekolahnya. Ia menyebut, program ini mencerminkan komitmen nyata BPK dalam mewujudkan transparansi dan edukasi publik.
“Kami bangga SMAN 1 Baubau terpilih. Sekolah ini punya nilai sejarah, karena setelah Kesultanan Buton bergabung dengan Indonesia, SMAN 1 Baubau adalah sekolah pertama yang dibangun. Peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Sultan Buton,” ungkapnya.
Syahrir berharap kegiatan ini memotivasi siswa untuk tumbuh dengan integritas dan menjadi generasi yang berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Kegiatan BPK Goes to School di SMAN 1 Baubau diisi dengan pemaparan materi mengenai peran BPK, diskusi interaktif, serta sesi tanya jawab yang melibatkan siswa secara langsung. (Adm)