BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Buton melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) melaksanakan Gerakan Pangan Murah di halaman Baruga Kelyrahan Pasarwajo, Buton, Kamis (03/07/2025).
Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra SH, Xabup Buton Syarifuddin Saafa ST meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pangan Murah tersebut.
Ia menyebutkan kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di pasaran.yang saat ini melonjak, serta berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Buton.
“Alhamdulillah, hari ini Dinas Pertanian mengadakan Gerakan Pangan Murah, semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Buton,” ujarnya.

Bupati mengatakan inflasi terutama di harga beras naik 1% dari 2% tahun lalu menjadi 3% sekarang, untuk menekan inflasi, orang nomir satu di Buton ini telah berkomunikasi langsung dengan Walikota Baubau juga Bupati Konawe berencana bekerjasama
” Saya punya ide untuk mengambil beras dari kedua kabupaten ini,”katanya lagi.
Pada gerakan pangan murah hari ini disediakan beras BMW kemasan 10 kg, minyak goreng 500 liter, gula pasir 200 kilo, bawang merah 50 kg, bawang putih 50 kilo, telur ayam ras 300 rak, beras anoa Sultra kemasan 5 kg 2 ton.

Bupati juga mengatakan akan mendirikan bulog di Buton, lokasinya sudah disiapkan yakni dua lokasi di Tanameta dan Kaongke- ongkea perbatasan Baubau.
“Nanti akan minta tolong agar bisa dikondisikan dan persiapan pendirian Bulog di Buton sudah matang,”tandasnya.
Ia juga menyampaikan.agar warga harus memahami keadaan ekonomi sekarang ini banyak sekali efisiensi anggaran, jadi ia memohon agar warga bersabar Pemda akan mencari solusi pelan-pelan.

Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buton La Lodi S.Sos menyebutkan dalam Gerakan Pangan Murah tersebut terdapat beberapa komoditas beras 5-10 kilogra dengan harga Rp74.000 untuk 5 kg. dan Rp.150.000 untuk 10 kilogram.
“Alhamdulillah harganya dibawah pasaran ada beras, telur, bawang dan minyak. ini dijual selama tiga hari,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, dalam GPM tersebut menyediakan beras sebanyak enam ton dari Provinsi dan Pemkab Buton menyiapkan 1,5 ton beras premium, minyak kita 50 dos.

Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Dinas ketahanan pangan provinsi Sultra Aristos S.Pt menyatakan gerakan tangan murah ini digelar dalam rangka menekan inflasi dan menekan harga beras, bawang, telur, gula minyak yang melonjak di pasaran beberapa pekan ini.
“Tugas kami kita semua untuk untuk menyediakan ketersediaan pangan yang cukup dan aman buat masyarakat, gerakan pangan murah yang kita laksanakan pada hari ini untuk menekan inflasi di pasaran,”katanya.
Iapu mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten yang sudah memfasilitasi. Pemprov dan Pemkab Buton telah menyediakan bahan-bahan pokok dengan harga yang terkejangkau sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah khususnya di kabupaten Buton.
“Ada 4 beras ton premiun dan beras medium, telur ayam 300 rak kemudian ada gula ,bawang 50 kg dan minyak goreng,”bebernya.
Perubahan harga IPH pada Juni Minggu keempat tertinggi di Kabupaten Bombana sekitar 3,7 dan Buton 3,17.
Iapun mengagakan ada beberapa program pemerintah di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk stabilisasi harga salah satunya GPM, fasilitasi distribusi untuk menyalurkan pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang kurang.
Bantuan cadangan pemerintah daerah dilaksanakan tahun 2024, terhenti pada Februari 2025 karena bertepatan dengan bulan Maret panen raya sehingga beras sphp dihentikan.
Namun pemerintah provinsi akan memberikan bantuan kepada 187.723 orang di Bulan juli satu penerima mendapatkan jatah dua bulan, juni dan juli sebanyak 20 kilogram beras.
“kami mengajak petani dan pelaku usaha untuk terus berperang aktif dalam menjaga stabilitas harga dan mendukung produksi lokal dan memperkuat ekosistem yang sehat dan berkelanjutan “harapnya.
Ia juga mengucapkan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada Pemda yang telah mendukung kegiatan ini, semoga dpat menjaga kestabilan ekonomi daerah dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Kebanggaan bagi kami dari 7 Kabupaten selama periode tahun 2025 ini baru kali ini acara kami dengan hadiri oleh Bupati dan wakil bupati,”ucapnya.
Kata Dia Kabupaten Buton menduduki peringkat ke-5 nasional dengan inflasi tertinggi pada harga beras harga di pasaran berkisar hingga Rp.385.000 hingga Rp 400.000 per 25 kg namun harga tertinggi terdapat di Kabupaten Bombana.
Dia menyebut melonjaknya harga ini diakibatkan pemerintah daerah pada bulan Februari tidak mengeluarkan beras sphp sehingga harga di pasaran melonjak tinggi.
“Pada bulan Februari itu kita tidak mengeluarkan beras SPHP karena berdekatan dengan panen raya pemerintah berharap petani yang akan menyalurkan beras namun ternyata berasnya malah diborong,”ujarnya.
Sehingga petani hanya menjual sisa beras yang ada saja, pada akhirnya menyebabkan harga beras di pasaran melonjak. dengan pasar murah yang digelar tiga hari 3-5 Juli 2025 diharapkan bisa menekan melonjaknya harga di pasaran.
Hadir saat pembukaan GPM Wabup, Anggota Forkopimda, Sekda, Kadis DPK Provinsi yang diwakili Aristos, Ketua TP PKK Buton, Kepala OPD di Buton.