Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Bupati Buton Tinjau Langsung Balita Korban Keracunan Makanan Tambahan di RSUD

Bupati Buton Tinjau Langsung Balita Korban Keracunan Makanan Tambahan di RSUD
Keterangan gambar : Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra SH ketika meninjau korban keracunan program makanan tambahan di RSUD Buton Selasa siang (27/05/2025).

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Sebagai bentuk kepedulian, Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra SH turun langsung meninjau korban dugaan keracunan makanan yang sedang dirawat di RSUD Buton, Selasa siang (27/5/25).

Bupati Alvin didampingi Direktur RSUD Buton Ridwan Saifun, Kadis Kesehatan Buton, Kadis Kebudayaan. Ia menyempatkan diri untuk berkunjung guna memberi dukungan semangat bagi korban dan juga berdialog dengan tenaga medis dan keluarga korban.

Ia mengungkapkan, dirinya memastikan penanganan korban dapat berjalan dengan baik dan memastikan bahwa mereka mendapat pelayanan medis yang baik.

“Saya mohon maaf atas kejadian yang menimpa anak – anak kita,”ujar Bupati ketika menemui salah satu Ibu dari balita yang manjadi korban keracunan makanan tambahan.

Dia pun tidak menyangka akan terjadi hal yang tidak diinginkan dan menimpa para balita usai mengkonsumsi makanan tambahan yang disiapkan di puskesmas Wolowa.

“Saya ini baru dinas keluar daerah tiba-tiba dapat notif bahwa ada kejadian besar seperti ini. 48 orang yang mengkonsumsi makanan tambahan dari Puskesmas keracunan,”lanjutnya.

Bupati Buton Tinjau Langsung Balita Korban Keracunan Makanan Tambahan di RSUD
Keterangan gambar : Bupati Buton ketika meninjau langsung dan memberi bantuan kepada balita dan ibu hamil korban makanan tambahan di RSUD Buton.

Ia juga menyayangkan Puskesmas yang bekerjasama dengan catering untuk program makanan tambahan padahal menurut dia cara kerja program PMT tidak seperti itu.

“Setahu saya cara kerjanya tidak seperti ini, tidak boleh lewat catering harus pakai kader-kader kesehatan kenapa dijadikan semacam kegiatan ini, nanti saya akan berbicara langsung sama kadis juga  kapusnya juga,”tegasnya.

Prosedur untuk pengadaan makanan itu  seharusnya tidak di cateringkan apalagi yang makan para balita bahkan ada ibu hamil bukannya tambah gizi malah keracunan.

“Nanti saya telusuri dulu ya, akan ada evaluasi dalam waktu dekat, ini bisa sampai ke proses hukum,” tegasnya.

Dia juga mengatakan akan menghandle semua biaya perawatan dari pasien yang keracunan makanan tambahan tersebut, yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton.

Sekedar diketahui kejadian yang menimpa para balita dan ibu hamil ini, usai mengkonsumsi bubur ayam yang disiapkan di Puskesmas wolowa melalui program makanan tambahan pada senin siang (26/05/2025). Para balita dan ibu hamil merasa mual, muntah dan diare sehingga dilarikan ke Puskesmas terdekat dan RSUD Buton.

Tinggalkan Balasan