BUTON, FAKTASULTRA.ID – Kondisi puluhan anak yang keracunan makanan usai mengkonsumsi makanan tambahan dari puskesmas Wolowa mulai membaik setelah mendapat penanganan medis di RSUD Buton.
Hingga Selasa (27/05/2025) total sudah ada 39 orang yang dipulangkan. Sementara 9 lainnya masih dalam perawatan.
“Tinggal sembilan orang yang masih dirawat. Yang lainnya sudah dipulangkan,” kata Kadis Kesehatan Buton, Syafaruddin S.Km M.Kes.
Kadis Kesehatan Syafaruddin S.Km M.Kes menyampaikan sempat dilaporkan 47 orang yang keracunan ternyata setelah divalidasi data ternyata sebanyak 48 pasien dengan rincian 37 dirawat di Puskesmas wolowa, kemudian dua orang dirawat di puskesmas Siontapina, sudah sehat dan kembali ke rumah masing-masing dan 9-nya masih dirawat di RSUD Buton.
“Tadi malam Alhamdulillah jam 02.00 Wita sudah selesai dirawat semua dan kembali ke rumah masing-masing,”lanjutnya.
Dia merinci balita sebanyak 46 dan 3 ibu hamil. Keracunan ini setelah pemberian makanan tambahan dalam program nasional namanya program pemberian makanan tambahan untuk balita gizi kurang dan ibu hamil kekurangan energi kronis.
Itu merupakan bantuan dari pemerintah diberikan makanan tambahan ibu hamil selama 4 bulan setiap hari diberikan dan balita yang kurang gizi itu juga diberikan 58 hari secara berturut-turut.
“Jadi ini pemberian hari ke-9 dan mulai jam 5 sore kemarin terjadi indikasi atau dugaan keracunan makanan, mereka datang dengan kondisi mual muntah dan diare,”bebernya.

Makanannya tersebut berasal dari salah satu catering yaitu catering Puan di Wakoko Kelurahan wakoko yang bekerja sama dalam penyediaannya seriap jam 10.00 pagi kemarin diantar ke masing-masing desa dalam wilayah kerja dan untuk memastikan penyebabnya itu kita sudah bekerja sama dengan Balai POM Baubau pagi ini pengambilan sampel bahan makanan, muntahan, maupun sampel makanan yang dikonsumsi.
Dia menegaskan atas kejadian ini pihaknya akan melakukan evaluasi kembali walaupun pemerintah tetap melakukan evaluasi Monitoring, evaluasi, pembinaan, pembenahan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
“ini kejadian pertama kali dari Program PMT yang sudah diberikan sejak tahun 2023 ,2024 sampai 2025, ini baru kasus pertama sejak program itu dicanangka,”tegasnya.
Program ini untukmengurangi stunting karena sasarannya balita yang kekurangan gizi dan ibu hamil yang kekurangan energi kronis sehingga ini akan bisa berdampak penurunan stunting kabupaten Buton.
Sementara itu Direktur RSUD Buton Ridwan Saifun mengatakan sembilan pasien yang diduga korban keracunan makanan tambahan dan di dirawat tempat kondisinya sudah membaik.
“Kondisi terakhir saat ini ke-9 Pasien itu sudah stabil semuanya. dua saat ini lagi dirawat di ruang perawatan anak kondisinya baru saja saya lihat dan stabil kemudian 6 masih di observasi di ruang gawat darurat dan satu lagi pasien anak umur 1,3 tahun itu sementara dirawat di icu “katanya.
Kondisi awalnya dehidrasi kekurangan cairan dan saat ini sudah tidak ada lagi yang muntah-muntah kayak kemarin.
“Pagi ini sudah tidak ada pasien yang muntah dan mual, kemungkinan pulang hari ini juga,”katanya.