BUTON, FAKTASULTRA.ID – Dalam rangka pengendalian inflasi daerah sekaligus untuk meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga pangan di Bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri 1446 H Pemerintah Kabupaten Buton menggelar gerakan pasar murah (GPM) di Lapangan Futsal Paszrwajo, Rabu (19/03/2025).
Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra SH ketika menyampaikan sambutannya mengatakan pasar murah yang digelarnya untuk meningkatkan ketersediaan pangan murah bagi masyarakat, menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan stabilisasi harga selama ramadhan dan idul fitri 1446 H/2025 M.
“Kegiatan ini juga dalam rangka menghadiri kegiatan gerakan pangan murah ( GPM ) Provinsi Sultra secara virtual yang dibuka langsung oleh wakil gubernur Sulawesi Tenggara dirangkaian dengan lounching perdana kegiatan pasar murah bersubsidi yang dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Buton, GPM kali ini dilakukan di ibukota Kabupaten Buton,”ujarnya.
Dia berujar, menjelang hari raya besar mulai awal Ramadan hingga puncaknya pada hari raya Idul Fitri biasanya kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok biasanya mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, dari hari-hari sebelumnya.
Lonjakan harga jual bahan pokok kebutuhan masyarakat tidak bisa kita hindari. Pemicunya adalah bulan suci Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri kebutuhan konsumen meningkat dibandingkan hari-hari biasa sehingga permintaan konsumen dengan pemasukan barang tidak seimbang.
“Hal ini bisa memicu terjadinya inflasi di daerah kita Kabupaten Buton terbaru inflasi di Kabupaten Buton menunjukkan angka inflasi naik dari 0,820 menjadi inflasi sebesar 2,680. Kabupaten Buton peringkat ke-4 di Sulawesi Tenggara mengalami inflasi,”bebernya.
Karena itulah dalam 100 hari program kerjanya sebagai bupati dan wakil bupati Buton melaksanakan kegiatan pasar murah bersubsidi dengan tujuan agar masyarakat Kabupaten Buton menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H/ tahun 2025 M dapat berbelanja khusus bahan-bahan pokok masyarakat dengan harga relatif murah, bisa terjangkau, dapat melaksanakan ibadah dengan baik serta dapat menikmati dengan penuh sukacita.

Pemerintah Kabupaten Buton menggelar kegiatan pasar murah bersubsidi dan tujuan akhir dari kegiatan pasar murah ini bisa menekan inflasi di Kabupaten Buton. GPM akan dilaksanakan tiga titik masing-masing di Kapontori dan Lasalimu Selatan. “Sumber dana kegiatan pasar murah subsidi ini dari APBD tahun 2025 sebesar 72.720.000,”sambungnya.
Berikut rincian kebutuhan yang dijual saat GPM :
1. Beras SPHP 5 kg sebanyak 5000 karung = 25.000 kg di bandrol Rp 50 ribu.
2. Minyak goreng Premium untuk kemasan 1 liter sebanyak 2800 paket. Rp 15 ribu perliter.
3. Gula pasir kemasan 1 kg sebanyak 3000 paket. Rp 15 ribu perkilo.
4. telur ayam 2000 rak. Rp 50 Ribu perrak.
5. bawang merah 1 kg sebanyak 1200 paket 30 Ribu perkilo.
6. bawang putih 1 kg sebanyak 1200 paket Rp 35 ribu perkilo.
“Saya berharap dengan kegiatan pasar murah ini dapat memberikan semangat baru dan bermanfaat bagi masyarakat di saat hari raya Idul Fitri,”tandasnya.
Sebelumnya kegiatan gerakan pangan murah dilaksanakan dengan mengikuti pembukaan GPM Tingkat Provinsi Sultra oleh wakil gubernur Sulta Ir Hugua secara virtual dan dilanjutkan dengan peninjauan pasar murah yang digelar di lapangan sepakbola Pasarwajo dihadiri Sekda Buton, ketua TP PKK Kabupaten Buton, Muspida, Pejabat instansi vertikal, TNI, Camat, lurah dan masyarakat.

Pemprov Sultra Gelar Pasar Murah
Wakil Gubernur Sultra Ir Hugua M.Ling membuka pelaksanaan gerakan pasar murah (GPM) secara serentak pada 17 kabupaten kota di Kota Kendari. Rabu (19/03/2025).
Dihadiri Anggota Forkopimda Provinsi Sulawesi Tenggara, ketua tim penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara, para Bupati / Walikota Sulawesi Tenggara yang hadir secara virtual, para pimpinan instansi vertikal, TPID Provinsi Sulawesi Tenggara dan kabupaten atau kota, Darma Wanita Persatuan, Badan Kontak Majelis Taklim Provinsi Sulawesi Tenggara, para distributor dan pelaku usaha di bidang pangan, Insan pers media cetak dan Media elektronik.
Pada kesempatan itu Wagub Sultra membacakan sambutan Gubernur Sultra, Ia mengatakan kegiatan gerakan tangan murah atau GPM secara serentak pada 17 kabupaten / kota di Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan secara virtual dipusatkan di kota Kendari.
“Insya Allah kegiatan gerakan pangan murah ini akan berlangsung selama 5 hari tanggal 19 sampai dengan 23 Maret,”beber Hugua.
Kata dia mengawali sambutan ini masih dalam suasana bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi dan selaku pimpinan daerah Sulawesi Tenggara kembali menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan kepada umat Islam khususnya yang hadir di acara ini semoga seluruh rangkaian ibadah Ramadan yang kita jalankan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala Amin ya rabbil alamin.
Selanjutnya selaku Gubernur Sulawesi Tenggara menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bersinergi untuk mengikuti pasar murah.
Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan gerakan pangan murah merupakan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau, lebih murah dari harga pasar dan sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi.
“Saat ini inflasi Sulawesi Tenggara sebesar 0,22% ini dapat dipantau dari 4 titik Yani Kota Kendari berada di angka 0,06, kota Baubau sebesar 0,08%, Kabupaten Konawe sebesar 1,-1,54% dan Kabupaten Kolaka Sebesar 0,16%. hal ini menunjukkan bahwa inflasi kita berada di atas rata-rata nasional,”terangnya.

Untuk diapun mengajak semua pihak terus berupaya untuk menekan laju inflasi di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan berbagai upaya salah satunya dengan melaksanakan gerankan pangan murah secara masif di seluruh kabupaten / kota di provinsi Sulawesi Tenggara.
Dari sisi ketersediaan bahan pangan di provinsi Sulawesi Tenggara masih dalam kondisi aman dan terjaga Untuk itu iapun mengingatkan kepada semua tidak terlalu panik dan menampung bahan-bahan pokok yang berlebihan di rumah, berbelanja lah secara bijak sesuai dengan kebutuhan hidup hindarilah penimbunan dan lebih menghargai pangan dengan mengurangi pemborosan makanan.
“Mari kita budayakan stop boros pangan,”tandasnya.
Dia juga mengatakan sebagian besar masyarakat Sultra sudah terbiasa mengkonsumsi nasi, perlu membudayakan diversifikasi pangan konsumsi pangan yang tidak harus dengan nasi dalam rangka menekan laju kenaikan harga beras.
“Saat ini saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang belum bermanfaat untuk dimanfaatkan dengan menanam komoditas atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti menanam sayur-sayuran, buah-buahan dan lain sebagainya,”ajaknya.
Kata dia lagi selaku pimpinan Daerah menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan gerakan ini. terima kasih kepada para distributor, pelaku usaha, Bulog Indonesia yang telah berkontribusi dalam mewujudkan dan mendukung menyukseskan kegiatan GPM ini.
Kerjasama antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat menjadi kunci di dalam mewujudkan ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara. Untuk itu saya berharap kerjasama yang telah berjalan tidak hanya berhenti di kegiatan ini tetapi terus berlanjut Dan semakin diperkuat,”harapnya lagi.
Mantan Bupati Wakatobi ini juga memastikan Ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara tetap aman, harga tetap terkendali. Ia lagi-lagi mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan memperkuat ketahanan pangan di daerah Demi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang hari besar keagamaan nasional tahun 2025.
Direktur stabilisasi pasokan harga pangan atau SPHP Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, Maino Dwi Hartoni memberikan apresiasi kepada Gubernur dan seluruh pemerintah daerah provinsi kabupaten/ kota telah melaksanakan gerakan pangan murah secara serentak.
“Saat ini sekitar 1600 titik yang kami catat telah menggelar pasar murah dan di Sultra sekitar 66 kali sudah dilaksanakan pasar murah,”ujarnya.
Kata dia program dari pemerintah menggelar operasi pasar pangan murah ini diharapkan agar masyarakat di seluruh Indonesia dalam merayakan Puasa dan lebaran ini bisa menikmati dan mendapatkan bahan-bahan pangan yang murah dan terjangkau.
Saat ini catatan inflasi nasional terjaga dengan baik Bahkan dalam 8 bulan 9 terakhir trennya turun, terakhir di bulan Februari inflasi nasional sebesar 0,09% dan Sulawesi Tenggara deflasi 0,22.
Turunnya inflasi dipengaruhi subsidi listrik, pemerintah, penurunan harga tiket pesawat, saat ini sedang masuk panen raya terutama jagung. Sehingga harapan pemerintah sampai akhir tahun bersama-sama kita jaga inflasi nasional dengan target 2,5 plus minus 1%, “Inflasi bisa dikendalikan sama-sama,”harapnya.

Sementara itu Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Sultra Ari Sismanto mengatakan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara melalui dinas ketahanan pangan Provinsi Sulawesi Tenggara meluncurkan program 100 hari program aksi dari Gubernur Sultrq Andi Sumangeruka dan Wakilnya Ir Hugua salah satunya adalah gerakan pangan murah yang digelar serempak di 17 kabupaten/ kota.
“Program ini Tentunya bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan tangan murah bagi masyarakat masyarakat, Menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan stabilisasi harga sehingga ekonomi makro bisa berjalan dengan baik dan pada akhirnya inflasi di Sulawesi Tenggara dapat terjaga dengan baik,”ujatnya.
Saat ini inflasi di Sulawesi Tenggara pada bulan Februari berada di angka 0,22 angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Januari di 0,38 kita selalu berada di bawah target nasional 2,5 Plus.
Gerakan pangan murah menjelang hari besar keagamaan yang dilakukan di Sulawesi Tenggara pertama kali digelar di Kabupaten Kolaka Utara pada tanggal 3 sampai tanggal 7 Februari 2025 kemudian juga melaksanakan kegiatan pangan murah berkolaborasi dengan Bank Indonesia di masjid Al Alam Kendari mulai tanggal 5 sampai dengan 16 Maret 2025.
“Hari ini dinas ketahanan pangan bekerja sama dengan bank Indonesia dan juga bekerja sama dengan dinas pangan kabupaten kota menggelar gerakan pangan murah serempak di 17 kabupaten kota yang sekarang ini berkolaborasi dengan beberapa stakeholder antara lain yaitu tim penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara ada juga bkmt Provinsi Sulawesi Tenggara Kemudian dari badan karantina hewan ikan dan tumbuhan Sulawesi Tenggara kemudian dengan dinas Perkebunan dan hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara dinas ESDM, beberapa distributor pangan yang ada di Sulawesi Tenggara.
“Gerakan pangan murah serempak ini akan dilaksanakan selama 5 hari dimulai hari ini tanggal 19 Maret nanti berakhir di tanggal 23 Maret 2025 bertempat di halaman parkir barat MTQ bersama-sama BI yang hari ini melakukan loncing untuk layanan penukaran uang Rupiah,”lanjutnya.
Selain GPM untuk menjaga stabilisasi pasukan dan harga pangan menjelang Idul Fitri pemerintah juga menggelar operasi pangan murah khusus di seluruh kantor pos yang ada di Indonesia untuk Sulawesi Tenggara Bapak telah digelar di 49 kantor pos di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara ini dimulai dari tanggal 24 Februari nanti berakhir sampai tanggal 29 Maret atau h-2 lebaran.
“semua mudah-mudahan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat tentunya berbelanja dengan harga yang murah,”harapnya.
Kata dia lagi ketersediaan pangan pokok dan pangan strategis secara keseluruhan di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara saat ini dalam kondisi aman dan terjaga stop beras menurut neraca pangan wilayah masih tersedia untuk 3 bulan ke depan.
Selain itu di beberapa wilayah telah dilakukan panen. puncak panen raya di bulan April dan Mei.