BUTON, FAKTASULTRA.ID -Direktur Perumdam Tirta Takawa Buton Usman S.AP., M.Si, memberikan keterangannya terkait layanan PERUMDAM di Wilayah Layanan Pasarwajo.
Ia menjelaskan pelayanan air selama ini menggunakan sumber mata air yang ada di Desa Kancinaa dan Wakoko dengan dua metode pendistribusian system gravitasi dan system pompanisasi.
Tidak bisa dipungkiri untuk kualitas pelayanan pada saat musim penghujan, air bakal keruh itu yang menyebabkan pelayanan tidak maksimal karena pada saat curah hujan tinggi Tingkat kekeruhan juga tinggi maka pendistribusian air kita hentikan.
Begitupula tinggi curah hujan juga menyebabkan pipa distribusi patah ataupun kendala pada mesin.
“Karena kondisi itu, kami kadang memberhentikan sementara proses pendistribusian air bersih. Jika dipaksa didistribusikan, Airnya tidak bagus,” tegas saat dikonfirmasi soal keluhan warga, Sabtu (25/01/2025).
Terkait permasalahan ini lanjut dia menjadi PR terbesar Perusahaan karena permasalahan ini dari tahun ke tahun,
Menurut direktur yang baru didefinitifkan satu bulan lalu ini, PERUMDAM terus berupaya meminimalisir permasalahan ini, kiat – kiat untuk menuntaskan masalah ini diantaranya meningkatkan infrastruktur dan meningkatkan pemeliharaan yang rutin dengan memaksimalkan biaya operasional PERUMDAM.
“Diawal Kami dipercayakan sebagai Pelaksana Tugas sudah melakukan upaya-upaya baik perbaikan dan pemeliharaan serta pengadaan mesin untuk memaksimalkan pelayanan menambah jam pelayanan, pengurasan bak penampung, pergantian mesin dan pemeliharaan sudah dilakukan,”lanjut dia lagi.
Walaupun sudah dimaksimalkan namun tidak cukup kalau hanya mengandalkan biaya operasional di perusahaan olehnya itu kami bersinergi dengan Pemda.
Salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat kekeruhan air dengan penyiapan sarana baik bangunan dan mesin filter air sehingga tingkat kekeruhan menjadi jernih, energi yang dibutuhkan cukup besar butuh biaya pada kisaran Rp 50 – 70 miliar menggunakan Instalansi Pengolahan Air (IPA).
“Biaya ini sangat besar perusahaan tidak punya kemampuan kalau kami adakan secara mandiri,”tandasnya lagi.
Sedianya kami bersama Pemda sudah membangun komunikasi dengan Dirjen Cipta Karya Kementrian PU RI melalui Balai Cipta Karya Provinsi agar memfasilitasi pengadaan pengolahan air dan saat ini sementara berproses semoga ini bisa didapatkan.
“Kita berharap Kementrian PU yang membantu melalui Balai Cipta Karya kami sudah mengajukan permohonan sejak lima bulan lalu,”bebernya.
Tidak cukup sampai disitu, Bahkan melalui Asosiasi PERPAMSI Provinsi Sultra juga sudah di fasilitasi untuk mengatasi Permasalahan pelayanan yakni mengatasi kekeruhan air, rencananya pada bulan Februari perusahaan Internasional SUEZ akan turun kelapangan melihat langsung permasalahan yang ada di Buton.
“Mudah-mudahan perusahaan SUEZ ini dapat memberikan dampak positik untuk meminimalisir air keruh di Buton ini,”lanjut dia.
Perusahaan internasional SUEZ ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Pengadaan dan perbaikan infrastruktur air bersih, ini juga salah satu upaya perusahaan untuk mengantisipasi kendala itu.
“Mudah-mudahan kita bisa membangun kerjasama untuk perbaikan pelayanan,”. tegasnya,
Saat debit air cukup tersedia cuma curah hujan yang tinggi di dua sumber mata air untuk pelayanan wilayah Pasarwajo sehingga tingkat kekeruhannya tinggi sekali.
Selain itu ada kerusakan pada pipa distribusi dan tingkat kekeruhan air di sumber mata air terlalu tinggi sementara dilakulan perbaikan dan pembenahan.
“Jelasnya complain dari Masyarakat itu pasti ada, pada prinsipnya kami jadikan motivasi untuk bekerja lebih baik, ujarnya pula.
“Kepada masyarakat dari pihak perusahaan tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, mohon doanya sebagai bentuk dukungan untuk mengatasi permasalah kualitas air keruh bisa kita tuntaskan sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan terbaik,”ujarnya.