BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pemerintah Kabupaten Buton melakukan Uji Publik Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Buton Tahun 2024 bertempat di Aula Kantor Bupati Buton, Rabu, 18 Desember 2024
Sawit merupakan salah satu kelapa komoditas perkebunan penting di kabupaten bengkalis, bahkan kelapa sawit diharapkan bisa menjadi komoditas unggulan selain migas
Hal ini disampaikan Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, S.Pd, M.Si mewakili Pj. Bupati Buton, La Haruna, SP, M.Si dalam sambutannya
“Saat ini Kabupaten Buton telah memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas yang mana, berdasarkan angka tetap data Statistik Perkebunan tahun 2023, terdapat lahan perkebunan seluas +10,740 yang tersebar di tujuh kecamatan,” ungkapnya.
Namun saat ini, lanjut Sekda Buton, Kelapa Sawit merupakan komoditas yang mendapat sorotan tajam dunia internasional, yang mana di tengah persaingan dagang dalam komoditas minyak nabati dunia, muncul isi-isu dan tuduhan negatif terhadap perkebunanan kelapa sawit Indonesia.
Lebih lanjut Jenderal ASN Buton ini mengatakan akibat isu-isu negatif tersebut, Pemerintah Pusat telah mencanangkan perkebunan Kelapa Sawit berkelanjutan sejak tahun 2011 melalui pemberlakuan sertifikasi Ispo (Indonesian Sustainable Palm Oil / kelapa sawit berkelanjutan Indonesia) yang mana, ketentuan pemerintah tentang pemberlakuan sertifikasi Ispo didukung dengan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2019
“Alhamdulillah, hari ini draft rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan Kabupaten Buton tahun 2024-2026 telah selesai kita susun. Namun demikian, demi kesempurnaannya perlu kita konsultasikan, untuk mendapatkan masukan dan saran yang membangun agar rencana aksi ini menjadi lebih baik dan sempurna,” imbuhnya.
Sekda Buton menyampaikan Pemkab Buton tetap memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan kebun Kelapa Sawit yang berkelanjutan, terutama dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup, sehingga Kabupaten Buton ke depannya dapat dijadikan sebagai pionir dalam menggerakkan kabupaten lestari di Indonesia
“Hal itu dapat diwujudkan melalui upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut, komoditas berkelanjutan, perhutanan sosial dan reforma agraria, konservasi dan restorasi, energi dan ketenagalistrikan,” pungkasnya.