Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Alimani S.Sos :”Pengukuhan Parabela Ogena Atas Perintah Sultan Buton, Bukan Mengada-Ngada!”

Alimani S.Sos :"Pengukuhan Parabela Ogena Atas Perintah Sultan Buton, Bukan Mengada-Ngada!"
Pengukuhan Parabela Ogena beberapa waktu lalu.

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Parabela Ogena Alimani S.Sos M.Si menyayangkan pernyataan sikap Mantan Parabela Wasaga La Sihadi yang menyebut pelantikannya mengada-ngada.

“Terkait penyataan mantan parabela kadie wasaga yang menyebut pelantikan parabela ogena mengada-ngada diluar susunan tatanan kesultanan Buton dan menyebut saya pribadi sebagai salah satu tokoh pemerintahan di daerah mau menerima sesuatu yang tidak jelas, itu pernyataan yang ngawur!,”ujar Alimani ketika dihubungi, Jumat (01/11/2024).

Dia menegaskan jabatan parabela ogena yang disematkan kepadanya sesungguhnya bukan sesuatu yang mengada – ngada pasalnya dilakukan bonto atas perintah dan persetujuan Sultan Buton ke 41, adapun orang mengklaim itu tidak sesuai harusnya berpikir normatif.

Seharusnya seorang tokoh adat harus memahami apa itu adat. adat itu aturan dalam tradisi yang seharusnya dihormati apa yang menjadi kesepakatan.

“Sultan Buton ke 41 sudah dilantik dan diakui eksistensinya oleh pemerintah,  dalam perjalanan memberikan mandat kepada seseorang tentu mandat itu tidak mengada-ngada,”ujarnya lagi.

Dia berujar perlu diketahui oleh La Sihadi dari catatan yang ada susunan perangkat adat kadie yang terendah parabera, pangalasa, waci, kaosa, akana mia, tunggu dan diatasnya Parabela ogena, kesemuanya dikepalai oleh dua kadie yang diangkat oleh lakina wolio dalam hal ini Sultan Buton.

40 kadie dikepalai lakina dari golongan kaumu dan 30 kadie dikepalai oleh bonto dari golobgan walaka.

Seharusnya sebagai mantan parabela harus memahami ini sehingga tidak terjebak emonsional, jika saat ini dualisme kepemimpinan mari kita mengkaji, menelaah dan melihat selaku generasi muda mana yang lebih legitimasi.

“Pelantikan Sultan Buton dihadiri Pj Gubernur juga bonto-bonto, para perangkat-perangkat, kaum kerabat dan tidak sembunyi-sembunyi, nah kalau dalam hal ini Sultan memerintahkan bontonya untuk melantik apapun namanya jangan mengomentari hal itu mengada-ngada,”tandasnya.

Selaku yang diamanahkan sebagai parabela ogena memiliki tugas utama sebagai perpanjangan tangan dari kesultanan Buton khsusnya kadie Sampolawa. pengangkatan ini tidak serta merta namun sudah menelusuri asal mula.

“Ini La Sihadi bicara ngawur harusnya tau!
saya sampaikan kepada kita semua masyarakat Buton khususnya parabela yang ada jangan resah dan gundah selaku parabela ogena tidak akan mencampuri urusan rumah tangga, saya hanya melakukan koordinasi apa yang menjadi pesan sultan,”katanya.

Ia dengan tegas mengatakan tidak akan mencampuri urusan kadie-kadie di Buton. tugasnya hanya mengkoordinir atau perpanjangan tangan Sultan Buton.

Tinggalkan Balasan