Memberitakan Dengan Fakta
BAUBAU  

Politik Uang Merusak Demokrasi Dan Di Laknat Dalam Agama

Politik Uang Merusak Demokrasi Dan Di Laknat Dalam Agama

BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Ketua KIPP Sultra Yusran menyebut politik uang dapat merusak sendi – sendi demokrasi dan di laknat dalam agama hal ini diungkapkannya saat pertemuan bersama kawan kawan pers dan Mahasiswa Se-kota Baubau yang bertempat di Hotel Zenith, Minggu, (27/10/2024).

Ia mengatakan segala bentuk Pemerintahan yang lahir dari proses politik uang akan lebih mengutamakan pengembalian uang.”Uang yang telah dikeluarkannya pasti harus dikembalikannya lagi, dibanding dengan mengutamakan kepentingan rakyat,”ujarnya lgi. Minggu, (27/10/2024).

Kemudian yang berikut nya dampak dari politik uang adalah merusak sendi sendi Demokrasi bangsa karena Politik uang mengajarkan bahwa kemenangan politik dapat di raih dengan kuasa uang dan yang terakhir politik uang itu merendahkan martabat rakyat , merendahkan martabat manusia.

Politik uang juga di sebutkan sebagai Mother of Coruption atau induknya korupsi .
Sementara data KPK antara tahun 2004 hingga januari 2022 menyebutkan terdapat 22 Gubernur dan 148 Bupati dan Walikota yang di tindak karena perbuatan Korupsi.

“Kita manusia jangan mau di rendahkan martabatnya hanya dengan dibeli suaranya, tapi ini harus kita yang sadari karena mereka tidak mungkin menyadari itu, mereka cari kemenangan dengan cara itu , siapa yang harus menyadari itu kalau bukan kita,”tandasnya .

Politik Uang (Money Politics) menurut pakar hukum tata negara Yusril
Ihza mahendra adalah suatu usaha untuk mempengaruhi massa pemilu
dengan imbalan materi. Sedangkan menurut Hamdan Zoelva, Money
Politics adalah upaya mempengaruhi perilaku pemilih agar memilih calon
tertentu dengan imbalan materi (uang atau barang).

Money Politics berdasarkan Hukum Islam Rasulullah SAW secara tegas
memberi peringatan untuk menjauhi praktek Risywah (suap). Beliau
bersabda: Hadits Riwayat sahabat Tsauban berkata: “Rasulullah SAW telah
melaknat tukang suap, penerima suap, dan yang menjadi perantara kedua
belah pihak,”ungkapnya.

“Maka yang harus kita lakukan adalah
lawan kalau nanti anda tidak lawan kita nanti yang akan jadi korban politik politik seperti ini ,anda sudah kuliah tinggi tinggi cerdas jadi doktor tapi tidak pernah bisa jadi kepala daerah kalau anda tidak punya uang,” Tutupnya.

Reporter: Muh. Ian Handrian Syah

Tinggalkan Balasan