BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Ketua Komite Indipenden Pemantau Pemilu (KIPP) Sultra Muhammad Nasir menghimbau agar warga memilih pemimpin bukan berdasarkan isi tas.
Hal ini diungkapkannya ketika menjadi pemateri saat acara “Media breefing jalan sesat meraih kekuasaan, awas Politik uang dan Netralitas ASN” di Vila Salsa, Baubau beberapa hari lalu.
Ia mengatakan pemilu merupakan
sarana kedaulatan rakyat maka kekuatan
politik sesungguhnya terletak pada rakyat
itu sendiri untuk menentukan keterwakilan
dan sekaligus pemimpinnya.
“Sehingga Pada prinsipnya urgensi pengawasan partisipatif yang dilakukan masyarakat berfungsi untuk memperkuat kapasitas dan kualitas pengawasan,” Ujarnya.
Masyarakat diharapkan tidak hanya
berperan pada peningkatan presentasi
kehadiran saat pencoblosan saja, tetapi
lebih mengarah pada pengawalan proses
pemilihan sejak awal.
“Hal itu untuk membangun sinergi dengan
para stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh
agama tokoh pemuda, mahasiswa dan
pemilih pemula termasuk pers untuk
membangun kesadaran bersama
mengawasi segenap proses pemilu di
masa kampanye ini,” imbuhnya.
Pengawasan partisipatif mengacu pada
pemahaman tentang partisipasi politik
karena pada dasarnya suara rakyat adalah
suara Tuhan yang bersifat menimbulkan
gugatan tuntutan terhadap sistem politik
atau pemerintah.
“Sehingga permasalahan ini menjadi
sangat penting dalam etika menciptakan
pemilu bersih yang tidak menggunakan
jalan sesat meraih kekuasaan, sebab
setiap pemimpin harusnya dipilih karena
Kapasitas bukan isi tas,” Tandasnya.
Reporter: Muh. Ian Handrian Syah