BUTON, FAKTASULTRA.ID – Bupati Buton Drs La Ode Mustari M.Si mencanangkan penanaman jeruk Siompu di wilayah Buton, bekerjasama dengan Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), di Kantor Bupati Buton, Takawa, Kamis (02/05/2024).
Dihadiri langsung Ketua umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI RI Pusat) Profesor Dr Insinyur Husna MP dan tim peneliti, Kepala OPD, Camat, kepala desa atau masyarakat.
“Kegiatan penanaman dan penyelamatan jeruk Siompu di Kabupaten Buton yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buton bekerjasama dengan Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI),”ujar Bupati Buton La Ode Mustari ketika menyampaikan sambutannya.
Selaku pimpinan daerah kata dia lagi, akan menyambut baik kegiatan ini dan menurutnya kegiatan tersebut sangat strategis di tengah kekhawatiran atas ancaman jeruk di Kabupaten Buton.
Kegiatan ini sangat strategis karena menyukseskan program nasional Kementerian Pertanian RI terkait penyelamatan sumber daya genetik lokal dan pengembangan tanaman pangan yang prospek dan bidang ekonomi.
Kedua lanjut dia lagi, mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Buton terkait riset dan pengembangan tanaman pangan untuk mewujudkan mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi pangan pemanfaatan pekarangan danĀ pengentasan kemiskinan di Kabupaten Buton.
Selanjutnya menyelamatkan jeruk keprok Siompu dari ancaman kepunahan. seperti kita ketahui jeruk siompu jenis tanaman holtikultural unggulan nasional. jenis yang pernah dinobatkan sebagai Jeruk termanis di Indonesia. namun akhir akhir produksi jeruk siompu terus menunjukkan penurunan signifikan. Tentu perlu upaya penyelamatan dengan program penanaman bibit jeruk yang berkualitas terutama yang dibekali dengan pupuk hayati mikoriza di luar pulau siompu khususnya di kabupaten Buton.

Berbagai upaya perlu dilakukan untuk menyelamatkan dan sekaligus meningkatkan produktivitas tanaman jeruk Siompu salah satu inovasi yang telah diterapkan adalah pembekalan bibit jeruk campur dengan pupuk hayati Mikoriza.
“Studi yang dilakukan oleh tim peneliti asosiasi didanai oleh Pemda Buton tahun 2003 menyimpulkan bahwa pupuk mikoriza memiliki performa lebih baik dibanding yang tidak bermikoriza,”ujarnya.
Iapun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada ketua Asosiasi Atas kesediaannya yang melakukan riset aplikasi pupuk hayati mikoriza jeruk Siompu di Buton.

Buton Kembangkan Jeruk Siompu
Pemerintah Kabupaten Buton melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kabupaten Buton yang bekerja sama dengan Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI-RI) pusat melakukan Uji Efektifitas Fungsi Mikoriza Arbuskula dan Pemberian Pupuk Organik Bio-hara terhadap pertumbuhan jeruk Keprok Siompu Skala Lapangan di Kabupaten Buton, Aula Kantor Bupati Buton, Kamis, 2 Mei 2024
Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis 70 bibit Jeruk Keprok Siompu kepada Para Kepala Desa di Kecamatan Wabula.
Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si selaku pimpinan daerah menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya penyelamatan Jeruk Keprok Siompu dari ancaman kepunahan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua umum AMI , Prof. Dr. Ir. Husna, MP mengungkap kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Balitbang Buton dan AMI
“Kita patut bersyukur karena kita dikaruniai tanaman Jeruk Siompu karena jeruk ini sudah dinobatkan menjadi jenis jeruk termanis di Indonesia oleh Menteri pertanian RI,” ungkapnya.
Ia mengatakan 10 sampai 20 tahun terakhir Jeruk Siompu terus mengalami penurunan hal ini dibuktikan dari hasil riset yang telah dilakukan.
“Berdasarkan hasil riset kami pada tahun 2022 ternyata masalah utama yang dihadapi petani Jeruk Siompu adalah banyaknya pohon jeruk yang diserang hama dan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) yang sampai saat ini belum ada obatnya di Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan ada upaya pengembangan skala besar jeruk siompu di luar pulau Siompu hingga di luar pulau Buton.
“Pada tahun 2023 lalu akhirnya kita coba tanam jeruk siompu di Mawasangka Buton Tengah sebanyak 300 bibit jeruk yang dibekali dengan pupuk hayati mikorizam sebagai upaya menyelamatkan bibit Jeruk Siompu dari kepunahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balitbang, Wa Ode Sitti Raymuna, SE, M.Si, mengatakan penelitian dengan penerapan inovasi atau teknologi ramah lingkungan berupa pupuk hayati mikoriza pada sektor pertanian skala luas telah lama dilakukan.
“Berbagai riset internasional maupun nasional termasuk riset yang dilakukan oleh ibu ketua AMI bersama peneliti membuktikan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk baik pada skala persemaian maupun dilapangan,” bebernya.
Pihaknya berharap bahwa bibit yang telah dibekali pupuk hayati mikoriza dapat diuji coba pada skala lapangan khususnya di Kabupaten Buton.
“Harapan kami output dari riset adalah terbangunnya plot penanaman jeruk berbasis mikoriza di Kabupaten Buton dan terselamatkan material jeruk Siompu dari kepunahan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Butonm,” ungkapnya.
Selanjutnya aksi penanaman 150 pohon bertempat di halaman kantor BPP Kecamatan Wabula oleh Pj.Bupati Buton,Drs. La Ode Mustari, MSi, Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, SPd, MSi Ketua AMI dan tim peneliti, Dirut Bank Sultra Kabupaten Buton, dan para kepala OPD lingkup Pemda Buton, Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Wabula.
Usai melakukan aksi penanaman Jeruk Siompu, Pj. Bupati Buton di hadapan awak media menyampaikan harapannya semoga jangan hanya komoditas jeruk tapi juga komoditas-komoditas unggulan lainnya yang ada di Buton ini bisa terselamatkan dari ambang kepunahan misalnya Kopi Kaongke-ongkea, opa sejenis umbi-umbian dan lainnya.
“Namun yang menjadi perhatian saat ini adalah penanaman Jeruk Siompu, Pemda tidak memiliki tanah berhektar-hektar untuk di tanami Jeruk Siompu jadi saya berharap camat dan kades bisa mengiventarisasi tanah-tanah masyarakat untuk bisa ditanami Jeruk Siompu,” pungkasnya.