Kendari, faktasultra.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto didampingi Wakil Ketua I DPRD Provinsi Sultra, Sekda beserta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra, dan Ibunda tercinta Nur Ainy, meninjau lomba kuliner khas daerah antar Kabupaten/Kota se-Sultra yang digelar di Aula Bahteramas, Sabtu (27/04/24).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT Sultra ke-60, yang diselenggarakan dalam rangka melestarikan dan sekaligus mempromosikan kuliner khas daerah dari 17 Kabupaten/Kota se-Sultra.
“Selain melestarikan kuliner khas daerah Kabupaten/Kota se-Sultra, acara ini juga bertujuan untuk mempromosikan kuliner lokal yang kemudian diolah menjadi makanan yang menarik, bergizi, serta akan bernilai ekonomis tinggi,” ujar Pj Gubernur.
Selanjutnya, Pj. Gubernur mengarahkan para Peserta untuk menjadikan potensi keragaman kuliner khas Sultra diharapkan nantinya menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif kepada masyarakat.
“Kita harus belajar dari industri budaya Korea, sebagai contoh kita lebih mengenal makanan Toppoki, Bulgogi, Kimchi dibandingkan kuliner khas disini seperti Kalambe, Kasoami, Parende, dan Kambewe. Mari kita maksimalkan segala potensi sumber daya yang ada untuk menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat,” ucap Andap.
“Setelah terpromosikan dengan baik, setelah itu kita produksi secara massal, tentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang akan menekan angka kemiskinan ekstrem dan tingkat penggangguran terbuka di Sultra,” tambahnya.
Pj Gubernur juga berkesempatan meninjau meja yang menghidangkan sajian kuliner dari 17 Kabupaten/Kota. Adapun jenis makanan yang disajikan, sebagai berikut :
1. Kota Kendari ( Juara 1 ) : Salad Pokea, Mie Sagu, Ika Pinalulo Mokoni, Tahu Dina Lulo, Pururundawa Warahah, Puding Wanggola Wua Naga, dan Teh Warakah Mendidoha;
2. Kabupaten Buton Utara ( Juara 2 ) : Perangi Patola, Sup Asam Manis Kena, Sansaru Owinkeu, Lapa-Lapa Wakawondu, Tamea Ini, Katawai Linulu, Pambulu Tinumesi, Srikaya Kastela, dan Jus Merah Putih;
3. Kabupaten Wakatobi ( Juara 3 ): Lokatu, Ubi Faturumbu, Sayoro Mozaik, Opa Tari Seaweeo, dan Sop Buah Kanduru.
4. Kota Baubau : Sup Kajalona Konduru, Kambeww Wakawondu, Nasu Wolio Molagina, Katapai Kawana Kaobula, Puding Paratukala Maimpona, Kambana Kapaeya Pemeili, dan Jus Pepaya Buah Naga;
5. Kabupaten Konawe : Salad Sayur Kota Padi, Nasi Singkong, Kapusu Nosu, Manu Nasu Wolio, Thay Pojalo, Manu Chunu Konawa, Ikane Dole, Sayur Asam Konduru, dan Sosulu Tamera;
6. Kabupaten Konawe Selatan : Pizza Singkong, Nasi Berah Merah Pulen, Ikan Tenggiri Kuah Gulai, Rolade Tahu, Tuna Woku Rol, Rendang Jantung Pisang, Sate Aneka Seafood, Kepiting Saos Pedas Manis, Udang Bakar Madu, Dimsum Kepiting, Sate Lilit Ikan, Minuman Jasreh, Jus Pelangi, Puding Lumut dan Kelor Kelapa Muda, serta Puding Nutrijel Ubi Jalar Ungh;
7. Kabupaten Konawe Utara : Wanggole Inusa, Tawaro Oheo Mpinalulu, Sop Bola Bola Labu, Tawanggole Nibaki, Sambal Goreng Kuli Wanggole, Uraa Takule, dan Tropical Konasara;
8. Kabupaten Konawe Kepulauan : Sop Labu Kuning, Tahu Pelangi, Ayam Lewe Olo, Dendeng Daun Singkong, Sambal Goreng Daun Pisang, Kukus Pisang Zebra, Puding Kelor Buah, dan Air Secang;
9. Kabupaten Buton : Singkong Pai Buah, Nasi Kagehu Kaitela, Ragouit Bangka, Kari Kenta Wara-Wara, Sup Krim Taeo, Paria Kambu, dan Puding Bunga Telang;
10. Kabupaten Buton Selatan : Parende Cumi Udang, Lapa-Lapa, Kapusu Nosu, Manu Nasu Wolio, Thay Pojalo, Manu Chunu Konawa, Ikane Dole, Sayur Asam Konduru, dan Sosulu Tamera;
11. Kabupaten Buton Tengah : Singkong Pai Buah, Nasi Kagehu Kaitela, Ragouit Bangka, Kari Kenta Wara-Wara, Sup Krim Taeo, Paria Kambu, dan Puding Bunga Telang;
12. Kabupaten Muna : Sop Konduru Bola-Bola Kelor, Telur Singanga, Kadonte, Sayur Rebung Kamomo Kawanse, Kagule Katowono Kenta Pari, Lapa-Lapa, Ayam Kandara, Tempe Panggang Pedas, dan Puding Bola Ungu;
13. Kabupaten Muna Barat : Medawa Kambu, Ghoti Karaimpo, Manu Katingkou Kauwei, Parende Bhangkeno Banggi, Pawu Kalei Katinga, dan Dhamere Kasinta;
14. Kabupaten Kolaka : Adonge Sagu Gula, Bini Garang, Daging Kambatu Tinumisi, Manu Ninahu Tawaoloho, Ikan Pari Masak Kuah, Sayur Tinira Campur, dan Cinta Tamborasi;
15. Kabupaten Kolaka Timur : Bola-Bola Ubi Jalar, Sinole, Tonowu Belut Batang Pisang, Ayam Tawaoloho, Sayur Tanggoreke, Gagape Tinira, dan Ikan Bini-Bini;
16. Kabupaten Kolaka Utara : Lawa Ayam Kampung, Nasi Goreng Pisang Lilin, Nasi Liku, Lawa Ikan, dan Boi;
17. Kabupaten Bombana : Sop Koniki Dinirea, Nidivi Puhu Nihela Inisisa Biti-Biti, Nilapa Ica, Inoti Kananasi, Riceu Kandora Uuu, Jus Fuampnam Nenas Gulaea, dan Gula Kelapa Waje;
Menutup arahannya, Pj. Gubernur mengingatkan kepada Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memperhatikan kasus stunting di masing-masing daerah, serta melakukan intervensi untuk pencegahan stunting melalui pemberian asupan makanan bergizi serta memanfaatkan anggaran stunting yang ada dengan baik.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni para Bupati/Walikota beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupten/Kota, dan Pimti Pratama Pemprov Sultra.
Pj. Bupati dan Sekda Buton Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-60 Sultra
Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si. dan Sekretaris Daerah Kab. Buton, Asnawi Jamaluddin, S.Pd., M.Si. menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-60 Sulawesi Tenggara (Sultra) di Lapangan Upacara Kantor Gubernur, Kendari, pada Sabtu, 27 April 2024.
Dalam Upacara tersebut Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. (Purn.) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H. bertindak sebagai Inspektur Upacara dan Pemimpin Upacara adalah Kasatpol PP Kabupaten Buton, L.M. Muharram, S.E., M.M.
Mengawali sambutan Pj. Gubernur Sultra memohon kepada semua untuk mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan para pahlawan kusuma bangsa, gubernur/wakil gubernur, pimpinan dan anggota dprd, dan segenap aparatur sipil negara yang telah mendahului kita dan telah berjasa bagi provinsi sultra tercinta. Alfatihah.
Kamudian Pj. Gubernur Sultra menuturkan sepenggal perjalanan sejarah bangsa dimulai dari setelah kemerdekaan 17 agustus 1945, hingga tahun 1957 melalui deklarasi juanda, indonesia menyatakan diri sebagai negara kepulauan.

“Sejarah juga mencatat, pada tahun 1958 dibentuk dewan perancang nasional (sekarang menjadi Bappenas), yang bertugas membuat cetak biru (blueprint) pertama indonesia. Pembangunan roadmap pembangunan tersebut dijalankan dalam sistem ketatanegaraan melalui konsep otonomi daerah. otonomi daerah dalam bingkai nkri. Perlu diketahui salah satu konseptornya adalah salah satu putra terbaik dari Sultra yakni almarhum bapak H. Jakub Silondae,” jelasnya.
Menurut Pj. Gubernur arsip sejarah baginya bukan hanya menyimpan catatan belaka. Arsip sejarah merupakan kumpulan spirit perjuangan dan semangat perjuangan yang disertai pengorbanan jiwa dan raga para pendahulu kita, khususnya para pahlawan pendiri Provinsi Sultra.
“Apabila kita hayati dengan seksama, para pendahulu kita untuk terbentuk dan berdirinta provinsi ini mendedikasikan bukan hanya dirinya saja, namun semua hal yang mereka miliki, baik materi, maupun jiwa dan raga. Hanya satu tujuan mereka, Provinsi slSultra didirikan untuk menjadi bagian terwujudnya indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Povinsi Sultra harus dijalankan oleh pemerintahan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, memajukan mencerdaskan kehidupan tersebut sebagai kesejahteraan umum, bangsa, visi dan misi konsekuensi indonesia pada UUD NKRI tahun 1945,” ucapnya.
Pada perayaan usia Provinsi Sultra yang ke-60 tahun ini, Ia berharap pada semua pelayan publik untuk berani melakukan kritik diri. Kritik untuk lebih mampu membangun diri, membangun diri menjadi pribadi yang sadar, menjadi pelayan publik yang memiliki kesadaran bahwa kita adalah manusia-manusia yang diberi kesempatan berharga oleh Allah Swt tuhan yang maha kuasa telah memilih kita sebagai pekerja dan sudah seharusnya abdi negara, kita mendedikasikan hidup untuk kehidupan yang lebih bermakna baik.
“Dirgahayu ke-60 Tahun Sulawesi Tenggara teruslah bergerak untuk mewujudkan sultra yang semakin maju, modern dan sejahtera!”tutupnya.
Setelah Upacara kegiatan dilanjutkan dengan Lomba Makanan Khas Daerah oleh 17 TP PKK kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra.
Pj. Ketua TP PKK Kab. Buton Hadiri Pembukaan Halo Sultra
Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Buton Dra. Andi Asniawati Mustari menghadiri acara pembukaan Halo Sultra di Lapangan ex-MTQ, pada Sabtu malam, 27 April 2024.
Kegiatan Halo Sultra bagian dari rangkaian dari Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Sulawesi Tenggara (Sultra) yang akan dilaksanakan dari tanggal 27-30 April 2024.
Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. (Purn.) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H. dalam sambutannya mengampaikan bahwa saat ini Sultra sudah 60 tahun artinya sudah dewasa, 60 tahun sebagai organisasi besar, tidak boleh lagi ada kealpaan, tidak boleh lagi kita tidak cepat melayani masyarakat.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran wabil khusus seluruh rakyat Sultra terima kasih atas rasa letih, terima kasih atas kerja sama yang baik. Di dalam dinamika perjalanan mungkin ada kekurangan didalam pelayanan publik,”ujarnya.
Kemudian Pj. Gubernur mengatakan bahwa secara moral Ia bertanggung jawab sehingga memohon maaf lahir, apabila ada kekurangan, ada keterbatasan dari para pelaksana selama bekerja dan kedepan akan berkomitmen untuk melaksanakan pelayanan publik yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Goals atau tujuan diadakan Halo Sultra dan rangkaian ini adalah yaitu promosi budaya kita. Perhelatan tahun ini kita kemas sederhana beberapa hal lebih baik kita bantu masyarakat, sebut saja dengan bakti sosial, sebut saja dengan anjangsana, alokasi dana kita berikan para penerima manfaat. Malam ini Halo Sultra mempromosikan berbagai budaya,”jelasnya.
Terakhir Pj. Gubernur menyampaikan kembali bahwa Sultra sudah dewasa dan jika tidak berkreasi dan berinovasi maka Sultra akan tertinggal.
“Saat ini kita sudah di titik mature ataupun dewasa kalau kita tidak penuh kreatifitas, kita tidak penuh inovasi kita akan turun, sekian terima kasih Dirgahayu Provinsi Sulawesi Tenggara ke-60 semoga segala sesuatunya lebih baik,” tutupnya.
PUNCAK HARI ULANG TAHUN SULTRA PEMPROV GELAR UPACARA PERINGATAN
Memperingati Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Tenggara (Prov. Sultra) tanggal 27 April, Pemerintah Provinsi gelar Upacara Peringatannya yang diselenggarakan di pelataran kantor Gubernur Sultra (27/04/2024).
Diawali pengecekan pasukan upacara oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sultra yang kemudian pembacaan sejarah terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara (Prov.Sultra) ( https://www.sultraprov.go.id/tentang/sejarah ) Pembentukan Provinsi Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964
Hadir dalam HUT Prov. Sultra tersebut, Anggota DPR RI Ir. Hugua, Forkopimda Sultra, Ketua dan Wakil Ketua 2 dan Para Anggota DPRD Prov. Sultra, Sekda Sultra, Ketua DPRD Kab/Kota se-Sultra, Bupati/Walikota se-Sultra, Para Sekda Kab/Kota se-Sultra, Komandan TNI se-Sultra, Para Pimti Pratama Lingkup Pemprov. Sultra, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Ketua KI Sultra dan Pejabat terkait. Adapun Peserta Upacara yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, ASN, BNPB, Polisi Kehutanan serta Perwakilan Siswa dan Siswi SMA/SMK Negeri.
Acara dilanjutkan dengan penghormatan Lambang Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemberian Satyalancana Karya Satya sesuai Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI), Nomor: 114/TK/Tahun/2023 tentang Penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya yang ditandatangani pada tanggal 06 November 2023, berikut nama-nama penerima:
1. Dudi Cahynto Pidani., S. Sos, Jabatan sebagai Kabag Pemerintahan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Prov. Sultra dengan masa kerja 30 tahun
2.Subaedi Toba, S. TP., M. Si, Jabatan Kasi. Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Prov. Sultra 30 tahun
3. Usnia, M. A.Md.Keb.SKM, M.KM, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra 30 Tahun
4. Dra. Hj. Fauziah ZA, Analisis Kesejahteraan Aparatur SDM Badan Kepegawaian Daerah Prov. Sultra 30 Tahun
5. Martinus Rorrong Padaunan, Jabatan Pengadministrasi Umum Rumah Sakit Jiwa Prov. Sultra 20 Tahun
6. Dr. Laode Muh. Al Basyir Yamin Putra, SSTR., M. Si, Jabatan Kabid. Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov.Sultra, masa kerja 20 tahun
7. Maswiah Larisu, S. Pd., M. Pd, Guru Madya SMAN 3 Raha Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sultra, 20 Tahun
8. Dra. Jusmaniar, Pengawas sekolah madya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sultra, 20 Tahun
9. Rafiuddin Ringkoda Madya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sultra, 10 tahun
10. Lamponga, Petugas Administrasi Kepegawaian Badan Kesatuan bangsa dan politik Prov. Sultra, 10 Tahun
11.Syafiat Musi., S.Pd., M. Pd, Kepala Sekolah SMAN 2 Raha Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sultra, 10 tahun
12. Andriani Widyastuti., S.P, Pemeriksaan pupuk dan pestisida Dinas Perkebunan dan Holtikultura
Prov. Sultra, 10 tahun
Pada sambutannya, Pj. Gubernur Sultra mengatakan bahwa pada hari ini, saya menggugah diri saya sendiri dan semoga juga dapat menggugah saudara semua, khususnya aparat Pemda, Para Wakil Rakyat dan Birokrasi lainnya yang merupakan bagian dari Pemerintahan Daerah (Pemda) Prov. Sultra menjadi pelayanan publik karena hasil pengorbanan para pendahulu kita maknai dengan sebaik-baiknya untuk merefleksikan kembali pemahaman dan pemikiran kita semua sebagai anak bangsa yang berada di Sulawesi Tenggara.
Selain itu juga, Pj. Gubernur Sultra sangat bangga dan menaruh harapan pada semua Pelayan Publik untuk berani melakukan kritik diri, untuk lebih mampu membangun diri serta menjadi pribadi yang sadar menjadi pelayan publik yang memiliki kesadaran, bahwa kita adalah manusia-manusia yang diberi kesempatan berharga oleh Allah SWT yang telah memilih kita sebagai abdi negara dan sudah seharusnya kita mendedikasikan hidup untuk kehidupan yang lebih baik.
Sultra menjadi makro jalan perjuangan untuk melahirkan kesejahteraan di 1.908 desa dan 379 kelurahan. Kesejahteraan rakyat di 22 kecamatan, 15 Kabupaten dan 2 Kota.
Lanjut disampaikan “60 tahun ini Sultra, saatnya seluruh pelayanan publik untuk bangkit menyatukan diri, bersama kita asah empati kita, mari kita bangun komitmen, kita cambukkan diri untuk lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja, bersama kita berkomitmen membangun Sultra untuk kemaslahatan 2.726.590 (Dua Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Enam Lima Ratus Sembilan Puluh) jiwa rakyat yang hidup dan menghidupi 590 pulau yang berada di tempat kita Sulawesi Tenggara” tuturnya.
Terakhir dalam sambutan Pj. Gubernur Sultra menyampaikan “saatnya di usia 60 tahun Sultra, menjadi tonggak kita bersama untuk sebarkan energi positif, siarkan kebenaran dan kebaikan melalui tugas dan jabatan yang kita emban dan jabatan ada masanya, usiapun ada saatnya. Mari kita tinggalkan legacy kebaikan dan kesejahteraan bagi Sultra”, Tutupnya.
Perayaan tahun 2024 ini, HUT ke 60 Sultra kali pertama menampilkan anak-anak TK dengan pakaian polisi (polisi cilik) diacara hiburan yang menampilkan yel-yel dan kalimat-kalimat penyemangat di hari penting ini.