BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pj Bupati Buton Drs La Ode Mustari M.Si membuka secara resmi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 48 tingkat Kabupaten Buton di lapangan Sepakbola Banabungi Kecamatan Pasarwajo, Selasa malam (16/04/2024).
Ketika memberikan sambutan sekaligus membuka acara, Pj Bupati Buton La Ode Mustari mengemukakan dengan tema MTQ kita jadikan Al Qur’an Sebagai panduan hidup untuk mewujudkan Kabupaten Buton yang religius dan moderat, ia mengajak warga untuk membumikan membaca Al Qur’an.
“Syukur alhamdulillah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan nikmat yang diberikan sehingga dapat berkumpul dan hadir dalam pembukaan Musabaqah Tilawatul Quran tingkat kabupaten Buton ke-48 tahun 2024 semoga kehadiran ditempat ini menambah keilmuan dan kecintaan kepada Alquran,”ujarnya.
Kata dia turunnya Alquran pertama kali kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk disampaikan kepada umatnya, kita semua bahwa sampai dengan hari ini bahkan hari kiamat kelak Al Qur’an akan senantiasa terjaga kemurnian dan keasliannya karena Alquran adalah Munajat dari Allah subhanahu wa ta’ala yang diberikan kepada umatnya .
“Alquran bukan sebagai kitab suci dipajang di sudut rumah, di masjid atau mushola akan tetapi kitab suci Alquran hanya dibaca dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan kita baik ucapan, perbuatan sikap dan kehidupan sehari-hari,”ujarnya.

“Pada Surah pertama Alquran al-alaq yaitu Iqro yang berarti baca dengan menyebut nama tuhanmu Allah SWT, ini berarti kita semua umatnya diperintahkan untuk membaca Apa saja khususnya membaca dan memahami dan juga mengamalkan isi alquran, “Ujarnya.
Oleh karena ini lanjut Sekwan DPRD Provinsi Sultra ini, kegiatan MTQ tidak hanya seremonial saja akan tetapi dapat menjadi sarana meningkatkan kesadaran beragama yang lebih Humanis dan terbuka dan moderat serta sebagai bentuk dakwah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Kegiatan MTQ tidak hanya mengejar kemenangan akan tetapi lebih mengarah kepada memupuk motivasi dan keinginan yang kuat untuk menguasai ilmu-ilmu keagamaan yang terkait dengan Alquran baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.
“MTQ Tidak hanya sebagai ajang berlatih dan berlomba untuk membaca Alquran namun juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu mencintai dan membumikan Alquran.,”harapnya.
Kegiatan MTQ bukan hanya sebagai Wahana perlombaan memperoleh juara tetapi sebagai ajang saling kenal mengenal dan memperkuat tali silaturahmi antar umat dengan silaturahmi dan kebersamaan kita dapat Sinergi yang membangun keagamaan dan meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat Kabupaten yang modern.

Al Qur’an Jangan dijadikan aspirasi tetapi harus mampu menjadi inspirasi dalam membangun nilai-nilai kerukunan, toleransi dan keharmonisan sebagai solusi dari berbagai persoalan daerah dan bangsa saat ini.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Buton mengucapkan terima kasih kepada dewan Hakim dan panitia yang telah bersedia bertugas memilih dan menetapkan peserta terbaik masing-masing cabang lomba pada MTQ kali ini,”imbuhnya.
Terakhir ia juga mengapresiasi seluruh kinerja, kerja keras panitia dan partisipasi semua pihak khususnya warga masyarakat demi terlaksananya kegiatan ini.
“Pemenang siapkan diri anda untuk menghadapi MTQ tingkat provinsi Sulawesi akan berlangsung di Konawe Utara,”sambungnya lagi.
Dia juga menghimbau agar MTQ jadikan motivasi belajar bagi masyarakat. Untuk menjadikan Kabupaten Buton yang religius, pengamalan kandungan Al-Qur’an tidak boleh berhenti pada jadwal perlombaan MTQ saja namun semarak dan semangat pelaksanaannya harus dapat dirasakan oleh masyarakat secara berkelanjutan.
Minimal Alquran dapat dibumikan Pusat di lingkungan pegawai, mudah-mudahan seluruh OPD bisa mengaji semua, kalau tidak bisa ambil satu mengaji guru mengaji untuk mengaji di OPD, “tidak ada kata terlambat, Saya selalu bicara soal mengaji, MTQ ini Ajeng sosialisasi kita pembelajaran kita untuk membumikan membaca Alquran,”ujarnya.
Dia berpesan agar Jangan mengimpor peserta dari luar, biarkan anak – anak terus belajar, lama kelamaan akan terinspirasi untuk belajar mengaji. Tidak perlu mengimpor pemain dari luar untuk menjadi pemenang.
“Saya tegaskan jangan berupaya mengimpor peserta, biarkan peserta kita mengikuti lomba dengan kemampuan yang kita miliki untuk bersaing,”tandasnya.

Kepala Kementrian Agama H Muhtar S.Ag ketika menyampaikan sambutannya mengatakan selaku pelaksana teknis menyampaikan ucapan terima kasih atas seluruh kebijakan pimpinan wilayah kabupaten Buton terutama PJ Bupati Buton terkait dengan kebijakan anggaran sehingga dapat membuka pelaksanaan MTQ pada malam hari ini.
“Dan ucapan terima kasih kita semua dan seluruh kerjasama atas pelaksanaan kepanitiaan Musabaqah tilawatil Qur’an pada malam ini, yang saya tidak bisa katakan seluruhnya yang pasti kita adalah yaitu kerja bersama, sukses bersama berhasil bersama,”ujarnya.
Kata dia pelaksanaan iven ini adalah merupakan siar apalagi pada malam ini kita laksanakan di open lapangan terbuka Sehingga ini adalah merupakan siar yang luar biasa, terutama bagi masyarakat Kabupaten Buton di Pasarwajo.
Dia berpesan bagi peserta agar mengikuti kegiatan dengan sebaik mungkin, pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Alquran yang akan diperlombakan tingkat provinsi Sulawesi Tenggara di Konawe utara sebagaimana pesan Bupati Konawe Utara menyampaikan akomodasi akan ditangani oleh tuan rumah, jadi mudah-mudahan kesepakatan ini merupakan Spirit dan motivasi kita semua di Kabupaten Buton.
“Insyaallah saat pelaksanaan MTQ di Konawe Utara tidak akan membawa apa-apa hanya spirit kita, semangat kita untuk meraih kesuksesan,”ucapnya.

Ketua Panitia MTQ Ke 48 Alimani S.Sos M.Si menyampaikan pelaksanaan MTQ bagian dari pembangunan nasional yakni mental spiritual, kegiatan ini akan menjadi kegiatan untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
“Alhamdulillah pelaksanaan pembukaan berjalan lancar semoga berjalan mancar hingga penutupan,”ujarnya.
Maksud kegiatan sebagai salah satu prasarat mengikuti STQ ke 38 di Konawe Utara bulan Mei 2024 dengan tujuan untuk mencari bibit – bibit yang mewakili Buton di STQ di Konawe Utara.
MTQ ke 48 mengusung tema dengan MTQ kita jadikan Alquran Sebagai panduan hidup untuk mewujudkan Kabupaten Buton yang religius dan moderat.
Kegiatan bertempat di arena utama lapangan sepak bola pasarwajo, mesjid nurul yakin pasarwajo.
Disebutkannya ada 7 cabang lomba, pertama cabang seni baca alquran, kedua cabang kira Alquran, cabang hafalan Alquran , ke-4 cabang Tafsir Alquran, cabang Fahmil Alquran, ke-6 cabang saril Alquran, cabang karya tulis ilmiah.
“Peserta MTQ Kabupaten Buton sebanyak kurang lebih 115 orang ditambah dengan jumlah official 105 orang sehingga secara keseluruhan 220 orang yang berasal dari tujuh kecamatan kabupaten Buton,”tambahnya.
“Apa yang menjadi rencana pelaksanaan MTQ ini dapat kita selenggarakan sesuai dengan rencana, akhirnya hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan ampunan Terima kasih tentunya atas kesediaan kita semua untuk menghadiri acara ini,”ujarnya lagi.

Surat keputusan Bupati Buton No 114 tentang pembentukan dewan Hakim panitia pelaksana serta penunjukan dewan Hakim dan panitera pada kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran ke-48 tingkat kabupaten Buton tahun 2024 Bupati Buton.
Dewan hakim dan panitia mempunyai tugas sebagai berikut dewan Hakim dan panitera bertugas memilih dan menetapkan qori qoriah, hafis-hafizah terbaik pada MTQ 48 tingkat kabupaten Buton tahun 2024 sebagai utusan perwakilan Kabupaten Buton pada Musabaqah Tilawatil Quran tingkat provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2024.
Panitia pelaksana dewan Hakim dan panitera melaporkan seluruh hasil pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, segala biaya yang diperlukan akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja daerah melalui dukungan pelaksanaan anggaran satuan kerja Perangkat daerah sekretariat daerah kabupaten Buton Tahun Anggaran 2024.
Koordinator pelaksana H Muhtar S.Ag Panitia umum Syarif S.Pd. Hadir Sekda Buton, Kajari, Yang mewakili Kapolres Biuton, Kepala Kementrian Agama Kab.Buton H Muhtar, Pimpinan OPD, Camat, Lurah, para kafilah.