BUTON, FAKTASULTRA.ID – Guna menekan inflasi Pemkab Butobn berkalaborasi dengan Pemrov Sultra melalui Dinas Ketahanan Pangan Sultra menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, di Pelataran Baruga Masyarakat Adat Wabula, Kamis, 18 Januari 2024.
GPM yang menyediakan sembako, seperti Beras, Bawang merah dan bawang putih, Telur, Gula dan Minyak goreng tersebut menarik antuasias Masyarakat Wabula dan sekitarnya.
Turut Hadir Dandim 1413/Buton, Letkol Inf. Ketut Janji SH, Kajari Buton, Ledrik Victor Mesak Takaendengan, S.H., M.H, Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, SPd, MSi Unsur Forkopimda dan Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Kepala BPS Zablin, S.ST, Forkopicam Wabula, Kepala Desa Wabula dan Wasuemba.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ir. Ari Sismanto pada kesempatan itu mengatakan Pemrov Sultra melalui Dinas Ketahanan Pangan Sultra yang bekerja sama dengan Dinas Kehanan Pangan Buton menggelar satu program yang diamanatkan oleh Bapak Peresiden yaitu kegiatan gerakan pangan murah yang akan berlangsung selama 2 hari ke depan yakni Wabula dan Pasarwajo.
“Kegiatan ini bertujuan selain untuk menstabilkan harga tentunya ini bentuk upaya pemerintah dalam rangka penyiapkan kebutuhan pangan pokok kepada masyarakat belanja lebih dekat lebih murah,” katanya.
Dikatakannya kegiatan ini merupakan satu keseimbangan antara ketersedian pangan dengan harga yang relatif terjangkau di masyarakat sehingga ekonomi makro bisa bergerak yang akhirnya inflasi bisa kita kendalikan
Kadis Ketapang Sultra juga mengajak Masyarakat untuk mengonsumsi makanan berbasis B2SA (beragam, bergiizi, seimbang dan aman).

Sementara itu, Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, MSi menyampaikan Pemkab Buton dalam mengendalikan Inflasi yang sempat tinggi telah melakukan berbagai Upaya.
“Alhamdulillah Pemkab Buton, TPID, Sargas Pangan terus melakukan intervensi untuk menurunkan IPH,” kata Pj. Bupati Buton.
Intervensi yang dilakukan lanjut Pj. Bupati Buton dengan melakukan sidak di pasar untuk memantau perkembangan harga, memperbanyak RPK guna mengendalikan inflasi utamanya beras.
Pj. Bupati Buton juga menyampaikan terimakasih pada Pemrov Sultra yang cepat tanggap langsung menyelenggarakan pasar murah. “Dan Alhamdulillah menghadapi bulan Ramadhan ke depan pasar murah akan diadakan kembali,” pungkasnya.
Pj. Bupati Buton Hadiri Syukuran Masyarakat Adat Wabula dan Wasuemba

Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, MSi menghadiri syukuran Masyarakat adat Wabula dan Wasuemba yang dipusatkan di Galampa Masyarakat Adat Wabula, desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Kamis, 18 Januari 2024
Tampak hadir para perangkat adat Amanto Parabela Wabula, Amanto Imamu Wabula, Amanto Parabela Wasuemba dan Amanto Imamu Wasuemba serta segenap tokoh adat dan Masyarakat Wabula dan Wasuemba.
Hadir pula Kepala Kejaksaan Negeri Buton, Ledrik Victor Mesak Takaendengan, S.H., M.H, Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, SPd, MSi Unsur Forkopimda dan Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Forkopicam Wabula, Kepala Desa Wabula dan Wasuemba.
“Hari ini merupakan puncak kegiatan untuk daerah setempat, Dimana pemerintah memfasilitasi kedua masyarakat sehingga tercipta kerukunan antar masyarakat demi persatuan dan kesatuan khususnya Desa Wasuemba dan Wabula. Semoga peristiwa yang lalu menjadi pelajaran untuk kita kedepan,” ungkap Pj Bupati Buton.
Orang nomor satu di Kabupaten Buton ini mengatakan leluhur Buton telah mewariskan tatanan pemerintahan yang menciptakan damai, tentram, makmur. Maka lahirlah symbol-simbol seperti Sara Patanguna yakni Pomaa-maasiaka, Popia-piara, Pomae-maeka, dan Poangka-angkata.
Untuk itu Pj. Bupati Buton mengajak kedua Masyarakat untuk menjaga kedamaian dan ketentraman, persatuan dan kesatuan. “Janga ada lagi gesekan-gesekan. Begitu mulianya para leluhur kita membuat semboyan-semboyan untuk pemersatu. Kita semua bersaudara. Bahkan ajaran agama kita pun mengajarkan jika terjadi perselisihan sesamamu, maka damaikanlah,” katanya.
Pj. Bupati juga mengajak untuk kedua Masyarakat untuk menjadikan syukuran itu sebagai momentum untuk melupakan kesalapahaman. “Alangkah tidak eloknya terjadi kesalahpahaman, dimana Wabula dan Wasuemba merupakan satu rumpun. Untuk itu baik secara pribadi maupun secara kelembagaan, mengajak Masyarakat untuk selalu hidup rukun dan damai,” tegasnya.
Pada Syukuran Masyarakat adat Wabula dan Wasuemba tersebut para tetua adat melakonkan Tari pajoge dan pencak silat