BUTON, FAKTASULTRA.ID – Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) Laganda diresmikan Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Asnawi Jamaluddin, S.Pd. M.Si. mewakili Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si.
Peresmikan itu dirangkaikan dnegan sosialisasi 6layanan BKB dan penyampaian komitmen Kabupaten/Kota terkait percepatan penurunan stunting, Desa Kauumbu Kecamatan Wolowa Kab. Buton, Rabu, 15 November 2023
Kegiatan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Sekda Kabupaten Buton
BKB atau Bina Keluarga Balita merupakan suatu program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal
BKB tidak sama dengan PAUD, kata Sekda Buton, karena sasaran dari BKB adalah keluarga/orang tua yang memiliki anak balita usia 0-5 tahun
Jenderal ASN Buton ini menjalaskan BKB merupakan strategi pembangunan manusia sejak 1000 Hari Pertama Kehidupam (1000 HPK) dalam rangka mewujudkan generasi emas bangsa Indonesia sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan dan Program BKB ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup anak balita dalam jangka panjang
Dikatakannya, pentingnya optimalisasi tumbuh kembang anak memberikan dampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) yang merupakan faktor utama pembangunan yang akan menentukan kemajuan bangsa, sehingga pada periode emas (golden age) ini diperlukan peran dan keterlibatan orang tua secara aktif untuk memberikan pengasuhan yang tepat selama masa periode tersebut
“Peran dan keteribatan orang tua dalam pengasuhan 1000 HPK sangat penting untuk dilaksanakan melalui pemberian layanan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia 0-23 bulan di BKB HIU,” tuturnya.
Orang tua akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari para kader BKB terlatih, lanjut kata Sekda Buton, agar mampu menerapkan kelas pengasuhan yang berkesinambungan di rumah
Mantan Kadis Dinsos Kabupaten Buton menambahkan BKB HIU merupakan wujud nyata implementasi penyelenggaraan kelas pengasuhan orang tua yang dapat mendukung program percepatan penurunan stunting
“Hal ini dapat dilakukan melalui program penyediaan data seperti ibu hamil, keluarga yang memiliki anak 0-23 bulan dan data lainnya yang terintegrasi antara pihak terkait desa dan kelurahan, tata kelola penyelenggaraan BKB HIU yang mendukung akuntabilitas dan transparasi ketersediaan data dalam penyediaan dokumen perencanaan dan anggaran, SDM bagi kader BKB yang memiliki kompetensi mumpuni dalam memberikan edukasi bagi orangtua atau keluarga yang memiliki anak balita serta layanan yang holistik integratif berkesinambungan dan bermutu,” ucapnya.
Sekda Buton menyampaikan dalam menunjang proses penyelenggaraan kelas pengasuhan, BKB HIU bagi keluarga yang memiliki anak 0-23 bulan selayaknya mendapat 6 (enam) layanan yaitu :
1. Administrasi kependudukan
2. Pengasuhan dan parenting bersama
3. Pemantauan perkembangan dan pertumbuhan bersama
4. Pembentukan karakter anak
5. Promotif preventif pemeliharaan kesehatan, gizi dan perlindungan anak
6. Rujukan/konseling/perawatan/bansos
“Dengan memenuhi 6 layanan tersebut maka diharapkan kesenjangan yang terjadi dilapangan terkait pemenuhan hak anak seperti perolehan akta lahir dan layanan kesehatan dapat terpenuhi melalui Jamkesmas bagi keluarga dan anak yang mendukung pengasuhan dalam percepatan penurunan stunting,” bebernya
Pelayanan kelas pengasuhan bagi keluarga yang memiliki anak 0-23 bulan tidak terlepas juga dalam program pembangunan desa sehingga sebagai bentuk inovasi dapat berkontribusi positif bagi perempuan dan anak
“Karena sekitar dua per tiga penduduk desa adalah perempuan dan anak yang menjadi strategi untuk mencapai akselarasi pencapaian Sustainable Development Goals (SGDs) desa di seluruh Indonesia,” ucapnya
Menurut Sekda optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pengasuhan akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas SDM Indonesi melalui BKB HIU karena dengan pemenuhan layanan HIU bagi keluarga yang memiliki balita 0-23 bulan maka percepatan penurunan stunting dapat terwujud untuk menghadirkan generasi emas indonesia pada tahun 2045 mendatang.
Sekda berharap agar semua pemangku kepentingan dapat berkomitmen dan berkolaborasi
“Akhirnya kami berharap agar semua pemangku kepentingan yang menangani BKB HIU ini dapat berkomitmen dan berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan kader sehingga dapat berkontribusi besar kepada kegiatan peningkatan tumbuh kembang anak di wilayah Kabupaten Buton” imbuhnya
Tidak hanya itu, Sekda Buton juga berharap petugas KB dapat berkolaborasi dengan para camat, para kepala desa/Lurah untuk meningkatkan tumbuh kembang anak
“Diharapkan pula kepada petugas lapangan Keluarga Berencana dapat berkolaborasi dengan para camat dan para Kepala Desa/Lurah dalam upaya meningkatkan tumbuh kembang anak di kelompok bina keluarga HIU sehingga kedepan ada lagi kita resmikan BKB HIU di Kabupaten Buton ini,” pungkasnya.