BUTON, FAKTASULTRA.ID – Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Buton, Alimani S.Sos. MSi mewakili Pj. Bupati Buton menghadiri Festival Wasuemba Happy Nice dirangkaikan dengan Pikama-Maano Kampo di Halaman Kantor Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Sabtu 18 November 2023.
Turut hadir Pj. Bupati Buton diwakili Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Buton, Sultan Buton, dr. HLM Izat Manrfa, Bupati Buton Tahun 2017-2022 Drs. La Bakry M.Si, Anggota Forkopimda Kabupaten Buton, Para Asisten, Pimpina OPD, Camat Wabula, Kapolsek Wabula, dan Perangkat Adat.
Kepala Desa Wasuemba La Tuni S.Pd mengatakan Wasuemba baru saja merayakan HUT ke-44. Wasuemba sekarang telah mengalami perkembangan dan perubahan baik mulai dari pembangunan infrastruktur maupun pembangunan non infrastruktur yang terus menerus dilakukan hingga saat ini.
Kades menyampaikan bahwa Desa Wasuemba masuk dalam 200 desa wisata se Indonesia dari sekian ribu desa yang ada di Negara Indonesia.
“Desa Wasuemba memiliki beberapa eko wisata yang tertata di kawasan Pantai Lahunduru. Melalui peringatan HUT ke 44 dan Festival Wasuemba Happy Nice 2023 agar semua pihaksama peduli dalam membangun desa Wasuemba terutama dibidang wisata agar desa kita dikenal sebagai desa wisata.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Buton Alimani S.Sos. MSi mewakili Pj Bupati Buton menyampaikan bahwa rangkaian ritual adat yang dirangkaikan disetiap desa atau komunitas masyarakat harus bernilai ekonomi.
Asisten 1 juga mengatakan bahwa dalam melihat melihat ritual ritual adat yang telah dilaksanakan seperti di Desa Wasuemba merupakan salah satu rangkaian yang menjadi amanah pj. Bupati Buton telah dilaksanakan di Desa Wasuemba.
“Oleh karena itu terimakasih kepada Pemerintah Sulawesi Tenggara dalam hal ini Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan di desa Wasuemba ini dalam rangka mengangkat wisata di Desa Wasuemba,” katanya.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Buton berharap kedepannya kegiatan ritual adat ini terus dilaksanakan sehingga seluruh potensi budaya dan pariwisata di Kabupaten Buton ini tetap kita laksanakan terus-menerus.
Mantan Kadispora Buton ini juga menyampaikan ritual adat Pikama-Maano Kampo atau syukuran ini mengandung nilai kebersamaan, kekeluargaan, nilai gotong royong dan tanggungjawab, norma etika dan budaya yang harus kita pertahankan.
“Tentu saja dengan acara seperti ini dapat menjadi bekal yang dapat mendorong semangat kita dalam membangun Kabupaten Buton yang kita cintai,” pungkasnya.
