Memberitakan Dengan Fakta
BAUBAU  

PPNI Baubau Dorong Perawat Non ASN Diangkat PPPK dan Praktik Mandiri

PPNI Baubau Dorong Perawat Non ASN Diangkat PPPK dan Praktik Mandiri
kata Ketua DPD PPNI Kota Baubau Henny Arisanti S. Kep,Ns,M.Si

BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Baubau berupaya mengusulkan perawat honorer  agar dapat diangkat menjadi PPPK.

“Ada banyak perawat honorer, harapannya tahun 2024 nanti dapat diangkat menjadi PPPK,” kata Ketua DPD PPNI Kota Baubau Henny Arisanti S. Kep,Ns,M.Si ketika ditemui, Kamis (08/09).

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Baubau berusaha untuk mendongkrak kesejatraan perawat non ASN yang ada di lingkup Pemkot Baubau,.

“Saat acara pelantikan itu sempat juga kami bertanya kepada walikota Baubau terkait P3K, di karenakan di tahun 2023 ini memang untuk kota Baubau P3K tidak ada  nanti di tahun 2024 meskipun nantinya dengan kuota yang cuma sedikit kalau tidak salah itu kuota nya cuma 190 orang saja dan sudah mencakup semua Nakes,”ujarnya.

Sehingga diapun sudah berkomunikasi dengan pengurus yang lain,  agar kuota untuk perawat ilebih banyak dari pada tenaga kesehatan yang lainnya.

“Kita tahu bahwa 60 Persen tenaga kesehatan kita yang khusunya ada di kota Baubau ini adalah yang terbanyak itu perawat, dikarenakan kebutuhan kita untuk tenaga perawat sangat banyak untuk mencukupi kebutuhan kita baik untuk di pelayanan Rumah sakit dan puskesmas maupun pelayanan kesehatan lainnya,”ujarnya.

Ditambahkannya sesuai dengan program kerja di PPNI divisi Hukum dan Politik,  akan memasukan program kerja terkait dengan permasalahan tenaga magang yang belum mendapatkan upah maksimal atau bahkan yang belum menerima gaji sama sekali.

“Kami pun dari pengurus DPD PPNI Kota Baubau masih berupaya untuk mengumpulkan data seluruh tenaga perawat di Kota Baubau melalui Dewan Pengurus Komisariat (DPK) dimana yg terdata di SIMKONLINE PPNI sebanyak 1.195 yang tersebar diseluruh layanan kesehatan baik yang PNS, Kontrak, magang maupun sukarela,”bebernya lagi.

Jika sudah ada hasil pendataan jumlah tenaga kesehatan untuk masing masing layanan kesehatan maka sudah bisa untuk melakukan bargaining dan sinergitas dengan pemerintah terkait nasib perawat yang belum mendapatkan upah maupun yang upahnya sangat minim.

Tetapi kalau nantinya dari puskesmas juga sudah bisa BLUD seperti Rumah sakit maka bisa dipastikan bahwa pihak puskesmas sudah mampu menganggarkan sendiri untuk upah tenaga kesehatan nya pasalnya kemarin saat di lakukan kaji banding Terkait Puskesmas BLUD di daerah Jawa.

Dia juga mengatakan rencananya semua Puskesmas yang ada di Baubau ini akan di BLUD kan juga sehingga bisa seperti rumah sakit dengan sistem pegawai kontrak.

Mengingat aturan yang lama bahwa sudah tidak bisa menerima tenaga honor dan  sekarang aturan sudah berubah dengan kebijakan yang lain lagi.

“Aturannya yang lama sudah tidak ada perawat honorer lagi, dan perawat honorer ini semoga segera diangkat menjadi PPPK,” imbuhnya.

Selain mengupayakan pengangkatan menjadi PPPK, PPNI juga sudah menelpon ke PTSP untuk kepengurusan SIP.

Perawat magang dan sukarela untuk meningkatkan kesejahteraannya salah satunya melalui praktik mandiri dengan berupaya memfasilitasi berupa tempat dan alat alat kesehatan yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada pasien khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk mendukung program pemerintah kota Baubau menuju Kota sehat.

Terkait dengan praktik mandiri adalah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan perawat terutama perawat magang dan sukarela, maka dari itu PPNI berupaya untuk memfasilitasi berupa tempat dan alat alat kesehatan yg dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada pasien khususnya dan masyarakat pada umumnya”.

Tinggalkan Balasan