Yogyakarta, faktasultra.id – Persoalan pembangunan Baruga Kraton Buton program Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Benteng Kraton Buton yang pelaksanaannya oleh Kementrian PUPR dalam hal ini Balai Prasarana Wilayah Sultra tidak hanya mendapat sorotan dari kalangan maysarakat.
Selain maryarakat Adat dan pemerhati , serta Lembaga Lembaga Adat kebudayaan Buton, juga mendapat kritik diaspora Buton dan lembaga Lembaga Kemahasiswaan se Indonesia .
Kali ini Ikatan keluarga Mahasiswa Buton Yogyakarta melayangkan kritik terhadap pelaksanaan Pembangunan yang ditengarai telah menyimpang dari hasil kajian Balai Pelestarian Kebudayaan.
Ketua Ikatan Keluarga masih sambutan Yogyakarta (IKMBY) Mashuva Mohtar Marauf menegaskan bahwa seyokyanya Pembangunan Baruga dalam Keraton Buton mengedepankan nilai-nilai pelestarian dan Kesejarahan Baruga sebaga bangunan Adat yang harus sesuai dengan adat tata istiadat pembangunan Baruga, mulai dari jenis kayu sampai dengan sistem pembuatannya .
“Bahan yang dipakai harus sesuai dengan Bahan Kayu Baruga Buton Buton yakni kayu Jati atau Wola, begitu pun Pengerjaannya , harus menggunakan PANDE BUTON , karna hanya pande Buton yang mengetahui pembuatan baruan dan tata laksana pengerjaannya,”ujarnya, Jumat (01/09).
Yang perlu di ingat lanjut dia, Baruga ini adalah rekonstroksi baruga Kesultanan yang pernah ada di kawasan cagar tersebut, orientasinya adalah nilai kesejarahan , keaslian dan edukasi yang dikedepankan , bukan berorientasi proyek seperti pengerjaan bangunan-bangunan lainnya.
“Sangat disayangkan jika niatan Bapak Presiden menggelontorkan Dana yang begitu besar justru diterjemahkan secara serampangan Oleh pihak pelaksana dan akhirnya justru merusak nilai-nilai kesejarahan,”lanjutnya.
Aroma ini nampak terlihat dengan penambahan Tembok Batu popaua selain merusak kesejarahan fungsi tempat pelantikan Sultan juga pemugaran ini tidak masuk dalam pembahasan pengkajian pada seminar yang menjadi dasar perencanaan Revitalisasi.
Pengerjaan utama itu adalah BARUGA , jangan – jangan yang lainnya itu hanya menjadi objek untuk menghabiskan dana yang ada .
Olehnya Kami Dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Buton Jogyakarta , menghimbau pada seluruh elemen masarakakat Buton agar mengawasi jalannya pengererjaan Projek tersebut , jika tidak sesuai dengan kesepakatan masyarakat adat lebih baik projek tersebut di Hentikan, ketimbsng nilai nilai kesejarahan di kawasan Cagar dirusak.
.