Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Meski Banyak Kendala, Diknas Optimis dapat Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Buton

Meski Banyak Kendala, Diknas Optimis dapat Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Buton
Kadis Pendidikan Buton Drs Harmin M.Eng

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pendidikan Kabupaten Buton sudah mensosialisasikan dan menerapkan Kurikulum Merdeka belajar yang dicanangkan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Drs Harmin M.Eng mengatakan sejak tahun 2022 lalu Kurikulum Merdeka belajar sudah disosialisasikan disetiap sekolah namun penerapannya di daerah – daerah tidak bisa dipaksakan.

“Penerapan Kurikulum Merdeka di setiap satuan pendidikan bergantung pada kesiapan dan kondisi sekolah tersebut, beda kondisi sekolah di Pasarwajo dengan di Daerah Kapontori seperti Todangga atau Wakuli. Jaringen internet disana agak jelek,”terangnya ketika ditemui Senin (06/03/2023)

Menurut dia Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Buton tidak  menekan sekolah untuk segera menerapkan kurikulum merdeka belajar namun sekolah – sekolah harus mengikuti kurikulum ini agar tidak ketinggalan.

“Kepala sekolah dan pengawas sudah diikutkan sosialisasi kurikulum merdeka belajar ini namun penerapannya semua tergantung kondisi sekolahnya,”jelasnya lagi.

Pemda dalam hal ini dinas Pendidikan terus mendorong kepala sekolah dan guru untuk melakukan kesiapan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, salah satunya dengan menyiapkan laboratorium komputer tiap tahunnya di sekolah.

Sehingga lanjut dia penerapan kurikulum merdeka belajar ini dapat dilakukan disemua sekolah di Buton.

Dia juga mengingatkan kemajuan dunia pendidikan utamanya peserta didik bukan hanya  peran Pemda dalam hal ini Dinas Pendidikan namun diharapkan orang tua ikut mendukung kurikulum merdeka belajar ini agar pembelajaran lebih maju ,mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum sekolah yang mengacu pada pertumbuhan bakat dan minat peserta didik sehingga anak dapat mengembangkan bakatnya sesuai kompetensinya.

“Kalau kita tidak mengikuti kurikulum merdeka belajar pasti kita akan tertinggal namun dengan mengikuti pasti kita akan maju. Namun jangan samakan antara sekolah di Indonesia Timur dengan Indonesia Barat yang punya fasilitas lengkap,”jelasnya.

Ditegaskannya lagi dengan segala keterbatasan Dinas Pendidikan Buton optimis dapat menerapkan kurikulum merdeka belajar walaupun penerapannya disesuaikan dengan kondisi di sekolah di Buton.

“Yang pasti kita optimis, kurikulum merdeka belajar di Buton akan kita terpakan,”imbuhnya.

Tinggalkan Balasan