Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Dispar Buton Gelar Workshop Pokdarwis

Dispar Buton Gelar Workshop Pokdarwis
Sekda Buton Asnawi Jamaludin ketika membuka Workshop Pokdarwis bersama Anggota DPRD Buton, Kadispar Buton di halaman Dive Center Buton.

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Pariwisata menggelar workshop pengembangan lembaga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Halaman Dive Center, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Rabu (08/3/2023).

Penyelenggaraan Workshop Pokdarwis ini bertujuan untuk meningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kelompok sadar wisata untuk menuju desa berdaya saing dan mandiri dengan berkolaborasi untuk membangun Desa sebagai Desa Wisata atau Destinasi Wisata yang layak jual.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari peningkatan kualitas SDM terhadap pengembangan lembaga Pokdarwis yang tersebar di wilayah Kabupaten Buton.

“Kami di tahun 2022 kemarin di dukung oleh kementrian pariwisata telah menyelenggarakan 7 kali pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM dan tahun ini kami diharapkan para peserta sudah bisa mandiri,”ujarnya.

Saat ini di Kabupaten Buton terdapat 32 desa yang sudah masuk kategori desa wisata dan melalui jejaring berbasis digital yang merupakan aplikasi yang di keluarkan oleh kementrian pariwisata yang terkoneksi dengan 11 kementrian ada 25 desa yang akan ikut perlombaan.

32 Desa yang masuk kategori desa wisata ini merupakan desa yang ada wilayah Kabupaten Buton yang di harapkan mampu mendongkrak nilai jual wisata tersebut terhadap ekonomi masyarakat setempat

Kata dia, berdasarkan kebijakan Presiden Jokowi pembangunan dimulai dari desa untuk memajukan potensi desa wisata sehingga di harapkan mampu berdampak pada SDM dan telah memberi ruang kepada Kementerian Pariwisata memegang peranan penting karena apa yang dimaksud membangun dari desa adalah desa wisata.

“Oleh karena itu desa wisata ini menjadi perhatian pemerintah dan menjadi program yang terintegrasi dengan kementerian lainya sehingga alhamdulillah ini kita juga dalam waktu dekat atas perhatian pemerintah dan dukungan Pemerintah Provinsi Sultra kita akan memberangkatkan 15 kepala desa wisata yang memiliki data Bagus yang diisi melalui aplikasi jejaring desa wisata,” katanya.

Rusdi Nudi juga mengatakan bahwa desa wisata di Kabupaten Buton lebih didominasi dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kapontori. “Itu kita gagas selama dua tahun dengan kita melihat pergerakan orang karena pariwisata itu tergantung dari pergerakan orang,” tuturnya.

“Jadi karena dia rute Baubau-Kendari adalah lewatnya Kecamatan Kapontori dan bolak-balik nya juga itu sangat potensial untuk kita kembangkan,” sambungnya.

Sedangkan untuk wilayah Pasarwajo dan sekitarnya, kata dia pihaknya juga akan memanfaatkan pintu masuk ke Kabupaten Wakatobi melalui Teluk Pasarwajo karena para wisatawan nanti sebelum ke Wakatobi akan terlebih dahulu singgah ke Pasarwajo.

“Para wisatawan akan bermalam dulu di Buton setelah itu besok paginya baru menyebrang ke Wakatobi. Berarti disitu ada ruang, pertama dia akan menyelam sore, kedua dia akan menginap dan yang ketiga dia akan makan. Inilah beberapa peluang yang akan kita coba manfaatkan dalam rangka kita mengembangkan desa wisata di wilayah kita,” ungkapnya.

Olehnya itu, dengan adanya keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah, Rusdi Nudi sangat mengharapkan agar kreativitas pengembangan wisata harus terlebih dahulu muncul dari desa.

“Itulah yang kita coba gagas terus-menerus bahwa kita menciptakan daya tarik di desa kita masing-masing,” ujarnya.

Rusdi Nudi menambahkan, dalam kegiatan workshop pengembangan lembaga Pokdarwis ini peserta akan mengikuti dua sesi pelatihan, yakni sertifikasi uji kompetensi hotel dan restoran dan sertifikasi pemandu wisata.

Dispar Buton Gelar Workshop Pokdarwis

Sementara itu, Sekda Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin, S.Pd, M.Si yang mewakili Pj Bupati Buton dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan workshop ini sudah berbeda dengan tahun lalu, dimana saat itu kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Dispar dianggarkan langsung oleh kementerian.

“Dan tahun ini kita diharapkan untuk mandiri, artinya walaupun mungkin tidak sebanyak tahun lalu tapi alhamdulilah kita juga bisa adakan walaupun nanti baru dua kegiatan, mudah-mudahan kita doakan di perubahan nanti bisa ada tambahan lagi,” katanya.

“Sehingga mungkin yang ada tadi dilaporkan sebanyak 32 desa wisata itu bisa kita kembangkan SDM nya,” tambahnya.

Olehnya itu, lanjut Asnawi Jamaluddin bahwa kegiatan hari ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang disampaikan oleh narasumber nantinya dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan di desanya masing-masing.

Kata dia, saat masa Pandemi Covid-19 banyak tempat-tempat wisata yang sepi pengunjung sehingga hal itu menjadi tantangan bagi desa yang memiliki potensi wisata untuk mengembangkan kembali potensi wisatanya ke permukaan.

“Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa ini tantangan kita, jangan hanya setelah terima materi hari ini tidak dikembangkan,” tuturnya.

Mantan Kadis Sosial Kabupaten Buton ini menambahkan bahwa desa-desa yang telah masuk dalam jejaring desa wisata di Indonesia dapat memanfaatkan anggaran Dana Desa (DD) untuk mengembangkan potensi wisatanya.

Dalam kesempatannya itu Sekda Buton juga menambahkan bagi desa-desa yang telah memiliki tempat wisata agar lebih diperhatikan lagi kebersihannya sehingga keindahan dari tempat wisata tersebut nampak jelas disaat wisatawan berkunjung.

Mengakhiri sambutannya, Asnawi Jamaluddin mengucapkan selamat kepada para peserta workshop pengembangan lembaga Pokdarwis dan berharap ilmu yang didapat nanti dapat bermanfaat bagi pengembangan wisata yang ada di desa.

Giat ini dilanjutkan dengan Pembekalan sertifikasi kompetensi skema penginapan, warung makan, dan pemandu wisata lokal

Tinggalkan Balasan