BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Musyawarah Majelis Tetua Adat Kerapatan keluarga Wajo Serumpun ( KKWS) menghimbau kepada seluruh warganya untuk tidak menggunakan pakaian adat Ala perangkat SARA kesultanan Buton selain Perangkat SARA OGENA.
Majelis Tetua KKWS Hasidin Sadif didampingi majelis lainnya menuturkan pakaian adat sedianya digunakan untuk kegiatan adat oleh perangkat adat / Sara bukan untuk kegiatan upacara atau lainnya diluar kegiatan adat.
“Yang mengenakan pakaian adat seharusnya perangkat SARA OGENA yang kini direpresentasikan Oleh LAKB dan SARA Kidina , pakaian adat Lakina Agama , imam Moji, untuk kegiatan adat bukan warga,”tuturnya.
Sehingga lanjut dia Majelis Tetua KKWS dalam upaya menjaga tata nilai pengenaan Pakaian Adat SARA mengeluarkan rekomendasi menghimbauan dalam rangka menjaga warwah dan tata nilai peruntukan pakaian Adat SARA kiranya warga KKWS tidak mengenakan pakaian adat baik personal orang Buton ataupun bukan Orang buton selain perangkat SARA OGENA.
Selain itu majelis tetua KKWS akan menyusun tata adat pakaian Wolio sesuai peruntukkannya mengingat pakaian adat mempunyai norma kepantasan yang tidak bisa dikenakan orang selain pemangku adat.
“Jika akan melakukan promosi budaya ada tempatnya melalui fashion show diruang tertutup, namun jika digunakan saat upacara itu merusak budaya,”katanya.
Belum lama ini katanya lagi Presiden RI Jokowi menggunakan pakaian adat karena diberikan Ketua Adat, lain halnya dengan Kadis.
“Perlu digaris bawahi baju sentuhan buton beda dengan baju adat Sara, contohnya baju Parabela, baju kombo sebenarnya tidak wajar dipakai untuk upacara ini sama saja merusak tatanan budaya,”tandasnya lagi.
Kata dia lagi baik SARA Ogena dan SARA Kidina punya Pakem tata norma dalam menggunakan pakaian adat, sehingga untuk menjaga pelestarian nilai dan norma perlu dituangkan dalam bentuk rekomendasi khusus warga KKWS.