JAKARTA, FAKTASULTRA.ID – Mandi merupakan kegiatan membersihkan tubuh rutin yang dilakukan oleh seseorang sehari-hari. Biasanya orang-orang mandi dua hingga tiga kali dalam sehari. Namun mandi sekali sehari ternyata menyehatkan, yuk simak ulasannya!
Ditulis oleh : Faiza Husein
Masyarakat Indonesia umumnya mandi dua kali sehari setiap harinya. Bahkan, jika ada seseorang yang mandi hanya satu kali sehari akan dianggap sebagai orang yang jorok dan pemalas.
Namun, mandi hanya satu kali sehari ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh manusia.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penelitian terhadap suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon. Suku Yanomami dikenal sebagai suku yang jarang bersentuhan dengan air, karena untuk melindungi diri dari predator.
Kebiasaan ini tenyata membuat kompleksitas dalam tubuh suku primitif Yanomami menjadi tinggi dan menjadi antibiotic alami bagi tubuh. Dampak lainnya yaitu tubuh suku primitive Yanomami menjadi lebih kebal terhadap serangan virus penyakit.
Sedangkan, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Manchester, Edinburgh, Lancaster, dan Southampton, menemukan, tiga perempat dari responden setidaknya mandi satu kali dalam sehari.
Menurut Profesor Stephen Shumack, Presiden Australasian College of Dermatologists, mengungkapkan, aktivitas mandi hanya dilakukan ketika kita perlu.
Shumack mengatakan, sebetulnya, aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari muncul sejak 50-60 tahun terakhir sejak munculnya kamar mandi menggunakan pancuran. Dari situlah, gagasan mandi sehari-hari telah menjadi biasa. Hal tersebut sebetulnya dilakukan karena tekanan sosial, bukan berdasarkan kebutuhan.
Mandi yang dilakukan sehari-hari menjadi populer karena kebutuhan sosial untuk wangi. Mandi terlalu sering dapat menghilangkan lapisan pelindung minyak dan keseimbangan bakteri baik yang ada pada kulit.
Lapisan ini berfungsi melindungi kulit dari kekeringan dan kuman. Jika lapisan ini menipis maka kulit akan mudah kering, gatal, dan iritasi. Tidak hanya itu, kuman dan alergen juga akan mudah masuk sehingga menyebabkan infeksi kulit atau reaksi alergi.
Mandi yang terlalu sering juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh membutuhkan rangsangan dari kuman, termasuk yang hidup di kulit.
Jika tubuh terlalu sering dibersihkan dengan cara digosok, maka tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memproduksi antibodi.
Meski mandi terlalu sering dapat menyebabkan gangguan, jarang mandi juga dapat menimbulkan masalah. Selain bau badan, terlalu jarang mandi bisa menyebabkan penumpukan minyak hingga terjadi penumpukan bakteri penyebab jerawat. Penumpukan minyak juga dapat menyebabkan masalah kulit lainnya, seperti pengelupasan kulit di kulit kepala (ketombe) dan eksim.
Sejumlah dokter mengungkapkan mandi setiap sehari sangat cocok bagi banyak orang. Tetapi bagi banyak orang, dua hingga tiga kali seminggu sudah cukup dan bahkan mungkin lebih baik untuk menjaga kesehatan.
Oleh karena itu, tidak ada patokan khusus yang terkait dengan frekuensi mandi bagi semua orang. Semuanya bergantung pada gaya hidup Anda. Misalnya orang-orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di bawah terik matahari tentu perlu mandi lebih sering dibandingkan orang yang bekerja di dalam ruangan. Begitu pula dengan durasi mandi, tak ada ketentuan khusus terkait durasi mandi yang tepat. Namun durasi mandi yang berlebihan akan berefek buruk bagi rambut dan kulit.
Anda cukup menggosok tubuh selama tiga hingga lima menit dan fokus pada bagian tubuh tertentu seperti wajah, ketiak, dan selangkangan. Kecuali jika Anda baru selesai melakukan aktivitas yang membuat seluruh tubuh menjadi kotor.
Jadi, tidak ada salahnya jika Anda mandi hanya satu kali dalam sehari. Karena sudah ada penelitian yang membuktikan dampaknya, dan tidak perlu menghiraukan orang-orang yang menganggap mandi satu kali sehari jorok. Jika ingin mandi dua kali dalam sehari juga tidak ada salahnya. Tapi, akan lebih baik jika Anda mandi secukupnya saja, karena akan lebih menjaga kesehatan kulit dan rambut Anda.


