Memberitakan Dengan Fakta
Ragam  

Dampak Pandemi Terhadap Kesehatan Mental Kaum Milenial

Dampak Pandemi Terhadap Kesehatan Mental Kaum Milenial
Foto istimewa

JAKARTA, FAKTASULTRA.ID – Dari sekian banyak milenial di dunia ini, pasti tidak pernah jauh dari kesalahan bukan? Baik masalah keuangan terutama untuk anak kostan, masalah percintaan, keluarga, kesehatan, pendidikan, dan masalah di lingkungan sekitar. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mental.

Penulis : ARYA FERDINAND DINETA

Gangguan mental adalah gangguan serius yang tidak bisa disepelehkan karna dapat mempengaruhi pikiran, mood, sifat dan sikap seseorang. Siapa yang berpotensi terkena gangguan kesehatan mental? Semua orang bisa terkena gangguan kesehatan mental, tetapi disini sebagai seorang milenial saya akan membahas tentang gangguan kesehatan mental yang dialami oleh kaum milenial .

Pandemi covid menyebabkan pemerintah harus mengeluarkan kebijakan PPKM ( pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), tentunya akibat dari PPKM ini banyak sekali kaum milenial yang merasa bosan, jenuh karna tidak bisa kemana mana dan harus dirumah saja.

Dan akibat dari PPKM ini banyak kaum milenial yang mengalami gangguan kesehatan mental. Nah saya akan memberi tahu apa saja faktor penyebab para milenial terkena gangguan kesehatan mental selama PPKM :
1. Mengalami diskriminasi dan bullying yang terjadi di dunia maya seperti Instagram, tiktok, twitter, whatsapp dan aplikasi lainnya.
2. Kehilangan pekerjaan, seperti yang kita ketahui, tidak sedikit perusahaan yang mem phk karyawannya karna beberapa alasan.
Stres berat selama PPKM.
3. Terisolasi dari kehidupan sosial, saat terpapar virus covid-19 kita harus berdiam diri di rumah agar tidak menularkan kepada orang lain
4. Pengaruh narkoba dan minuman keras yang dapat merusak otak.

Ciri-ciri umum orang yang terkena gangguan kesehatan mental adalah, suka mengonsumsi obat hanya untuk kesenangan sendiri, memiliki emosi yang berubah-ubah, pola makan dan pola tidur berubah, merasa sedih, stres dan depresi secara terus menerus dalam jangka waktu lama, munculnya keinginan untuk mengakhiri hidup, dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Apakah kalian termasuk dalam kategori tersebut ? Jika kalian termasuk, segeralah hubungi layanan konseling atau ke psikolog.
Tingkat kesehatan mental juga dapat mempengaruhi peran para Milenial dalam menghadapi bonus demografi.

Bonus demografi sendiri adalah, masa dimana suatu negara memiliki penduduk usia produktif ( usia 15-64 tahun ) yang lebih banyak dari pada penduduk usia non produktif ( dibawah 15 dan diatas 64 tahun ).

Periode bonus demografi di Indonesia dimulai dari tahun 2020-2035. Momentum ini dapat menjadi peluang bagi negara kita, dan juga dapat menjadi boomerang bagi negara kita.

Hal penting yang harus dipersiapkan adalah Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai kesehatan mental SDM. jika tidak disiapkan dengan baik, kemungkinan besar bukan peluang yang akan kita dapatkan, melainkan bencana.

Apa yang akan terjadi jika penduduk usia produktif yang berperan penting dalam bonus demografi mengalami gangguan kesehatan mental ? Marilah kita bayangkan. Apa jadinya negara ini ? Apa yang didapatkan tidak sesuai dengan yang apa yang diinginkan. Ditambah dengan masalah pandemi yang sedang terjadi, di samping itu era Revolusi Industri 4.0 pun menuntut kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang lebih tinggi. Inilah tantangan besar yang sedang negara kita hadapi.

Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan mental

Oleh karena itu yang harus di lakukan adalah mengatasi gangguan kesehatan mental. Dimulai dari diri kita sendiri, dengan cara melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, memelihara pikiran yang positif, menjaga hubungan baik dengan orang lain, menjaga kecukupan istirahat dan tidur, membantu orang lain dengan tulus, memahami apa yang sedang dirasakan, yang terakhir hargai dan sayangilah dirimu.

Cara-cara diatas tidak bisa dipaksakan, semua tergantung dari masing-masing kita para kaum milenial. Jika gangguan kesehetan mental sudah teratasi, masalah peningkatanan kualitas Sumber Daya Manusia akan lebih mudah teratasi. Dan Bonus Demografi akan menjadi peluang besar untuk menuju Indonesia yang sejahtera.

Tinggalkan Balasan