Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Sekda :”Pembinaan Akuntansi Penting Untuk Pertahankan Opini WTP”

Sekda :"Pembinaan Akuntansi Penting Untuk Pertahankan Opini WTP"
Sekda Buton Asnawi Jamaludin S.Pd M.Si ketika membuka workshop Pembinaan Akuntansi.

BUTON, FAKTASULTRA.ID – BPKAD  uton menggelar woekshop Pembinaan Akuntasi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Buton di Kompleks Perkantoran Takawa, Pasarwajo, Selasa, 20 Desember 2022.

Turut hadir Plt. di Rektur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Rikie, S.STP. M.Si, Analisis Kebijakan Ahli Madya, Muliani Sulya Fajarianti, Se, M.Ec. Dev, Kepala OPD Lingkup Pemda/Kota, Penjabat Eselon II dan III

Pj. Bupati Buton dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin kegiatan workshop tersebut begitu penting sebagai forum komunikasi untuk monitor dan mencari solusi bersama terhadap kendala dan permasalahan satuan kerja dalam menyusun laporan keuangan. jelasnya

“Harapannya adalah agar kualitas laporan keuangan satuan kerja semakin baik serta memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada seluruh pengelolah keuangan di daerah,” kata Sekda Buton.

Dikatakan Mantan Kadis Sosial Buton ini, pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sehingga dapat mencapai dan mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun anggaran 2022

Sekda juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sultra atas pelaksanaan workshop akuntansi di Kabupaten Buton dan peserta dari kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara selamat datang di Kabupaten Buton penghasil aspal terbesar di dunia.

“Tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam penerapan akuntansi berbasis akrual antara itu kurangnya tersedia SDM, dapat menimbulkan resistensi di pemerintah daerah khususnya para pelaku akuntansi dan penyusunan laporan keuangan dan untuk menciptakan SDM atau teknologi informasi yang kompeten guna penerapan akuntansi berbasis akrual membutuhkan dana yang sangat besar,” jelas Sekda Buton.

Tinggalkan Balasan