BUTON, FAKTASULTRA.ID – Sedikitnya 100 ribu ton aspal Buton akan diekspor ke Cina oleh PT Wijaya Karya (WIKA) Bitumen, perusahaan tambang aspal di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
“Tahun ini kita akan kirim 100 ribu ton ke Cina melalui pelabuhan PT Wika di Banabungi, Buton,” kata Senior Geologis PT Wika Tito Surya Gyantoro kepada wartawan, Senin, (11/07).
PT Wijaya Karya (WIKA) Bitumen sedang mengangkut aspal curah dari lokasi pertambangan di Desa Kabungka menuju pelabuhan perusahaan tersebut di Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo.
Ia menjelaskan proses ekspor dibagi dua tahap. Tahap pertama di jadwalkan akhir Juli. Tahap kedua itu, dijadwalkan akhir desember 2022.
“Harapannya semua sesuai jadwal, belajar dari kegiatan yang kemarin itu banyak bergeser di luar schedule. Tapi murni kesalahannya dari buyer ya. Pembeli. Jadi menang karena ada satu dan lain hal,” jelas dia.
Lanjut, ia mengakui sejauh ini, PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) masih mengekspor bahan mentah ke Cina. Meski begitu, pihaknya terus berupaya upaya untuk mengokspor barang jadi.
“Jadi selama ini, sepuluh tahun terakhir, ekspor kita itu ke cina curah terus,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan setiap tahunnya, PT Wijaya Karya Bitumen rutin mengekspor aspal ke Cina minimal 50 ribu ton. Untuk tahun ini, perton aspal Buton dibeli dengan harga 30 Dolar.
“Alhamdulillahnya, pada tahun ini kita diberi kesempatan dua kali ekspor, jadi folumenya dua kali lipat dari kapasitas,” ujarnya.
Selain ke Cina kata dia, aspal Buton juga di Indonesia pada tiga lokasi di Pulau jawa dan Pare-pare, tahun ini sebanyak 15 ribu ton.
Dia juga menyebut PT Wika di berikan target 700.000 ton pertahun namun kemampuan saat ini masih 2000 ton per tahun untuk aspal minyak pasalnya standar PU PR aspal penetrasi harus mencapai 60 atau 70 sehingga aspal Buton harus tingkatkan ke penetrasi 60 atau penetrasi 70.
Kendalanya lanjut dia harus diciptakan campuran agar memenuhi target penetrasi 60 atau 70 sehingga mendapatkan kadar yang diinginkan.
