Memberitakan Dengan Fakta
BUTON  

Sekda Provinsi :”Napak Tilas akan Jadi Agenda Tahunan, Namun harus Dievaluasi,”

Sekda Provinsi :"Napak Tilas akan Jadi Agenda Tahunan, Namun harus Dievaluasi,"
Plt sudah Provinsi Sulawesi Tenggara ketika mengunjungi peserta napak tilas di desa wasambaa Kecamatan lasalimu Buton, Rabu (25/05)

BUTON, FAKTASULTRA.ID – Napak Tilas Oputa Yi Koo akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara namun pelaksanaanya akan dievaluasi kembali.

Hal ini dikatakan Plt Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio ketika mengunjungi peserta napak tilas di Desa Wasambaa Kecamatan Lasalimu, Kab.Buton, Rabu sore (25/05/2022).

Kata dia pelaksanaan napak tilas Oputa Yi Koo pahlawan nasional asal Sultra akan menjadi agenda tahunan pemerintah Provinsi, dengan harapan nilai-nilai juang bisa tertransfomasi kepada kita, generasi saat ini.

“Kegiatan ini kegiatan pertama, akan dilanjutkan kembali namun akan dievaluasi dimulai dari awal kegaitan, lomba terkait napak tilas, sehingga jadi agenda tahunan, tadi saya sudah pantau pada kilometer 10 diatas gunung, medannya belum baik, ini nanti akan diperpanjang dan semua permasalahan kegiatan ini nanti akan dievaluasi kembali,”ujarnya.

Kata dia saat turun ke lapangan mengcek langsung kondisi peserta, diakuinnya ada peserta yang kecapean hingga pincang tapi disiapkan mobil, dikwatirkan ada peserta yang kemalamam apalagi ada yang tidak kuat berjalan maka di evakuasi.

 

Sekda Provinsi :"Napak Tilas akan Jadi Agenda Tahunan, Namun harus Dievaluasi,"
Bupati Buton Drs La Bakry M.Si ketika berfoto bersama para peserta napak tilas yang tiba di garis finish

Sementara itu Bupati Buton La Bakry mengatakan yang paling penting saat kegiatan ini generasi muda bisa merasakan perjuangan pahlawan nasional asal Kepulauan Buton.

“Peserta akan merasakan apa yang dilakukan dalam rangka menjaga kesultanan buton dengan segala macam cara dan pengorbanan demi mempertahankan harta dan nama baik, ternyata tidak mudah,”katanya.

Generasi mudah hari ini bisa merasakan semangat  dan diambil pelajaran dari napak tilas ini, warisan dan semangat pejuang. Peserta harus bangga dengan pahlawan nasional walaupun peserta belum sampai dipuncak.

“Tahun depan nanti akan dibahas rute hingga sampai kepuncaknya,”tandasnya.

Kadis Pendidikan Buton Drs Harmin M.Eng, mengatakan hinggga pukul 21.00 Wita pihaknya sudah melakukan penyisiran dan peserta semua dalam keadaan mana angkut dengan menggunakan mobil.

“Ini akan menjadi evaluasi Provinsi Sultra sehingga kegiatan ini akan lebih baik lagi,”ujarnya.

Yang diharapkan sebelum hari H harus koordinasi baik dengan pihak kabupaten ataupun pihak kecamatan dan desa. Karena kegiatan di kecamatan banyak hal-hal yang harus disepakati bersama karna tradisi yang tudak diketahui panitia, kecuali melibatkan tokoh adat disekitarnya baik di Desa Wasuamba ,Wasambaa dan Labuan diri.

Kegiatan ritual harus dipahami, sehingga bisa dilindungi bersama, tanpa ada koordinasi seperti ini mungkin ada hal yang tidak diinginkan, ini langkah pertama m akan menjadi evaluasi kedepan sehingga kegiatan ini semakin bagus dan mendekatinkesempurnaan

“Saya melihat dari sisi pendidikan kegiatan ini sangat bagus karena generasi muda akan melihat banyak nilai kekuatan oputa yi koo pada zaman dulu yang tidak punya fasilitas tapi bisa membela negerinya dengan mengorbankan jabatannya sebagai sultan, meninggalkan keluarganya dan segala bentuk kemewahan, dia  menghindari kolonial rela tinggal di hutan dan mengibarkan perjuangan demi kebebasan.

Pantauan kami hingga Pukul 21.00 WITA peserta napak tilas sebagian masih berada dikilometer 10 puncak gunung Siotapina, sehingga Aparat Kepolisian, masyarakat, Kades Wasuamba, Kades Wasambaa Musrudin, Kadis Pendidikan Buton, Kadis Kebudayaan bahkan Patwal Bupati Buton ikut melakukan evakuasi peserta yang tiba malam di atas gunung.

Tinggalkan Balasan