BUTON, FAKTASULTRA.ID – Setelah Resmi menerima predikat Akreditasi Madya /Bintang III Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, bertekad akan meningkatkan akreditasi hingga Parupurna.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Buton Dr Ramli Code saat ditemui, Rabu (18/05/2022).
Dijelaskannya penerimaan sertifikat Akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tahun 17 juni 2019 akan berakhir pada februari 2022 sehingga Pemda diminta mendukung RSUD Buton utamanya dalam penganggaran.
“Akreditasi madya RSUD Buton akan berakhir pada 17 juni 2021 ini, namun ada kebijaksanaan dari Kemenkes yang akreditasinya berakhir tahun ini karena masih pandemi maka pada februari 2023 baru dinilai kembali,”bebernya.
Kata dia tantangan bagi RSUD Buton jika tidak lulus akreditasi maka semua peserta BPJS di Kabupaten Buton akan di alihkan menjadi pasien umum pasalnya sesuai peraturan perundangan, RSUD yang tidak lulus akreditasi tidak boleh bekerjsasama dengan BPJS.
“90 persen masyarakat Kabupaten Buton menjadi peserta BPJS aktif, jika tidak didukung Pemda saat penilaian akreditasi pada februari 2023 maka akan menjadi pasien umum,”ujarnya lagi.
Untuk menaikkan akreditasi maka Pemda harus mendukung anggaran untuk sarana dan prasarana, kualitas SDM perlu ditingkatan salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada para dokter ataupun perawat agar mendapat sertifikat, juga melengkapi dokumen-dokumen.
“Ada bab yang harus dipenuhi dan nilainya rata-rata harus 70, bab yang menjadi persyaratan itu harus kita penuhi diantaranya saprasa RSUD, Sertifikat pelatihan para dokter dan perawat, juga dokumen-dokumen,”tandasnya.
Dia menyampaikan jajaran RSUD Buton sangat bersemangat agar mendapatkan akreditasi paripurna namun perlu dukungan dari Pemda Buton, diharapkan akreditasi yang diraih nanti diatas Madya agar menjadi kebanggaaan Pemda Buton.
Ramli melanjutkan semangat untuk menaikkan akreditasi agar bisa disejajarkan dengan Rumah sakit yang sudah paripurna begitu besar, dengan akreditasi ini akan menjadi Motivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan.
