BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Baubau, berkolaborasi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, menggelar sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dan Gerakan Cegah Pernikahan Anak Usia Dini (Cepak).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Pelaksana tugas (Plt.) Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse tersebut, dalam rangka Peringatan 50 Tahun Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat Kota Baubau, yang diselenggarakan di ruang Auditorium kantor Wali Kota Baubau, Selasa (7/3/2022).
Ketua TP PKK Kota Baubau Wa Ode Nursanti Monianse, S.Pd. dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi penurunan Stunting dan gerakan Cegah Pernikahan Anak Usia Dini tersebut merupakan program nasional, juga merupakan program unggulan Tim Penggerak PKK Kota Baubau.
“Kegiatan ini merupakan program Nasional juga program unggulan Tim Penggerak PKK Kota Baubau. Yang mana, kegiatan ini akan dilaporkan secara berjenjang dari pemerintah Kabupaten/Kota, pemerintah Provinsi, sampai dengan Pemerintah Pusat,” tutur Wa Ode Nursanti Monianse.
Wa Ode Nursanti Monianse juga menjelaskan, Stunting adalah merupakan masalah kekurangan gizi kronik terhadap anak, dari masa kehamilan sampai dengan 1000 hari pertama kelahiran. Di mana, secara Nasional, Kota Baubau telah ditetapkan sebagai Locus Stunting.
“Inilah salah satu persoalan yang mengancam mutu generasi kita hari ini, karena anak yang kena Stunting ini lebih dari setengah kapasitas hidupnya telah menurun. Jadi mereka tidak bisa tumbuh secara optimal, baik pertumbuhan fisik, mental, maupun pertumbuhan otaknya,” jelasnya.
Mengenai Pernikahan Anak Usia Dini Wa Ode Nursanti Monianse mengatakan, persoalan tersebut merupakan temuan dari tim PKK pusat dan menjadi program nasional PKK. Yang mana, kasus Pernikahan Anak Usia Dini tersebut juga telah terjadi di Kota Baubau, sehingga menjadi program unggulan Pokja 1 dan Pokja 4 PKK Kota Baubau.
Lebih lanjut Wa Ode Nursanti Monianse mengatakan, perkawinan anak di usia dini sangat rentan dari berbagai permasalahan. Baik dari segi masalah rumah tangga, masalah mental anak yang belum siap untuk menghadapi berbagai tekanan, maupun masalah kesehatan reproduksi bagi anak perempuan yang belum siap untuk melahirkan.
“Pesan saya untuk Tim Penggerak PKK Kelurahan dan Kecamatan, agar hasil dari kegiatan kita hari ini cepat tersampaikan ke masyarakat. Karena kita berharap, melalui ibu-ibulah sebagai garda terdepan daripada Tim Penggerak PKK, pemahaman tentang masalah Stunting dan Pernikahan Anak Usia Dini ini dapat tersampaikan di masyarakat kita,” pungkasnya
Usai kegiatan Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dan Gerakan Cegah Pernikahan Anak Usia Dini (Cepak) tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Baubau Wa Ode Nursanti Monianse, S.Pd. bersama jajarannya, melanjutkan kegiatan dengan mengikuti Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-50 Tahun 2022 tingkat Nasional, melalui Zoom Meeting di rumah jabatan Wali Kota Baubau.