Memberitakan Dengan Fakta
BAUBAU  

Plt. Wali Kota Baubau Buka Kegiatan Bimbingan Perkawinan Remaja Usia Sekolah

Plt. Wali Kota Baubau Buka Kegiatan Bimbingan Perkawinan Remaja Usia Sekolah

BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Pelaksana tugas (Plt.) Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Sabtu (19/3/2022) telah menghadiri dan membuka dengan resmi Kegiatan Bimbingan Perkawinan Remaja Usia Sekolah, yang dilaksanakan di aula Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Baubau.

Kegiatan Road Show Bimbingan Perkawinan Remaja Usia Sekolah tersebut, terselenggara atas kerja sama antara Kementerian Agama Kota Baubau, Pemerintah Kota Baubau, dengan Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Baubau.

La Ode Ahmad Monianse melalui sambutannya mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Baubau pihaknya sangat memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan tersebut. Di mana, kegiatan tersebut merupakan intervensi penting dalam perjalanan hidup generasi muda.

“Sekaligus merupakan intervensi terpenting dalam mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Sehingga kita berharap agar kegiatan ini dapat membentuk karakter dan kepribadian generasi muda kita,” tutur La Ode Ahmad Monianse.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini juga berharap, agar setelah kegiatan tersebut, setiap sekolah dapat mengambil langkah, dengan menunjuk tujuh orang siswa yang akan menjadi Peer Educator (Pendidikan Teman Sebaya), dan akan terus dibekali dengan pemahaman dan informasi yang akurat tentang dampak dari pernikahan dini.

“Tujuh orang inilah yang menjadi mitra strategis, yang akan terus dibina dan dibimbing langsung oleh guru Bimbingan Konseling di sekolahnya masing-masing. Kemudian merekalah yang akan memberikan informasi tentang bagaimana persoalan-persoalan keremajaan kepada teman-temannya,” ujarnya.

La Ode Ahmad Monianse menambahkan, dimasa perkembangan seksualitas remaja, memberikan pemahaman yang utuh dengan penuh rasa tanggung jawab tentang dampak dari pernikahan dini sangatlah penting. Pasalnya, dengan pemahaman dan edukasi yang diberikan, remaja akan lebih bertanggungjawab dalam menjaga organ reproduksinya.

“Kegiatan ini sangat tepat dilakukan untuk menyelamatkan para remaja kita, sehingga mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti perkawinan dini yang berimbas pada pelanggaran hukum karena pilihan aborsi, yang mana ini juga memiliki dampak yang lebih buruk yaitu risiko kematian,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan