Memberitakan Dengan Fakta

Gelar Operasi Kesalamatan, Kapolres Tekankan Pentingnya Warga Disiplin dalam Berkendara

Gelar Operasi Kesalamatan, Kapolres Tekankan Pentingnya Warga Disiplin dalam Berkendara

BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Polres Baubau, menekankan pentingnya warga disiplin keselamatan berkendara dan menjalankan protokol kesehatan.

Demikian dikatakan Kapolres Baubau, AKBP Erwin Pratomo, dalam gelar pasukan Operasi Keselamatan-Anoa 2022 di Polres Baubau, Selasa (1/3/2022).

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa permasalahan di bidang lalu lintas dewasa ini telah berkembang dengan sangat cepat dan dinamis,” kata Erwin.

Menurutnya bila koordinasi tidak optimal, maka akan berdampak pada kurang maksimalnya ketersediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan, regulasi angkutan over dimensi dan over loading, serta rendahnya tingkat kesadaran dan disiplin masyarakat, dalam mematuhi aturan ataupun
ketentuan perundang – undangan di bidang lalu lintas.

Guna mengimplementasikan ketentuan tersebut di atas, pengemban fungsi operasional polri telah menetapkan kalender operasi keselamatan.

“Kali ini dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri 1943 H, guna cipta kondisi kamseltibcar lantas menjelang Idul Fitri 1443 H tahun 2022 serta pencegahan penyebaran covid-19 di wilayah hukum Polda Sultra,” ujarnya.

Menurutnya, Operasi Keselamatan tahun 2022 ini, merupakan salah satu upaya polri dalam rangka meningkatkan keselamatan masyarakat, yang dilaksanakan dengan memanfaatkan momentum menjelang Idul Fitri, melalui pendekatan persuasive dan edukatif terutama dalam menekan penularan covid-19 di jalan.

“Kegiatan tersebut, dilakukan dengan cara memberdayakan fungsi dikmas lantas secara optimal,
penerangan masyarakat di media cetak maupun elektronik, serta pelayanan informasi lalu lintas melalui manajemen media lantas Polda Sultra, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pengguna jalan,” ucap Erwin.

Pelaksanaan operasi ini akan berlangsung selama 14 hari, sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 14 Maret 2022.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka operasi ini dilaksanakan dengan persentase kegiatan preemtif 50 % serta preventif 50%.

“Untuk penindakan hanya dilakukan secara selektif prioritas terhadap pengemudi yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan mengedepankan pendekatan yang humanis, namun tidak dilaksanakan target dalam jumlah penilangan,” kata Erwin.

 

Tinggalkan Balasan