BAUBAU, FAKTASULTRA.ID – Euforia perayaan siswa siswi SMA Negeri 1 Baubau yang telah lulus seleksi jalur SNMPTN mendapat kritik dari beberapa pihak.
Berlangsung dengan meriah acara tersebut diwarnai dengan sejumlah pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Dalam video heboh yang beredar di berbagai platform media sosial nampak para siswa yang sedang melakukan sesi foto bersama di halaman sekolah namun tampak para siswa tidak menjaga jarak dan sebagian besar tidak mengenakan masker.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Baubau, Muslimin Hibali saat dikonfirmasi oleh pihak media melalui via telepon, Rabu (30/03/2022), mengatakan telah mengetahui adanya video tersebut.
“Sangat disayangkan sekali apalagi kota Baubau saat ini masih berada di level 2 yakni hanya 75 persen untuk melangsungkan keramaian. Sah-sah saja jika agendanya masuk dalam sistem pendidikan, untuk itu diwajibkan kepada pihak penyelenggara untuk berkoordinasi ke pihak satgas covid-19 kota Baubau. Tetapi pihak sekolah tidak melakukan itu,” terangnya.
Untuk itu Muslimin menghimbau kepada para kepala sekolah yang hendak melaksanakan kegiatan yang melibatkan keramaian untuk tidak lupa melakukan koordinasi dan tidak lalai dalam menjalankan prokes.
“Jangan lalai dan harus tetap waspada mengingat kondisi masih pandemi, kemudian harus bisa menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang tidak perlu karena kita semua sedang berusaha untuk memutuskan mata rantai covid-19,” imbaunya.
Sementara itu kepala sekolah SMAN 1 Baubau, Muhammad Radi,S.Pd.,M.Pd mengungkapkan peristiwa itu terjadi secara spontan dan diluar pengawasan. Pasalnya, sejak awal acara itu sudah ditekankan menerapkan prokes dengan ketat.
“Dari awal acara pihak sekolah telah menerapkan prokes secara ketat. Bagi yang tidak punya masker kami berikan masker. Kebetulan pembuatan video itu sendiri terjadi saat akhir acara sehingga luput dari pengawasan pihak sekolah. Kemungkinan para siswa sudah kelelahan mengenakan masker dari pagi hingga akhir acara, namun tidak ada unsur kesengajaan atau pembiaran dari pihak sekolah,” jelasnya.
Radi menambahkan selama ini SMAN 1 Baubau belum pernah mencatat siswa yang terindikasi positif covid-19. Dan proses vaksinasi sendiri telah mencapai 100% untuk tingkat kelas kelulusan.
“Untuk video dan foto yang didokumentasikan pihak sekolah semua siswa, guru maupun orang tua siswa yang hadir diwajibkan untuk mematuhi prokes. Kami punya foto dan videonya,” ujarnya.





